Jabar Hari Ini: Penyebab Longsor Tol Bocimi hingga Mobil Nyemplung ke Jurang

Jabar Hari Ini: Penyebab Longsor Tol Bocimi hingga Mobil Nyemplung ke Jurang

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 04 Apr 2024 22:00 WIB
Penampakan longsor di Tol Bocimi KM 64.
Penampakan longsor di Tol Bocimi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (4/4/2024). Mulai dari Tol Bocimi yang longsor hingga lonjakan pemudik di Stasiun Bandung.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Kecelakaan di Bandung, 3 Orang Tewas

Dua kecelakaan lalu lintas terjadi di Kota Bandung pada Kamis (4/4/2024) pagi. Akibat insiden itu, 3 orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun detikJabar, 3 korban kecelakaan tersebut adalah Atep Sutisna, Adin Rosidin dan I Dewa Ketut Alit P. Lokasi ketiganya tewas terjadi di Jalan Soekarno Hatta dan di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung.

Kecelakaan pertama di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung terjadi pada pukul 05.30 WIB. Seorang pengemudi motor Honda Beat bernomor polisi B 3080 ELC, Atep Sutisna, saat itu menabrak seorang pejalan kaki atas nama Adin Rosidin.

ADVERTISEMENT

Saat kejadian, Atep sedang melintas dari arah barat menuju timur di jalur cepat Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. Setibanya di lokasi, motor yang Atep kendarai menabrak pejalan kaki atas nama Adin Rosidin, dan membuat keduanya langsung tewas di TKP.

Sementara kecelakaan di Jalan Ibrahim Adjie, tepatnya di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung melibatkan sepeda motor Yamaha N-Max D 3208 OG yang dikemudikan Reza Septian Fajri, dengan seorang pejalan kaki atas nama I Dewa Ketut Alit P Ketut yang saat itu hendak menyebrang jalan, tertabrak motor dan langsung tewas di lokasi kejadian.

"Ketiga korban meninggal dunia sudah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung," kata Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Arif Saepul Haris.

Dua insiden kecelakaan itu pun saat ini masih ditangani polisi. Arif mengimbau warga Bandung untuk selalu waspada dalam berkendara, dan menaati kecepatan normal untuk keselamatan berlalulintas.

Warga Bandung Agar berkendara dalam kecepatan normal selalu berhati hati dan waspada dalam berkendara, patuhi aturan lalu lintas serta lengkapi surat-surat kendaraan anda jadi lah pelopor keselamatan berlalu lintas.

"Kejadian ini masih dalam penanganan pihak kepolisian Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung," pungkasnya.

Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi Km 64

Manajemen PT Trans Jabar Tol (TJT) mengungkapkan dugaan penyebab longsor yang terjadi di Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Sukabumi). Perusahaan menduga, longsor diakibatkan oleh faktor curah hujan yang tinggi.

"Dapat kami sampaikan bahwa kejadian longsor ini diduga disebabkan kondisi force majeure alam, akibat tingginya intensitas hujan," kata manajemen dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).

"Saat ini TJT masih dalam proses mengidentifikasi dampak akibat longsor atas lajur lainnya dan melakukan tindakan agar lajur yang longsor dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali. Sehubungan dengan kejadian ini, TJT memohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada seluruh pengguna jalan," sambungnya.

Longsor terjadi di Tol Bocimi Seksi 2 pada KM 64+600 A dari arah Jakarta menuju Sukabumi pada hari Rabu (3/4). Atas kejadian tersebut, terdapat 2 orang korban luka ringan yang telah dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.

"Tidak terdapat korban jiwa atas kejadian tersebut," katanya.

Kedua korban tersebut telah dirujuk ke RSUD Sekarwangi Sukabumi. Terdapat 3 kendaraan yang terlibat pada kejadian tersebut, yaitu 2 mobil MPV dan 1 truk.
Ketiga kendaraan tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Sukabumi dengan kecepatan lebih kurang 80 km/jam di lajur 1. Ketika melintasi KM 64+600 A tiba-tiba lajur 1 mengalami longsor sehingga salah satu kendaraan MPV jatuh ke lubang. Pengemudi kendaraan truk dan 1 MPV lainnya kaget dan berusaha menghindar ke arah kanan dan menabrak median jalan.

"Dilaporkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada pukul 20.00 WIB, PT Trans Jabar Tol (TJT) segera mengambil tindakan cepat dengan langsung segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi serta pengaturan lalu lintas. Lalu lintas bagi kendaraan dari arah Jakarta langsung dialihkan melalui Gerbang Tol Cigombong. Dan lalu lintas dari arah Parungkuda menuju Jakarta ditutup," terangnya.

Mobil Terjun ke Jurang di Lembang

Satu unit minibus masuk ke jurang di Jalan Kolonel Masturi, di sekitaran kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Kamis (4/4/2024).

Minibus berwarna hitam dengan nomor polisi D 1759 XHH itu terjun ke jurang di kawasan Alam Sejuk, Desa Cikahuripan, Lembang dengan kedalaman sekitar 15 meter.

"Kita terima laporan ada kendaraan Toyota Avanza terperosok ke jurang. Kejadiannya Kamis sekitar jam 3 pagi," kata Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Bayu menuju Parongpong setelah berbelanja di pasar.

"Kemudian di lokasi kejadian, sopir tidak bisa mengendalikan kemudinya sehingga kendaraan oleng ke arah kanan. Di sebelah kanan itu memang berbatasan dengan jurang, sehingga kendaraan langsung terjun ke jurang," tutur Bayu.

Warga Menonton Evakuasi Mobil Masuk Jurang di Kawasan LembangWarga Menonton Evakuasi Mobil Masuk Jurang di Kawasan Lembang Foto: Istimewa
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Pengemudi dan penumpangnya selamat tanpa ada yang terluka. Namun kendaraan mengalami kerusakan cukup parah.

"Alhamdulillah sopir dan penumpangnya selamat, hanya syok saja. Kerusakan mobil cukup parah, jadi kerugiannya materil saja," ujar Bayu.

Kendaraan tersebut kemudian dievakuasi, namun proses evakuasi berlangsung cukup lama. Hal tersebut lantaran kondisi jurang yang curam sehingga membutuhkan peralatan evakuasi memadai.

"Evakuasi itu baru bisa dilaksanakan siang hari, selesai sekitar pukul 12.00 WIB.Kendalanya tentu karena kedalaman jurang sehingga harus berhati-hati. Saat ini kendaraan sudah dibawa untuk pemeriksaan," ujar Bayu.

Daop 2 Bandung Prediksi Lonjakan Pemudik Terjadi Hari Ini

Lonjakan pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api (KA) melalui Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong bakal terjadi hari ini, Kamis (4/4/2023).

Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, per pukul 09.00 WIB, dibandingkan hari lain, pada H-6 Lebaran ini penjualan tiket terbanyak terjadi hari ini. "Update tiket hari ini yang terjual sebanyak 13.087 penumpang," kata Ayep kepada detikJabar.

Ayep ungkapnya, sejak ditetapkan masa angkutan Lebaran pada tanggal 31 Maret 2014 lalu penjualan tiket sudah tembus di angka 51.986 tiket.

"Dari mulai masa angkutan Lebaran dari mulai 31 Maret, yaitu 10.303 tiket, Tanggal 1 April 8.221 tiket, tanggal 2 April 8.671 tiket dan tanggal 3 April 11.704 tiket. Total lima hari sebanyak 51.986 tiket," ungkapnya.

Ayep menambahakan, per hari ini baru 65 persen tiket Daop 2 Bandung yang terjual. "Tiket kami siapkan 365.692 selama masa angkutan Lebaran, update per hari ini Pukul 09.00 WIB baru terjual 212.203 tiket atau sekitar 65 persenan," tambahnya.

Disinggung cara Daop 2 Bandung, atur penumpang bila terjadi penumpukan saat mudik, Ayep sebut pihaknya sudah membuat cara agar penumpang dapat terurai dengan baik.

