.webp)
Langkah kakinya siang itu terlihat tak karuan saat tiba di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. Dari balik kemeja kotak abu-abu yang berbalut kaos warna putih, perempuan tersebut tak bisa menyembunyikan tangan penanda kegelisahan setelah ketinggalan bus ke wilayah tujuan.
Perempuan berusia 39 tahun ini tadinya hendak berangkat ke Brebes, Jawa Tengah. Bersama anak bungsunya, ia tiba di Terminal Cicaheum sekitar pukul 11.00 WIB. Tapi tak disangka, bus yang hendak ditumpanginya ternyata sudah berangkat sejak pukul 10.00 WIB.
"Pak, kalau bus ke Brebes berangkat jam berapa, ya?," tanya perempuan tersebut kepada sejumlah petugas di loket tiket Terminal Cicaheum, Sabtu (13/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah berangkat, teh, tadi jam 10. Paling ada lagi jadwalnya jam 2 siang," timpal salah satu si petugas tiket menjawab pertenyaan perempuan ini.
"Yaaaah, yaudah deh kalau gitu," jawab perempuan itu mungkin sambil menggerutu.
Alhasil, ia terpaksa menunggu di Terminal Cicaheum hingga bus yang akan membawanya ke Brebes datang. Padahal, ia berharap setibanya di sana akan langsung berangkat ke daerah tujuan.
Percakapannya tadi akhirnya menarik perhatian. detikJabar lalu berkesempatan berbincang dengan perempuan tersebut di sela-sela menunggu kedatangan bus ke Brebes.
Awalnya, tim detikJabar mengira si perempuan ini hendak ke Brebes untuk kembali bekerja setelah mudik ke Bandung pada momen Lebaran 2024. Tapi ternyata, ada kisah pengorbanan yang ia lakukan hingga mengantarkan kakinya sampai di Terminal Cicaheum.
Demi menghormati narasumber, detikJabar memutuskan untuk menyantumkan identitas si perempuan ini dengan inisial RK. Ditemani anak bungsunya, ia ternyata ke Brebes untuk menemui mantan suaminya yang sudah setahun ini keduanya memutuskan untuk berpisah.
Selama perbincangan berjalan, tak ada raut kesedihan yang terpancar dari wajah RK. Ia terlihat tegar menceritakan semua pengalaman itu. Perempuan ini juga sudah mengizinkan detikJabar untuk mengutip kisahnya, hitung-hitung baginya sekalian berbagi pengalaman yang ia rasakan.
"Enggak apa-apa, a, silakan. Toh saya udah berdamai kok sama keadaan," begitulah awal perbincangan detikJabar dengan RK.
RK memulai ceritanya dengan kisah perantauannya dengan sang mantan suami di Tangerang. Di Kota Baja tersebut, ia sudah berumah tangga selama 17 tahun dengan mengandalkan jualan gorengan hingga es buah di pinggir jalan.
Pertemuan keduanya pun bermula saat RK merantau dari Bandung ke Tangerang untuk bekerja di salah satu perumahan di sana. RK kemudian bertemu dengan sang mantan suami yang pada saat itu merantau berjualan gorengan dan es buah di dekat tempatnya bekerja.
Perkelanan RK dengan sang mantan suami kemudian terjadi. Benih-benih cinta lalu muncul dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengikat janji suci melalui pernikahan.
Selama 17 tahun membina rumah tangga, RK dan mantan suaminya sudah dikaruniai 2 jagoan yang tampan. Anak lelaki pertama mereka sekarang sudah duduk di bangku kelas 1 SMP, sementara si bungsu telah memasuki usia 7 tahun.
Namun sayangnya, setahun ke belakang, rumah tangga RK diterpa badai cobaan. Mantan suaminya terlilit utang yang pada akhirnya memaksa keduanya untuk bercerai.
Setelah memutuskan bercerai, sang mantan suami kembali ke kampung halamannya di Brebes. RK memilih melanjutkan usaha yang dirintis mantannya itu hingga sekarang demi bisa menghidupi anak-anaknya sebagai orang tua tunggal.
"Pisah sama suami gara-gara terlilit masalah ekonomi, dia akhirnya mutusin pulang ke Brebes. Tapi saya mutusin tinggal di Tangerang aja, jualan sendiri buat biaya anak," ucap RK.
Lebaran tahun ini pun terasa spesial bagi RK. Sebab, selama 17 tahun berumah tangga bersama sang mantan suami, RK mengaku tak pernah pulang kampung ke Bandung di momen lebaran.
Kondisi ekonomi menjadi faktor utama yang memaksa keduanya menahan rindu yang begitu besar. Keduanya, harus bertahan di tanah perantauan dan seringkali merelakan tak pulang ke kampung halaman.
Paling, RK diajak mantan suaminya saat masih berumah tangga untuk mudik ke Brebes. Itu juga bisa dihitung jari. Seringnya, RK dan mantan suami kerap menghabiskan momen lebaran di Tangerang.
"Baru tahun ini lebaran di Bandung, sebelumnya mah kalau lebaran jarang pulang. Biasa, a, karena ekonomi. Kalau pulang juga dulu diajaknya ke mertua di Brebes. Itupun jarang, enggak tiap lebaran," demikian perbincangan RK dengan detikJabar.
Baca juga: 8 Transportasi untuk Berwisata di Bandung |
RK siang ini memutuskan berangkat ke Brebes dari Terminal Cicaheum pun ternyata ada alasan yang begitu mendalam. Setelah setahun bercerai, beberapa hari yang lalu, sang mantan suami RK menghubunginya dan bercerita bahwa ia kangen dengan si bungsu.
RK pun akhirnya luluh. Bagaimana pun, ia mengatakan bahwa mantan suaminya itu tetap ayah dari anaknya. Setelah bercerai, si sulung ikut ke Brebes sementara si bungsu ikut dengan RK di Bandung.
"Setelah pisah, komunikasi mah Alhamdulillah masih jalan. Kemaren dia telepon, kangen katanya sama anak terus disuruh ke Brebes. Akhirnya diongkosin buat berangkat," kata RK.
Di Brebes, RK berencana singgah di rumah mantan suaminya hingga Senin (15/4) besok. RK lalu berencana kembali ke Bandung untuk menitipkan si bungsu ke saudaranya, lalu kembali merantau ke Tangerang.
Di tengah obrolannya itu, RK sebetulnya bersedia jika diminta untuk rujuk kembali. Tapi syaratnya, ia tidak mau apabila harus menetap di kampung halaman sang mantan suami di Brebes.
"Jadi dia pengen balikan lagi, cuma saya enggak mau kalau sama keluarganya, belum siap," ucap RK.
"Sekarang saya mutusin ngelanjutin usaha dia di Tangerang. Senin besok nanti ke Bandung dulu, anak dititip ke kakak, terus saya berangkat ke Tangerang," tuturnya mengakhiri perbincangan dengan detikJabar.
(ral/yum)
