Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mencatat adanya peningkatan volume sampah selama Ramadan. Kabid Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 PPL B3, Salman Faruq mengatakan, terdapat peningkatan sampah sebanyak 68 ton perhari dengan mayoritas sampah sisa makanan.
"Berdasarkan data ada kenaikan sampah sebanyak 7 persen. Dari sebelum bulan Ramadan, rata-rata sampah Kota Bandung itu 195 ritasi/hari atau 1.033 ton/hari. Sampai hari ini tercatat menjadi 204 ritasi/hari atau 1.101 ton/hari. Naik sebesar 68 ton/hari," ucap Salman dihubungi detikJabar, Sabtu (30/3/2024).
Mayoritas sampah tersebut sebetulnya termasuk dalam sampah organik atau sisa makanan yang berlebihan. Kata Salman, kenaikan sampah organik selalu terjadi di Kota Bandung terutama pada bulan Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya seperti tahun-tahun sebelumnya, memang bulan Ramadan terjadi kenaikan volume sampah, terutama sampah makanan. Kami pikir ini tidak melonjak drastis karena pengolahan-pengolahan di sumber juga sudah kita lakukan," ucap Salman.
Kenaikan sampah terjadi merata di seluruh TPS Kota Bandung, yang kemudian dilakukan loader atau pengangkutan secara rutin ke TPA Sarimukti. Meskipun begitu, Salman memastikan DLH Kota Bandung telah melakukan antisipasi melalui metode magotisasi di kewilayahan.
"Kalau di akhir tahun kemarin kan baru terbangun tuh infrastrukturnya. Nah, sekarang sudah mulai berjalan nih pengolahan organiknya di magot tadi. Di keluarahan satu ton per hari ya target kita, terlebih kan memang peningkatan sampah ini banyak food waste ya," ujar Salman.
Ia pun mengimbau agar warga Kota Bandung bisa menahan sampah sisa makanan yang berlebihan serta menyelesaikan sampah di lingkungan masing-masing.
Menurutnya, sejauh ini perilaku masyarakat untuk mengolah sampah mandiri masih dilakukan dengan bertahap. Salman berharap, siklus pengelolaan sampah dengan maggot di lingkungan warga dapat optimal pada lebaran nanti.
"Ya mungkin perilaku, mohon maaf, konsumtif dari warga masyarakat kan kelihatannya meningkat ya. Jadi kami mengedukasi agar konsumsi makanan secukupnya. Sehingga tidak ada sampah makanan yang tersisa," pesan Salman.
"Kemudian silakan masyarakat sudah mulai mengolah sampah, di tiap kelurahan juga sudah ada rumah-rumah maggot. Kalau tempat wisata bisa dikelola secara mandiri, botol bekas minuman itu bisa masuk bank sampah," lanjutnya.
Ia pun mengatakan bahwa saat hari lebaran yang diperkirakan jatuh pada 10 April 2024 nanti, akan ada penyesuaian jadwal sehingga masyarakat bisa menyimpan sampah di rumah masing-masing. DLH Kota Bandung pun tidak akan menambah petugas di TPS-TPS jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Ya, jadwal di TPA juga kan ada perubahan jam menurut surat dari Pemprov. Saat Idul Fitri libur TPA itu, jadi kita akan antisipasi sampai H-7 lebaran, kita akan optimalkan pengangkutan ke sana. Trennya itu meningkat sampai ke lebaran, kemudian 2-3 hari menurun," kata Salman menjelaskan.
"Selama bulan Ramadan jam operasionalnya 05.00-16.30 WIB. Kemudian di tanggal 9 April atau H-1 sebelum lebaran, dari 05.00-05.00 WIB jadi 24 jam. Kemudian khusus di tanggal 10 April atau hari lebarannya, libur. Jadi TPA baru menerima tanggal 11, dibuka dari 08.00-18.00 WIB. Kemudian H+2 itu normal kembali dari 06.00-18.00 WIB," imbuhnya.
(aau/mso)