Dorongan DPRD Agar Bandung Raya Punya Kawasan Greenbelt

Dorongan DPRD Agar Bandung Raya Punya Kawasan Greenbelt

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 28 Mar 2024 14:30 WIB
Foto udara Monumen Bandung Lautan Api di Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). Setiap tanggal 23 Maret warga Kota Bandung memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tahun 1946 sebagai peristiwa yang bersejarah. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU
Ilustrasi Cekungan Bandung (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Cuaca yang tak menentu membuat beragam bencana mengancam Bandung Raya. Seperti yang baru saja terjadi, banjir bandang dan longsor melanda Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan menyebut perlu ada langkah konkrit agar bencana alam tersebut tak menghantui Bandung Raya. Mengingat kondisi geografis wilayah yang berbentuk cekungan, sehingga memungkinkan Kota Bandung terkena dampak dari daerah sekitarnya.

Ia pun mengusulkan agar Pemprov atau Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (BP Cekban), agar merancang sistem greenbelt atau sabuk hijau pemisah daerah perkotaan dan pedesaan berupa ruang terbuka hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu ada program jangka panjang untuk Pemprov, menghadirkan greenbelt atau kawasan peninjauan secara terpadu. Dari mulai KBB, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, itu harus didesain sedemikian rupa untuk mengurangi run off. Sehingga saat hujan ada serapan, karena kalau tidak maka kondisi akan berat sekali," katanya pada detikJabar.

Tedy melihat jika hal ini tidak segera dibicarakan, maka ancaman bencana akan terus menghantui wilayah Cekungan Bandung. Ia pun kembali mendorong agar para pemimpin daerah mau duduk bersama dan merancang solusi antisipasi bencana tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak begitu, habis itu tanah di atas karena pembangunan terus ke bawah. Jadi ya perlu ada inisiasi dari kepala daerah di Cekungan Bandung, didudukkan bersama untuk bisa menyelesaikan secara bersama dan bertahap. Semoga tahun ini terealisasi, kita akan mendorong terus ya," ucap Tedy.

Usulan tersebut sebetulnya bukan kali pertama disuarakan oleh DPRD Kota Bandung. Belum lama ini, Wakil Ketua 1 DPRD Kota Bandung, Kurnia Solihat pun ikut mengkritisi kurangnya antisipasi bencana di Bandung Raya.

Kurnia menyatakan salah satu dampak yang paling potensial terjadi di Kota Bandung yakni ancaman banjir. Namun, penanggulangannya perlu kerja sama antar Pemerintah Daerah di Bandung Raya untuk mengatasi banjir.

"Karena pada dasarnya Kota Bandung itu adalah daerah cekungan. Kita harus bicara juga dengan daerah yang ada di sekitarnya. Apalagi air itu biasanya yang banjir bandang, akibat banjir dari hulu," ujarnya dalam arsip detikJabar beberapa waktu lalu.

Serupa dengan Tedy, Kurnia berpendapat bahwa harus kerja sama di antara Pemda se-Bandung Raya agar pembangunan di wilayah utara bisa lebih terkendali. Ia juga menyoroti perlunya pengendalian pembangunan perumahan di wilayah utara.

"Dari hulu di sana sekarang pembangunan-pembangunan tidak terkontrol, pohon-pohon yang asalnya sebagai penyangga air, sekarang banyak yang hilang, sehingga pada saat air turun, terjadilah banjir seperti ini," ucapnya tegas.

"Di atas tuh bukan di utara saja. Bahkan sudah geser ke timur, Cilengkrang ke atas, tuh, udah banyak perumahan. Kemudian akhirnya, kan petani geser lagi membuka lahan. Dan itu wilayahnya itu hampir semua wilayah," tambahnya.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads