Bandung memiliki beragam tempat wisata, salah satunya adalah kawasan Dago. Suasananya yang adem dan berbagai pilihan wisata memukau membuat kawasan Dago menjadi destinasi yang populer untuk berlibur bersama keluarga dan teman-teman. Bukan hanya kaya akan pesona alamnya saja, kawasan Dago juga menyuguhkan kelezatan kuliner yang menggoda selera.
Terletak 5 km arah utara dari pusat Kota Bandung, kawasan Dago mudah diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Setiap sudut Dago menyimpan kejutan dan pengalaman yang tak terlupakan. Bagi detikers yang ingin mencari keindahaan dan kenikmatan di Bandung, Dago adalah kawasan yang wajib dikunjungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berkunjung ke area ikonik anak muda Bandung ini, detikers perlu mengetahui sejarah, wisata terkenal, rekomendasi kuliner yang ada di Dago.
Sejarah Singkat Kawasan Dago
Mengutip artikel ilmiah milik Frans Prasetyo yang diterbitkan pada 2013, nama Dago berasal dari bahasa Sunda "Silih Dagoan" atau "Padago-Dago" yang artinya saling menunggu. Penamaan ini didasarkan pada cerita masyarakat lokal yang mayoritas petani dari daerah utara yang akan berangkat bersama menuju pasar di Kota Bandung. Mereka saling menunggu antara para pedagang di sebuah perempatan di Desa Coblong, yang saat ini menjadi Simpang Dago.
Kawasan ini pernah mengalami perubahan nama jalan sampai tiga kali, mulai dari Dagostraat, Jalan Dago, hinga Jalan Ir H Djuanda. Dago yang terletak di Bandung utara ini memiliki sejarah sebagai kawasan untuk perdagangan, sosialisasi, transportasi, dan pemukiman.
Dulunya, Dago merupakan pemukiman elite atau sering disebut dengan kawasan villa yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kawasan pemukiman ini ada dari tahun 1950 hingga 1970-an. Pada tahun 1970 hingga 1980-an, Dago mulai menjadi pusat nongkoronya anak muda di malam hari hingga saat ini.
Dago telah menjadi situs penting bagi para rocker, punk, dan pemuda subkultural lainnya yang gaya hidup alternatif dan usaha kreatifnya telah berkontribusi secara substansial untuk perkembangan Bandung sebagai 'kota kreatif'.
Wisata Terkenal di Dago
1. Dago Dreampark
Wisata alam yang menawarkan petualangan adi hutan pinus yang cocok untuk keluarga dan anak-anak. Dago Dreampark beralamat di Jl Dago Giri KM 2,2. Wisata ini hanya berjarak sekiatar 2 Km dari arah terminal Dago Bandung.
Terdapat 30 wahana yang ada di Dago Dreampark. Beberapa kategori wahananya adalah wahana adventure, wahanan anak, wahana selfie, dan wahana family. Tiket masuknya dari harga Rp27.000 dan mulai dibuka pada pukul 9 pagi.
2. Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda
Wisata alam ini cocok untuk detikers yang ingin menenangkan jiwa dan pikiran. Kawasan konservasi ini berada di Jl Ir H Djuanda No 99 dan berdekatan dengan Gua Jepang dan Gua Belanda.
Dibangun di atas lahan seluas 590 hektare dengan ketinggian sekitar 800-1350 mdpl membuat detikers bisa merasakan kesejukan udaranya. Hutan lindung ini dipenuhi pepohonan yang rimbun dan masih asri.
Hanya perlu membayar Rp17.000/orang untuk bisa masuk ke taman yang dibuka setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB.
3. Kebun Binatang Bandung
Kebun Binatang Bandung didirikan pada tahun 1993 di lahan seluas 14 hektare. Di sini detikers dapat melihat 700 koleksi binatang dari Indoensia dan luar negeri, dari mamalia, burung, reptil, dan ikan.
Bagi detikers yang ingin lebih dekat dengan koleksi satwa akan diberikan kesempatan berinteraksi dan berfoto. Detikers juga bisa menunggangi binatang seperti unta, gajah, dan kuda.
Tiket dibanderol dengan harga Rp45.000 untuk hari biasa dan Rp55.000 untuk hari libur. Kebun Binatang Bandung buka dari pukul 10.00-15.30 WIB.
4. Selasar Sunaryo Art Space
Selasar Sunaryo Art Space yang berada di kawasan Dago ini memamerkan seni lukisan, pahatan, dan visual multimedia. Galeri seni ini dibangun tahun 1993-1997 oleh Sunaryo, seniman tersohor asal Bandung sekaligus doses kesenian di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain melihat karya seni, detikers juga bisa menikmati live music dan membaca buku di perpustakaan tersembunyi yang ada di tempat ini. Waktu operasionalnya dari hari Selasa-Minggu pukul 10 pagi hingga 11 malam.
Rekomendasi Kuliner di Dago
1. Warkop H Mahmud
Warung Kopi atau biasa disebut warkop satu ini buka 24 jam. Cocok banget bagi detikers yang sering merasa lapar di malam hari. Warkop ini berlokasi di Jl Ir H Djuanda N0 343, Dago.
Warkop yang selalu ramai pengunjung ini memiliki menu andalan yakni Mie Bangladesh. Namun, mi ini bukan berasal dari negara Bangladesh, melainkan dari Medan. Nama minya sendiri diambil dari nama penjualnya, Bang Ladesh.
Warkop ini menyediakan makanan dan minuman khas Medan dengan harga terjangkau.
2. Dago Panyawangan
Inilah restoran Sunda legendaris yang pernah didatangi Presiden Joko Widodo. Berada dekat dengan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat restoran ini mudah ditemukan. Lokasi tepatnya berada di Jl Ir H Djuanda No 127.
Restoran Sunda pertama di kawasan Dago ini selalu ramai setiap harinya. Restoran yang sudah ada sejak puluhan tahun ini buka mulai pukul 10 pagi sampai 10 malam.
Beberapa menu yang bisa detikers coba diantaranya, nasi timbel bebek penyet pedas, pepes ikan mas, peyeum bol, serta jangan lupa segarkan dengan es gamelan dan jus katineung.
3. Batagor dan Baso Simpang Dago
Solusi tepat untuk detikers yang ingin cemilan ringan. Kuliner ini menawarkan variasi batagor kuah dan kering. Harganya mulai dari Rp5.000 - Rp21.000.
Lokasinya berada di Jl. Ir. H. Djuanda No.218. Kuliner di kawasan Dago ini buka setiap hari, mulai dari pukul 09.00 sampai dengan 21.00 WIB.
4. Warung Laos
Tempat makan ini menyediakan area indoor dan outdoor. Letaknya yang berada bagian atas membuat detikers bisa menikmati keindahan Kota Bandung. Di Warung Laos, piza jadi menu favoritnya.
Terletak di Jl Raya Golf Dago No 90, kuliner kawasan Dago ini buka setiap hari. Untuk hari Senin dan Selasa buka dari pukul 16.00-23.00 WIB. Sedangkan hari Rabu-Minggu buka mulai pukul 11.00-23.00 WIB.
(sud/sud)