Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (26/3/2024). Mulai dari ditahannya Kepala BKPSDM Majalengka ditahan Kejati Jabar hingga 3 jasad tertimbun longsor di Kabupaten Bandung Barat ditemukan. Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Irfan Nur Alam Ditahan Kejati Jabar
Kejati Jawa Barat menahan paksa Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka Irfan Nur Alam alias INA. Ia ditahan setelah sebelumnya ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan korupsi Pasar Sindangkasih, Cigasong.
"Tim penyidik telah melakukan upaya paksa penahanan terhadap salah atu tersangka yaitu atas inisial INA," kata Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jabar Syarief Sulaeman Nahdi, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkap, Irfan akan ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas 1 Bandung. Irfan pun hingga sekarang belum melakukan upaya penangguhan penahanan.
"Kasusnya adalah perjanjian kerja sama bangun guna serah Pasar Sindangkasih, Cigasong Majalengka," tuturnya.
Irfan pun disangkakan melanggar Pasal 5, Pasal 12 huruf e, Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sebelumnya diberitakan, Irfan Nur Alam ditetapkan menjadi tersangka dalam perkara dugaan penyalahgunaan kekuasaan pada proyek bangun guna serah (Build, Operate and Transfer/BOT) Pasar Sindang Kasih, Cigasong, Majalengka. Irfan terlibat kasus tersebut saat masih menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi Setda Majalengka 2020 lalu.
Modusnya, Irfan disinyalir melaksanakan pemilihan mitra pemanfaatan barang milik daerah atas tanah di Jl Raya Cigasong-Jatiwangi, Majalengka. Irfan pun diduga telah menerima uang miliaran rupiah untuk mengkondisikan salah satu perusahaan menjadi pemenang proyek tersebut.
Selain Irfan, Kejati Jabar juga sudah menahan seorang pihak swasta atas nama Andi Nurmawan alias AN pada pekan lalu. Andi ini ditengarai membantu Irfan untuk menampung uang pelicin proyek Pasar Cigasong, Majalengka.
32,1 Juta Pemudik Bakal Datang ke Jabar
Dinas Perhubungan (Dishub) memperkirakan 83 persen atau setara dengan 37 juta warga Jawa Barat akan melakukan perjalanan mudik di momen Lebaran 2024. Perkiraan itu didapat dari survei yang dilakukan Dishub Jabar beberapa waktu lalu.
"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, sebanyak 83 persen (37 juta) masyarakat di Jawa Barat akan melakukan mudik dengan tujuan ingin pulang kampung," kata Kepala Dinas Perhubungan Jabar A Koswara, Selasa (26/3/2024).
Koswara menjelaskan, dari data survei yang ada, tujuan yang menjadi dominasi masyarakat Jawa Barat dalam melakukan perjalanan mudik ialah di Jawa Barat itu sendiri dengan presentase 47 persen, Jawa Tengah 27 persen dan Jawa Timur 10 persen.
"Tujuan tertinggi di Jawa Barat pada masa mudik tahun 2024 adalah Garut, Bandung dan Ciamis," ujarnya.
Dia juga menyebut, Jawa Barat menjadi wilayah tujuan pemudik di Indonesia terbanyak ke 3 setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu sebanyak 16,59 persen, atau sekitar 32,1 juta orang yang akan datang ke Jawa Barat dari total 193,6 juta pergerakan orang di masa mudik Lebaran 2024 secara nasional.
"Jawa Barat juga akan menerima banyak pemudik dari seluruh Indonesia yang tentunya akan ada penambahan jumlah kendaraan yang berlalu lintas di Jabar. Terlebih mudik dengan menggunakan kendaran pribadi masih menjadi pilihan terbaik menurut masyarakat," jelas Koswara.
Adapun puncak arus mudik tahun ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 6 April 2024, sementara puncak arus balik terjadi pada 14 April 2024.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dan jumlah kendaraan yang melintas di Jabar, Dishub bakal menyediakan program mudik gratis. Mudik gratis ini diselenggarakan dalam rangka mengurangi kendaraan pribadi khususnya kendaraan roda dua.
Adapun pada program mudik gratis ini, disediakan tiket angkutan bus sebanyak 3.199 tiket dengan tujuan Yogyakarta, Solo, Sukabumi, Pangandaran, Tasikmalaya dan Cilegon.
"Data sementara yang kami terima total penyelenggaraan mudik gratis di Jawa Barat sebanyak lebih dari 9.000 penumpang," tutup Koswara.
5 Rumah-30 Ternak Tertimbun Longsor Halimun Salak
Longsor terjadi di area lahan milik Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), lima rumah warga dan puluhan ekor kambing dikabarkan tertimbun pada bencana yang terjadi pada Sebnin (25/3/2023) malam tersebut.
Informasi sementara yang diperoleh detikJabar, longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat kejadian hujan deras mengguyur lokasi sejak pukul 16.00 WIB.
"Lokasi yang longsor berada di kawasan TNGHS, tepatnya di Kampung Salak Datar RT 001 RW 008, Desa Cimaja Kecamatan Cikakak. Longsor terjadi beberapa kali sampai akhirnya menimbun kawasan permukiman," kutip detikJabar dari data kebencanaan yang diberikan Okih Fajri Asyidik, Koordinator SAR Daerah, Selasa (26/3/2024).
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun sejumlah korban terdampak terpaksa mengungsi.
"5 Rumah milik warga, 4 kandang kambing, 1 musala. Keseluruhan 21 jiwa, atau 11 Kepala Keluarga. 30 ekor kambing peliharaan warga dikabarkan tertimbun," lanjut Okih.
Untuk kebutuhan mendesak, Okih merinci kebutuhan berupa Tenda Pleton, sembako dan bahan makanan serta pakaian dewasa dan anak-anak.
"Material longsoran tanah masih belum bisa di lakukan evakuasi, dikarenakan masih terjadi longsor susulan," pungkas dia.
Mayat di Soreang Korban Pembunuhan
Teka-teki mayat tergeletak di pinggir jalan Soreang terungkap. Mayat tersebut ternyata korban pembunuhan sekelompok remaja.
Hal itu terungkap usai polisi melakukan penyelidikan mendalam terhadap jasad yang ditemukan di pinggir Jalan Raya Soreeang-Kopo, Desa Cingcin, kecamatan Soreang pada Minggu (17/3) lalu itu. Saat ditemukan, korban tengah menggunakan jaket putih dengan luka tusuk di leher.
"Polresta Bandung berhasil mengungkap kasus penemuan mayat yang diduga akibat pembunuhan yang ber TKP di Soreang," ujar Kusworo, kepada awak media, Selasa (26/3/2024).
Polisi juga sudah mengantongi identitas korban berdasarkan hasil penyelidikan. Korban diketahui berinisial LM.
Kusworo menuturkan pihaknya juga sudah menghubungi keluarga LM. Berdasarkan keterangan keluarga, korban ternyata mengalami kekurangan mental.
"Iya korban mengalami kekurangan (mental). Saat kejadian pun tidak membawa identitas dan tidak mempunyai handphone," jelasnya.
Polisi turut mengungkap alur kematian LM. Berdasarkan hasil penyelidikan, kematian LM bermula dari keributan antar dua kelompok remaja.
"Bahwa beberapa saat sebelum kejadian penusukan ini ada keributan dua kelompok remaja. Kemudian salah satu pihak yang sedang berkonflik tersebut standby di seputaran Soreang TKP," ucapnya.
Kemudian saat para pemuda tersebut nongkrong, korban mendatangi para pemuda tersebut. Karena keterbatasan kesehatannya, korban meminta uang kepada para pemuda tersebut.
