.webp)
Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Sukabumi menngeluarkan larangan berenang ke sejumlah wisatawan terkait potensi ketinggian gelombang dan hujan deras yang berpotensi terjadi di wilayah hukumnya.
Kasat Polair AKP Tenda Sukendar, mengatakan sejumlah wilayah terutama lokasi wisata sudah mulai diguyur hujan lebat, beberapa lainnya terpantau sudah mulai mendung. Hempasan angin juga disebut Tenda cukup besar dan membahayakan wisatawan.
"Untuk cuaca situasi beberapa wilayah sudah mulai hujan, ada juga yang masih mendung. Berdasarkan informasi BMKG juga cuaca kurang baik, ketinggian ombak 0,5 - 1,5 sampai 2 meter," kata Tenda, kepada detikJabar Jumat (12/4/024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu arus gelmbang juga terpantau cukup kencang dan berpotensi membahayakan bagi wisatawan yang terus berdatangan hingga hari ini.
"Kunjungan hingga hari ini terus meningkat, lebih daripada hari kemarin. Untuk Karang Hawu saja patokan kmi mencapai 2500 pengunjung hari kemarin, hari ini bertambah," ujar Tenda.
"Untuk wisatawan saya intruksikan untuk tidak berenang di pantai, saya sudah minta anggota gabungan di bawah untuk menjalankan intruksi itu melalui pengeras suara karena melihat situasi kondisi cuaca yang cukup ekstrim," sambungnya.
Informasi BMKG
Cuaca buruk melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jumat (12/4/2024) hari ini. Informasi yang diberikan BMKG Stasiun Sukabumi ketinggian gelombang di wilayah Palabuhanratu juga mencapai 0,5 hingga 1,5 meter.
"Untuk teluk Palabuhanratu prakiraan tinggi gelombangnya 0.5 hingga 1.5 meter di pesisir pantai," kata Agung Saptaji, Kepala Stasiun BMKG Sukabumi.
Untuk di kawasan wisata hujan berpotensi terjadi sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Terjadi di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, Ciemas, Jampang Kulon, Sukabumi dan Tegal Buleud.
Saat ini sekitar pukul 10.43 WIB hujan deras sudah mengguyur sejumlah lokasi wisata di Palabuhanratu. Hujan disertai angin membuat sejumlah wisatawan terpaksa mencari temberteduh.
(sya/dir)
