Wisata Religi di Masjid Al-Jabbar Bandung: Sejarah hingga Fasilitas

Wisata Religi di Masjid Al-Jabbar Bandung: Sejarah hingga Fasilitas

Demas Reyhan Adritama - detikJabar
Jumat, 12 Apr 2024 09:30 WIB
Kemegahan Masjid Al Jabbar
Masjid Al-Jabbar (Foto: Yudha Maulana/detikJabar)
Bandung -

Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Muslim dan sebuah perwujudan dari kebesaran Allah SWT yang tak terbatas. Kebesaran itu salah satunya ditunjukkan oleh Masjid Raya Al-Jabbar.

Masjid Raya Al-Jabbar berlokasi di Jalan Cimencrang Nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Masjid ini dijuluki dengan nama "Masjid Terapung Gedebage". Julukan tersebut tak terlepas dari adanya danau besar di ketiga sisi bangunan masjid yang berfungsi sebagai retensi banjir dan penyimpan air.

Masjid Raya Al-Jabbar berkapasitas 60 ribu jamaah, namun hanya 33 ribu jamaah yang bisa ditampung di dalam area masjid. Sisanya bisa tersebar ke area plaza. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 26 hektare yang dirancang dan diresmikan langsung oleh Mochamad Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancangan desain Masjid Raya Al-Jabbar dimulai pada 2015 atas prakarsa Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018. Pembangunannya sendiri dimulai 2017 dengan peletakan batu pertama pada 29 Desember 2017.

Proses pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar sempat tertunda akbat pandemi COVID-19. Sehingga yang ditargetkan selesai tahun 2020 namun baru bisa diresmikan pada 30 Desember 2022.

ADVERTISEMENT

Masjid Raya Al-Jabbar menampilkan kekuatan identitas melalui relung pintu masjid berupa motif batik yang mewakili 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Ciri khas Jawa Barat lainnya ada pada penangkal petir yang didesain menjadi bola-bola seperti di Gedung Sate. Bola-bola ini berjumlah lima yang melambangkan rukun Islam.

Nama masjid ini memiliki tiga filosofis yang menjadi inspirasi dari Ridwan Kamil, yaitu nama yang mirip dengan singkatan Jawa Barat (Jabar), ilmu matematika "Aljabar", dan salah satu Asmaul Husna yang berarti "Maha Perkasa" atau "Maha Berkehendak".

Asmaul Husna yang berjumlah 99 juga menjadi keunikan dari Masjid Raya Al-Jabbar. Hal ini diaplikasikan dalam lantai masjid yang memiliki luas 99 x 99 m², dibangun dengan struktur baja bentang panjang 99 meter, dan 4 buah menara dengan ukuran yang paling tinggi 99 meter.

Fasilitas Masjid Raya Al-Jabbar

Kemegahan Masjid Al JabbarKemegahan Masjid Al Jabbar Foto: Yudha Maulana/detikJabar

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Raya Al-Jabbar juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan wisata religi. Berikut beberapa fasilitas yang terdapat di Masjid Raya Al-Jabbar:

1. Tempat Wudhu

Tersedia tempat wudhu di indoor dan outdoor. Paviliun wudhu ini dirancang seperti masjid khas Turki dan memiliki keran air bertempat duduk yang berhiaskan mozaik karya perajin Jawa Barat.

2. Jembatan Nabi Musa

Jembatan Nabi Musa menjadi penghubung antara plaza dengan halaman utama masjid. Jembatan ini berkisah tentang mukjizat Nabi Musa AS yang dapat membelah lautan. Berjalan di antara air mancur yang tingginya hampir 2x manusia normal membuat detikers seakan berjalan di antara lautan.

3. Taman Tematik Nabi

Kawasan masjid dikelilingi taman para Nabi Allah SWT dengan desain yang berbeda sesuai kisahnya masing-masing dan menghadirkan keanekaragaman tanaman di Jawa Barat.

4. Akses Ramah Pengunjung

Adanya akses kursi roda, lift, dan eskalator menjadikan Masjid Raya Al-Jabbar sebagai tempat ibadah yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang mendalam serta lebih inklusif dan memberikan kemudahan bagi seluruh jamaah.

5. Retail dan Cafetaria

Retail dihadirkan untuk para pengusaha lokal menjalankan usahanya dan membuat jamaah bisa berbelanja dengan nyaman. Sedangkan cafetaria memiliki konsep dapur terbuka dan menjadi area bagi para jamaah menikmati santapan.

6. Perpustakaan

Fasilitas ini menyediakan ratusan buku dan literatur islam yang dapat diakses secara gratis.

7. Ma'rodh

Ma'rodh dapat diartikan sebagai ruang pamer atau museum ekshibisi. Fasilitas ini menghadirkan rekam jejak perjalanan Islam di Tanah Pasundan yang tidak terlepas atas dkawah Rasulullah SAW. Museum yang berisikan replika naskah--naskah di zaman Nabi Muhammad ini divisualkan secara digital. Untuk dapat mengunjungi area ini, Detikers dapat melakukan pemesanan tiket pada aplikasi "Sapawarga".

Masjid Raya Al-Jabbar menjadi salah satu ikon baru Jawa Barat dengan kemegahan arsitekturnya yang dirancang sedemikan rupa oleh Ridwan Kamil. Dengan fasilitas yang lengkap membuat masjid ini layak untuk dikunjungi.

Masjid Raya Al-Jabbar merupakan perwujudan spiritual dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, dan kemanusian. Masjid ini berpotensi menciptakan lingkungan yang positif dan membawa keberkahan bagi masyarakat Jawa Barat.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads