Terik matahari tak menyurutkan semangat puluhan anggota Tim SAR Gabungan menggali timbunan lumpur saat mencari tubuh-tubuh yang terkubur di bawahnya.
Keringat mengucur deras disambut dahaga. Barisan orang-orang berpakaian oranye, hitam, biru, putih, mengenakan sepatu boot karet itu berjibaku dengan waktu menemukan jasad yang tertimbun longsor.
Bahaya turut mengancam mereka, sebab sewaktu-waktu longsor dari Gunung Gedogan bisa menerjang lagi. Cuaca tak melulu panas terik, menjelang sore kadang mendung menggelayut diiringi rintik hujan membasahi permukaan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah empat hari, tepatnya hingga Kamis (28/3/2024) enam jasad warga Kampung Gintung, RT 03/07, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu terkubur material longsor.
Jika merujuk pada data yang ada di posko pengungsian dan hasil identifikasi empat jasad yang ditemukan pada Selasa (26/3/2024), mereka yang belum ditemukan yakni Encep (60), Opin (45), Eras (53), Dadi (55), Nabila Destiani (4), dan Aji (2).
Jarum jam terus bergerak, hingga akhirnya seorang anggota berteriak satu jasad ditemukan. Alkon atau penyemprot air bertekanan tinggi dinyalakan, air disemburkan ke titik yang dimaksud untuk menyingkapkan tanah yang menutup tubuh.
Tepat pukul 10.30 WIB, jasad seorang perempuan dewasa berhasil dievakuasi. Tubuh yang sudah tak bernyawa dimasukkan ke kantong jenazah berwarna oranye lalu diangkut secara manual.
Tak berselang lama, anggota yang tenaganya sudah terkuras mendapati lagi penampakan tubuh di bawah tanah. Sekitar dua meter, hingga perlu usaha ekstra mengevakuasinya.
Alkon dinyalakan lagi, menyemprotkan air supaya tubuh lebih mudah dijangkau sampai akhirnya bisa diangkat. Kali ini, cukup sulit. Selain tanah, juga ada tumpukan kayu dan material bangunan mengindikasikan tubuh mungil tersangkut.
Setelah kerja keras melibatkan puluhan orang, petugas berhasil mengangkat jasad seorang bocah perempuan. Sebelum masuk ke kantong jenazah, terlebih dahulu disemprot disinfektan karena kekhawatiran ada bakteri yang menularkan penyakit mengingat sudah empat hari tubuhnya terkubur tanah longsor.
"Label 6, merupakan jenazah seorang anak perempuan ditemukan pukul 12.05 WIB. Langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Cililin," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono kepada wartawan.
Dari handy talky (HT) di pundak Supriono, ia mendapat konfirmasi bahwa satu lagi jasad perempuan dewasa bakal diangkat ke permukaan. Tepat pada pukul 12.06 WIB, jasad label ke 7, diangkut secara estafet oleh Tim SAR Gabungan.
Supriono menyebutkan sesuatu yang agak mengundang haru. Saat ditemukan jasad bocah perempuan anak dan jasad perempuan dewasa itu dalam posisi sedang berpelukan.
"Kedua korban label 6 dan label 7 ini, kemungkinan merupakan ibu dan anak. Mereka ditemukan dalam posisi tertelungkup, jadi ibu memeluk dan melindungi anaknya," kata Supriono.
Artinya tujuh jasad sudah ditemukan hingga hari ke empat ini. Mereka ditemukan di satu titik yang sama, tepatnya work sheet A atau sektor 1 yang telah dipetakan oleh Tim SAR Gabungan.
Berdasarkan informasi awal yang dikantongi Tim SAR Gabungan, titik tersebut memang menjadi yang paling banyak ditemukan jasadnya. Mengingat saat kejadian, warga kebanyakan sedang berkumpul di bale atau Bumdes setempat.
"Makanya mereka di situ, karena sedang berkumpul. Kita fokuskan pencarian di titik yang tidak jauh untuk 3 jasad tersisa," tutur Supriono.
(mso/mso)