Itikaf atau iktikaf dalam ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdiam beberapa waktu di dalam masjid, menjalankan ibadah, dan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
I'tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, berdoa, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
Disebutkan dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya R. Syamsul dan M. Nielda, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan untuk melaksanakan i'tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana dikatakan dalam hadits dari Aisyah r.a.:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَنَّ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانِ. حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ. ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya: "Bahwasanya Nabi SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sampai beliau dipanggil Allah Azza wa Jalla, kemudian istri-istri beliau (meneruskan) beri'tikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim).
Simak berikut langkah-langkah dan tata cara itikaf di masjid, dihimpun detikJabar dari berbagai literatur.
Tata Cara Itikaf di Masjid
Ustad Ammi Nur Baits dalam buku Kumpulan Artikel Sya'ban dan Ramadhan menyebut l'tikaf secara bahasa dari kata 'a-ka-fa [arab: i l'tikaf adalah 'tinggal di masjid dengan niat tertentu dan dengan tata cara tertentu'. (Al-Mausu'ah Al-Fighiyah Al-Kuwaitiyah, 5/206) Tata caranya sebagai berikut dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari dari Kandungan hingga Kematian karya Dr. Muh. Hambali, M.Ag dan buku karya Ustad Ammi Nur Baits, yaitu sebagai berikut: Mazhab syafi'i mensyaratkan untuk manta'yin atau menentukan niat dalam beri'tikaf apakah wajib karena nadzar atau sunah. Apabila i'tikaf dilakukan di 10 malam terakhir bulan Ramadan, maka niatnya sunah dengan bacaan: نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى Latin: Nawaitul I'tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillahi ta'ala. Artinya: "Aku berniat i'tikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala." I'tikaf dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid sembari memperbanyak dzikir, tafakkur, membaca tasbih, dan diutamakan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an. Selain itu, dianjurkan pula untuk melaksanakan sholat sunah seperti sholat tahiyatul masjid atau sholat sunah lainnya. Saat beri'tikaf hendaknya dapat menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tidak berguna dan memperbanyak amalan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan i'tikaf, umat Muslim juga disunahkan membaca doa berikut: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي Latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku." Terdapat aturan beberapa hal yang dibolehkan ketika itikaf sebagai berikut: 1. Keluar masjid karena kebutuhan mendesak, seperti: makan, buang hajat, dan hal lain yang tidak mungkin dilakukan di dalam masjid. 2. Mengeluarkan sebagian anggota badan dari masjid. 3. Makan, minum, tidur, dan berbicara. 4. Wudhu di masjid. 5. Bermuamalah dan melakukan perbuatan (selain ibadah) di masjid, kecuali jual beli. 6. Menggunakan minyak rambut, parfum, dan semacamnya. Sementara itu, terdapat empat hal yang membatalkan itikaf yakni: 1.Hubungan biologis dan segala pengantarnya 2. Keluar masjid tanpa kebutuhan 3. Haid dan nifas 4. Gila atau mabuk Ustad Ammi Nur Baits dalam bukunya menjelaskan itikaf dilakukan di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah, meskipun tidak digunakan untuk jumatan seperti musala. Dianjurkan untuk memulai itikaf di malam tanggal 21 setelah magrib, kemudian mulai masuk ke tempat khusus (semacam tenda atau sekat) setelah subuh pagi harinya (tanggal 21 Ramadan). Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho menjelaskan ketika beri'tikaf, seseorang menyibukkan diri dengan melakukan ketaatan seperti berdo'a, dzikir, bershalawat pada Nabi, mengkaji Al Qur'an dan mengkaji hadits. Dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat. Laman resmi Muhammadiyah juga menuliskan anjuran seperti melaksanakan salat sunah seperti salat tahiyatul masjid, membaca al-Quran, berdzikir, dan membaca buku-buku agama. Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai itikaf dan tata cara yang bisa dilakukan. Semoga kita diberi kesempatan Allah SWT untuk memperoleh ampunan-Nya di malam-malam tersebut, aamiin.1. Niat Beri'tikaf
2. Berdiam Diri di Masjid
3. Menghindarkan Diri dari Segala Perbuatan yang Tidak Berguna
Tempat dan Waktu Melaksanakan Itikaf
Sunnah Itikaf yang Dianjurkan