Merajut toleransi antar-uma t beragama di Kota Sukabumi sangat terawat di bulan suci Ramadan. Nuansa persaudaraan berbeda agama ini tercermin saat warga non-muslim ikut berbagi takjil atau kudapan yang biasa dimakan untuk berbuka puasa.
Sore ini, Jumat (29/3/2024) waktu menunjukkan pukul 16.36 WIB, para warga Tionghoa sibuk menata makanan yang dibungkus sterofoam di depan Vihara Widhi Sakti. Dengan memakai baju serba merah, warga Tionghoa memberikan makanan tersebut kepada pengguna jalan baik itu masyarakat, pengemudi ojek online, pengepul barang rongsok hingga sopir angkutan kota.
"Dari vihara sendiri kita kan memang rutin setiap ada acara kaya semacam sekarang, puasa kita bagi-bagi. Kita punya target untuk warga yang tidak mampu, tapi di lapangan lain. Kita ingin memberikan contoh sesama umat harus ada saling, keberagaman, tidak ada perbedaan," kata Locu Vihara Widhi Sakti, Kwan Boel Liong kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, tradisi berbagi takjil atau makanan ini sudah dilakukan rutin bahkan puluhan tahun lalu. Setiap Locu memiliki kegiatan masing-masing yang tujuannya untuk kepentingan umat dan kepentingan masyarakat Sukabumi.
Menurutnya, warga tak perlu khawatir menerima takjil dari non-Islam. Mereka memastikan jika makanan yang dimasak halal dan kebersihannya terjaga.
"Kita di sini sudah tahu posisinya dimana yang halal dan tidak, makanya kita tetap menjaga kehalalan, semua juga lebih sensitif, di sini kebanyakan halal, jarang kita masak-masaknya yang itu (haram) di sini banyaknya sayur, vegetarian," ujarnya.
Dia berharap, kegiatan itu dapat memantik kalangan lain untuk sama-sama berbagi di bulan suci Ramadan. "Supaya kita Kota Sukabumi betul-betul jadi kota toleransi," sambungnya.
Pengurus Vihara Widhi Sakti, Dani menambahkan, setidaknya ada 500 kotak nasi yang dibagikan kepada masyarakat. Pembagian itu dilakukan tiap seminggu sekali di bulan suci Ramadan.
"Kita hari ini kegiatannya membagikan nasi kotak sebanyak 500. Prosesnya kita ramai-ramai di belakang masak bareng-bareng bersama umat, persiapannya sudah dari kemarin, hari ini baru pelaksanannya dan terakhir nanti di tanggal 3 April," kata Dani.
Rohimat (45) salah satu pengendara ojek online menyambut positif kegiatan tersebut. Menurutnya, tak hanya bermanfaat, berbagi makanan itu juga dapat menghemat pengeluaran dia selama Ramadan.
"Bagus untuk bantu muslim yang berbuka puasa. Biasanya kalau lagi dapat orderan buka puasa di jalan, kadang juga beli. Kalau beli jatah buat ke rumah itu kepotong untuk beli makanan buka puasa, kalau begini kan jatah buat makan di jalan itu berkurang, jadi ada untuk di rumah," kata Rohimat.
Dia mengatakan baru kali ini mendapatkan takjil dari Vihara. Biasanya, kata dia, vihara ini selalu membagikan sembako kepada masyarakat.
"Klenteng dari dulu saya pernah antre pakai KTP, tiap tahun kalau lebaran dapat angkau. Saya dulu dapat beras, ini bulan puasa baru kali ini," tutupnya.
(mso/mso)