H-1 Lebaran, Jalur Nagreg Dipadati Pemudik Dini Hari

H-1 Lebaran, Jalur Nagreg Dipadati Pemudik Dini Hari

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 09 Apr 2024 06:58 WIB
Kondisi arus lalin Nagreg.
Kondisi arus lalin Nagreg. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung - H-1 lebaran, arus lalu lintas (lalin) sempat mengalami kepadatan jalur Nagreg, Selasa (9/4/2024) dini hari. Hal tersebut disebabkan adanya aktivitas pasar di Limbangan, Kabupaten Garut.

Pantauan detikJabar pukul 02.00 WIB, kendaraan yang melintas Nagreg mengalami penumpukan beberapa menit. Artinya kendaraan mengalami kemacetan hingga beberapa kilometer.

"Betul (ada kepadatan). Tadi sekitar mulai jam dua dini hari ada stuck. Karena ada peningkatan aktivitas di seputar Limbangan. Sehingga terjadi kepadatan arus," ujar Humas Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, kepada detikJabar, Selasa (9/4/2024) dinihari.

Eric menyebutkan kepadatan tersebut terjadi hingga rest area Jalan Raya Nagreg. Sehingga kendaraan yang melintas harus mengalami berhenti beberapa menit.

"Tadi pengekoran sampai ke wilayah sekitar Ma Ecot Nagreg," katanya.

Pihaknya mengaku kemacetan tersebut langsung diantisipasi oleh jajaran Polresta Bandung. Skema rekayasa lalin pun langsung dilakukan.

"Karena arus dari Tasik menuju Bandungnya masih kecil. Sehingga tadi sempat dilakukan rekayasa lalu lintas one way oleh jajaran Polresta Bandung. Sehingga kemacetan tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam," jelasnya.

Menurutnya pemandangan kemacetan hingga mengekor baru kembali terjadi pada H-1 dinihari. Kata dia, kondisi Nagreg yang sebenarnya adalah kemacetan yang mengekor.

"Pemandangan Nagreg tadi yang berhenti sampai mengekor baru terjadi dari H-7 sampai H-2, baru terjadi di H-1 dinihari tadi. Tadi kami sempat bikin hastag Nagreg is back, karena memang karakter Nagreg dari dulu seperti ini," pungkasnya.

113.298 Kendaraan Lewat ke Nagreg Menuju Priangan Timur

Volume kendaraan yang melintas ke jalur Nagreg telah melewati puncak arus mudik pada H-2 lebaran. Sebanyak 113.298 kendaraan telah melewati Nagreg mengarah ke Garut dan Tasikmalaya.

"Iya betul untuk puncak arus mudik kemarin di H-2. Mencapai 113.298 kendaraan," ujar Eric.

Eric menyebutkan puncak arus mudik kali ini telah mengalami penurunan dibandingkan dengan H-2 pada tahun 2023 lalu. Kata dia, pada puncak arus mudik H-2 tahun 2023 sebanyak 137.198 kendaraan melintas Nagreg.

"Iya ada penurunan sekitar 17,42 persen dari puncak arus mudik tahun 2023 yang juga H-2. Tahun lalu sekitar 137.198 kendaraan," katanya.

Menurutnya penurunan tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya berbagai kebijakan pemerintah terkait mudik 2024.

"Jadi kalau saya fikir karena adanya kebijakan SKB bersama Kakorlantas Polri, Kementerian Perhubungan, kemudian kebijakan one way di tol Cipali, itu menjadi sebuah magnet yang luar biasa buat masyarakat pemudik tujuan Jawa. Jadi dari pada mereka harus menempuh jalan sempit di jalur selatan, lebih baik mereka menempuh dengan jalan tol lewat utara," jelasnya.

Eric juga menambahkan adanya pengaturan one way membuat kendaraan menjadi lebih cepat. Kemudian ada juga kebijakan diskon tarif tol.

"Satu lagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, banyak sekali yang mengadakan mudik gratis. Ini salah satu juga mengurangi pemudik menggunakan kendaraan," ucapnya.

Pihaknya mengaku pengendara roda dua masih mendominasi yang melintas pada jalur Nagreg. Namun pada H-3 dan H-2 kendaraan motor alami penurunan.

"Dari data 44 ribu kendaraan menjadi 32 ribu. Tapi di H-2 kemarin justru pengurangannya ada di sepeda motor. Kalau H-2 mobil hampir stabil, 32 ribu di 2023, dan 35 ribu di 2024. Motor ada sedikit pengurangan di H-2, tahun 2023 sebanyak 98 ribu kendaraan, di 2024 hanya 76 ribu kendaraan," bebernya.

"Jadi H-7, 6, 5, dan H-4 memang motor mendominasi. Namun secara keseluruhan dominasinya adalah sepeda motor sekitar 64 persen," pungkasnya. (yum/yum)



Hide Ads