Di Hari Raya Idulfitri, kita selalu menyambut dengan gema takbir untuk mengagungkan asma Allah, hanya Allah lah yang Maha Besar. Kalimat takbir adalah bentuk pengagungan kebesaran Allah.
Penyebutan asma Allah ini untuk menyadarkan kita bahwa kebesaran itu hanya milik Allah. Ibadah takbir memang dianjurkan dibaca oleh umat Islam pada malam Hari Raya. Berikut bacaan takbiran Idul Fitri beserta keutamaan membacanya, dirangkum detikJabar dari berbagai sumber.
Dalil dan Ketentuan Bertakbir
Ustad Muhammad Abduh Tuasikal melansir madzhab dalam Al-Mu'tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafii. Dalam laman Rumaysho, Pimpinan Pondok Pesantren Darush Sholihin itu menyebut takbir pada malam Idul Adha disamakan dengan takbir Idul Fitri. Namun, takbir malam Idul Fitri lebih ditekankan daripada malam Idul Adha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil bertakbir pada malam Idul Fitri adalah firman Allah Ta'ala:
وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)
Takbir ada yang disebut takbir muqayyad, yaitu takbir yang diucapkan selesai shalat, dan takbir mutlak atau takbir mursal, yaitu takbir yang diucapkan di rumah, masjid, jalan, pada waktu malam, siang, dan waktu lainnya.
"Takbir mutlak disunnahkan diucapkan pada Idul Fitri dan Idul Adha. Awal waktu takbir mutlak adalah dari tenggelamnya matahari pada malam Id, kemudian berakhir saat imam memulai shalat Id. Takbir muqayyad tidak disunnahkan untuk Idul Fitri, tapi disunnahkan setelah shalat terkait Idul Adha, ada ijmak (kata sepakat ulama) dalam hal ini," tulis Ustad Muhammad Abduh Tuasikal.
Kemudian, takbir adalah syiar kaum muslimin dengan mengeraskan suara. Hukumnya disunnahkan mengeraskan suara. Sebab, agar yang tidak bertakbir jadi ikut bertakbir.
Bacaan Takbiran Idul Fitri dengan Arab Latin
Takbiran Idul Fitri termasuk salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan umat Islam. Lafal takbir yang umum dibaca yakni versi pendek:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
Selain takbir ini, Imam Syafii rahimahullah berkata jika takbir di atas sudah diucapkan tiga kali juga bisa menambahkan dengan zikir-takbir Rasulullah SAW saat di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab latin: Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
Kapan Takbir Idul Fitri Dikumandangkan?
Takbir boleh dikumandangkan mulai dari malam hari raya dengan meninggikan suara. Baik itu di masjid-masjid, rumah, maupun di jalan ketika orang-orang tengah dalam perjalanan mudik.
Esoknya, ketika berjalan menuju masjid atau lapangan untuk mengerjakan salat Id, disunnahkan juga untuk bertakbir sepanjang jalan sambil mengeraskan suara. Adapun, batas waktu mengumandangkan takbir yakni ketika imam salat Id memulai salat. Hal ini didasarkan dari pendapat shahih Imam An-Nawawi.
Sementara itu, dalam buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib Lc MA, batas waktu mengumandangkan takbir di Hari Raya Idul Fitri yakni ketika imam naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah.
Menurut Syaikh Alauddin Za'tari melalui bukunya yang bertajuk Fiqh Al-'Ibadat; Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i menjelaskan, orang bertakbir di hari Idul Fitri maupun Idul Adha dapat melakukannya kapan saja selama masih dalam waktu yang ditentukan, baik dalam keadaan berdiri atau berbaring, di rumah, di jalan, atau di pasar.
Bertakbir dianjurkan dengan suara lantang bagi laki-laki. Sedangkan perempuan harus merendahkan suara di sekitar kaum pria yang bukan mahramnya, di mana cukup dia sendiri saja yang mendengar suaranya.
Keutamaan Membaca Takbir
Keutamaan membaca takbir pada hari Idul Fitri dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis yang berbunyi:
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya," (HR Ahmad).
Takbir menjadi amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Mengagungkan nama Allah SWT mampu membukakan pintu kemudahan dari-Nya, serta mendatangkan banyak pahala, berkah, dan rezeki dari Allah dari tempat yang tidak terduga sebelumnya. Insyaallah.
Hal tersebut juga diungkapkan dalam buku The Power of Wirid karya Luqman Junaidi. Dikatakan takbir menjadi kalimat yang dicintai Allah SWT.
"Jika kita meneliti hadis-hadis Rasulullah SAW, sekurang-kurangnya ada dua manfaat yang bisa diperoleh dari membaca takbir; mendapat pahala dan menghapus dosa. Takbir juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam setiap ritual keagamaan karena ia memiliki kedudukan yang agung di sisi Allah SWT," tulis penggalan buku tersebut.
Itulah tadi penjelasan lafal dan waktu pengucapan takbiran Idulfitri. Semoga Allah SWT menerima seluruh amalan kita di Idulfitri tahun ini. Aamiin.