"Karena korban ada keterbatasan, sehingga pada saat itu tidak membawa uang, korban meminta sejumlah uang kepada para pemuda tersebut. Kemudian beberapa pemuda tersebut mengalami ketersinggungan, emosi, kemudian terjadilah pengeroyokan kepada korban yang saat itu minta uang," tuturnya.
"Ada yang melakukan penendangan, pemukulan, penusukan, pembacokan, namun yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban adalah penusukan yang dilakukan oleh tersangka inisial SWM alias koben dengan menggunakan senjata tajam parang, ditusukkan kebagian leher korban, dan tergeletak seketika," tambahnya.
Dengan adanya kejadian tersebut polisi bisa mengamankan sebanyak empat tersangka. Mereka di antaranya SWM alias Koben (20), DWM alias Jawa (18). Sementara dua lainnya masih di bawah umur, DS alias Abah (17) dan MRF alias Maghrib (14).
"Yang di bawah umur tetap diproses hanya tempatnya berbeda, dan tidak kami tampilkan di press conference ini. Yang melakukan penusukan adalah yang sudah dewasa," bebernya.
Atas perbuatannya para tersangka dijerat pasal berlapis yaitu pasal 338 pembunuhan, kemudian pasal 354 penganiayaan berat yang dilakukan kepada korban yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 10 tahun, kemudian dilapisi lagi dengan pasal 170 pengeroyokan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dan dilapisi lagi dengan kepemilikan senjata tajam UU Darurat No 12 tahun 1951 dengan tidak sesuai dengan mata pencahariannya, dengan ancaman hukuman 10 tahun pidana penjara.
Baca juga: Ayahnya Pemain MU, Kakeknya Legenda Arsenal |
3 Jasad Tertimbun Longsor Cipongkor KBB Ditemukan
Tiga jasad warga Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tertimbun longsor akhirnya ditemukan.
Tiga jasad itu ditemukan di worksheet A atau zona 1 pencarian yang difokuskan Tim Sar Gabungan sejak hari pertama pencarian. Ketiganya ditemukan dalam waktu yang berbeda-beda.
"Kami ucapkan terlebih dahulu Innalillahi wa Inna Ilaihi Raajiun. Turut berduka cita, tim Sar Gabungan menemukan tiga jasad yang tertimbun di worksheet A," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Basarnas Bandung Supriono saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (26/3/2024).
Jasad pertama merupakan anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 WIB. Jasad kedua anak-anak berjenis kelamin laki-laki ditemukan pukul 12.23 WIB. Lalu jasad ketiga, dewasa berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 12.56 WIB.
"Ketiganya ditemukan sesuai dengan informasi awal, di titik inilah adanya korban sejumlah 5 sampai 6 korban. Maka konsentrasi dari awal rencana operasi, kita tentukan 3 worksheet ini," kata Supriono.
Tiga jasad itu ditemukan di kedalaman lumpur material longsor dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Saat indikasi awal ditemukan, petugas langsung menyemprotkan air dari alkon.
"Kedalaman sekitar 1,5 meter, dan itu yang sejak awal menjadi kendala kami. Tapi dengan penemuan ini, mudah-mudahan terus bertambah yang bisa kita evakuasi. Apalagi saat ini cuaca sedang bagus dan anggota prima kondisinya," kata Supriono.
Jasad yang berhasil dievakuasi, dimasukkan ke kantong jenazah. Jasad kemudian diboyong dengan cara digotong karena akses di lokasi longsor terputus tak bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Setelah ini langsung dibawa ke RSUD Cililin untuk diidentifikasi oleh kepolisian," kata Supriono.
Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Cimahi AKP Duddy Iskandar mengatakan, selama proses pencarian pihaknya menerjunkan unit K-9 atau anjing pelacak untuk mengendus keberadaan jasad di bawah material lumpur.
"Termasuk hari ini, anjing pelacak terus berputar di lokasi jasad ditemukan. Maka petugas yang memang sudah menentukan titik, semakin meyakini untuk penggalian," ucap Duddy.