Riuh suara burung terdengar nyaring tatkala melintas di Jalan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung. Suara burung itu berasal dari sebuah permukiman yang bernama Kampung Belekok.
Kawasan tersebut sebetulnya bernama Kampung Rancabayawak yang berada di Kelurahan Cisarenten Kulon, Kecamatan Gedebage. Namun dinamai Kampung Belekok karena di kawasan permukiman warga itu terdapat habitat burung belekok.
detikJabar berkesempatan berkunjung ke Kampung Belekok untuk melihat langsung habitat burung sawah yang hinggap di atas pohon bambu itu. Suara burung-burung itu terdengar semakin nyaring dari dekat, suara mereka seperti saling sahut bersahutan, apalagi dengan hembusan angin yang cukup kencang, suaranya bak ingin membuat sebuah nada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang mah udah pada terbang. Ramainya pas pagi-pagi sebelum terbang atau sore pulang mencari makan," kata warga sekitar bernama Imas (58), Kamis (28/3/2024).
Imas mengatakan selain burung belekok ada juga dua jenis burung lainnya yang hidup bersama pohon bambu tersebut. "Ada burung kuntul, kuntul ada warna kekuning-kuningan bulunya, kalau kuntul kerbau parahnya yang kuning," ujar Imas.
Imas menyebut biasanya burung-burung yang muncul di siang hari mereka datang kembali setelah mencari makan. Mereka memberikan hasil buruannya kepada anak-anaknya yang ada di sarang di pohon bambu itu.
"Makanannya ikan, belut, kodok. Mereka bersarang, bertelur dan beranak di sini," ujar Imas.
Imas menyebut, burung belekok hingga burung kuntul memiliki daya jelajah hingga 20 Km. Mereka terbang jauh untuk mencari makanan.
"Mereka terbang, itu tuh cari makan, ke sawah, ke kolam. Nanti datang, ngasih makan anaknya, terbang lagi, kalau induknya ya terus seperti itu," tuturnya.
![]() |
Burung Pendatang Baru
Selain burung belekok, kuntul dan kuntul kerbau, Imas mengatakan jika di kawasan Kampung Belekok terdapat burung pendatang baru yakni burung kowak. "Ada pendatang baru burung kowak, yang dulu sering dikenal burung kowak ITB," ucapnya.
Imas tak mengetahui burung habitat burung kowak menjadi banyak di Kampung Belekok. Dia tak mengetahui penyebabnya, apakah habitatnya jadi banyak atau habitat dulunya terganggu.
"Sekarang banyak ke sini, pindah, ini yang dulu di ITB banyak, nggak tahu kenapa bisa ke sini," tuturnya.
Imas menyebut yang sudah tahu suara burung belekok dan kuntul, jika dibedakan dengan burung kowak suaranya lebih kencang.
"Kowak kencang banget, apalagi kalau malam pas udah ngumpul banyak, keras sekali suaranya," katanya.
![]() |
Ragam Jenis Burung di Kampung Belekok
Saat ini di Kampung Belekok terdapat empat jenis burung khas penghuni pohon bambu milik warga. Empat jenis burung itu yakni belekok, kuntul, kuntul kerbau dan kowak.
1. Burung belekok
Memiliki nama latin Ardeola speciosa merupakan spesies burung dari famili Ardeidae. Burung ini tumbuh sekitar 46 cm, tersebar luas di kawasan Asia Tenggara dan makanan utamanya adalah serangga, ikan hingga kepiting. Belekok memiliki paruh berwarna kuning dan hitam diujungnya, serta jika tidak sedang berbaik warna punggungnya lebih kecokelatan.
2. Burung kuntul
Kuntul merupakan sebutan bagi burung dari suku Ardeidae. Kuntul memiliki kaki panjang, berleher panjang dan tersebar di seluruh dunia. Habitat burung ini, di lahan basah, pantai atau terumbu karang. Kuntul memakan ikan, kodok dan hewan invertebrata lainnya.
3. Burung Kuntul Kerbau
Burung kuntul kerbau jika dibandingkan dengan burung kuntul lainnya, spesies burung kuntul kerbau masuk dalam famili Ardeidae atau Kuntul-kuntulan. Kuntul kerbau ukurannya lebih kecil sekitar 48-53 cm, bahkan bentuknya lebih ramping dibandingkan belekok.
4. Burung Kowak
Burung kowak, atau kowak malam kelabu termasuk keluarga burung kuntul bahkan dikategorikan sebagai burung kuntul malam. Suara burung ini cukup kencang, sama seperti namanya 'kwak, kwak.' Burung ini kerap disebut kowak maling, pasalnya di kalangan nelayan kegemaran burung ini mencuri ikan di tambak.
Meski empat jenis burung, dikategorikan burung yang kerap menghuni pohon bambu di Kampung Belekok, tak jarang juga ada burung pipit, burung gereja dan lainnya.
Tak hanya itu ada juga burung semak belukar seperti burung puyuh dan burung hahayaman muncul di Kampung Belekok. Mereka kerap berlalu lalang di bawah pohon bambu untuk mencari makan seperti mencari cacing.
(wip/sud)