"Penumpang yang masuk ke ring 1 satu jam sebelum berangkat. Kita ada ring 2 dan ring 3 juga. Ring 3 ruang tunggu yang di depan, setelah itu masuk ke Ring 2 area boarding dan ring 1 itu mau mendekati kereta masuk atau jalur. Flownya kita atur ya," jelasnya.

Update penjualan tiket Daop 2 Bandung, hingga tanggal 9 April 2024 mendatang di antaranya, tanggal 4 April 13.087 tiket, tanggal 5 April 13.001 tiket, tanggal 6 April 13.034 tiket, tanggal 7 April 12.792 tiket, 8 April 12.805 tiket dan tanggal 9 April 12.702 tiket.

"Menurut update penumpang terbanyak ada Tanggal 4, tapi itu bisa berubah karena penjualan tiket masih berlangsung," pungkasnya.

Emak-emak Serbu Taman Monju Bandung gegara Sembako Murah

Ratusan warga mengantre demi mendapat paket sembako murah. Antrean terjadi saat Pemprov Jabar menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) di Taman Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Kamis (4/4/2024).

Pantauan detikJabar, ratusan warga yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, mengantre sejak pagi hari demi mendapat paket sembako murah yang dijual seharga Rp 101 ribu. Paket ini berisikan 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng dan 2 kilogram gula pasir.

Siti salah seorang warga mengungkapkan, pasar murah ini sangat membantu mengurangi pengeluaran di tengah mahalnya harga sembako jelang Hari Raya Idulfitri. Di pasar murah ini, Siti bisa mendapat tiga jenis sembako dengan harga yang jauh lebih murah.

"Ini ngebantu sekali, kalau di pasar minyak Rp 35 ribu, gula sekilo Rp 18 ribu yang biasa, beras 5 kilo Rp 70 ribu, udah Rp 140 ribu. Disini Rp 101 dapat beras lima kilo, minyak dua liter gula dua kilo, murah, alhamdulillah buat lebaran," singkat Siti.

Hal yang sama juga dikatakan Ayi warga lainnya. Menurut Ayi, jika membeli langsung di pasar, tiga jenis sembako tersebut tidak bisa didapat dengan harga Rp 101 ribu. Karena itu, pasar murah kata dia sangat membantu masyarakat.

"Kami kan beli mahal beras, nggak dapat Rp 53 ribu, di sini kan dapat lima kilo Rp 53 ribu. Kalau beli sendiri Rp 82 ribu lima kilo itu. Kalau paket gini Rp 101 ribu," katanya.

Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman menjelaskan, OPADI digelar Pemprov Jabar untuk mengendalikan inflasi jelang Hari Raya Idulfitri. Herman menyebut, ada 161 ribu paket sembako yang dijual dengan subsidi dari harga Rp 146.700 menjadi Rp 101 ribu.

"Pemprov Jabar sangat konsen pada masyarakat sebagai ikhtiar untuk mengendalikan inflasi di Jawa Barat. Ini komitmen Pak Gubernur inflasi harus terkendali di Jawa Barat," ucap Herman di lokasi.

"Untuk operasi ini kami memberikan subsidi 161 ribu paket, per paket kami subsidi Rp 45.700, kami sebar di 27 kabupaten dan kota tentunya kami juga punya prioritas konsen lebih di kabupaten dan kota yang inflasi tinggi," pungkasnya.

Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih menambahkan, 161 ribu paket sembako murah ditargetkan bisa tersebar habis hingga H-4 lebaran. Hingga saat ini menurutnya, baru 43 persen paket yang terjual ke masyarakat.

Dia menuturkan, anggaran untuk menggelar pasar murah jelang lebaran ini sebesar Rp 7,3 miliar lebih. "OPADI dilakukan untuk keterjangkauan harga ini. Memang kalau ditotal satu paket sembako lebih murah karena ada subsidi Rp 45.700 dari harga normal satu paket Rp 146. 700," singkatnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads