Merana Sule, 11 Domba Miliknya Terkubur Longsor di Sukabumi

Merana Sule, 11 Domba Miliknya Terkubur Longsor di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 26 Mar 2024 19:00 WIB
Longsor di Sukabumi
Longsor di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sule (60), hanya bisa mengelus dada begitu tahu belasan ekor dombanya mati tertimbun material tanah longsor. Total ada 20 ekor domba warga di Kampung Salak Datar RT 001 RW 008, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi mati terkubur longsor.

Sule mengaku mengalami kerugian. Karena rencananya domba-domba itu akan segera dijual menjelang lebaran. Namun nasib berkata lain, pria berkumis tebal itu mengaku memilih untuk bersabar.

"Besarnya longsor sekitar jam 20.00 WIB, kalau saya selamat rumah juga enggak kenapa-kenapa tapi pipiaraan (peliharaan) yang saya 11 ekor semua tertimbun domba usia 2 sampai 3 tahunan itu," lirihnya saat ditemui detikJabar, Selasa (26/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sule total ada 22 ekor domba milik warga yang lenyap tertimbun, 11 di antaranya adalah miliknya. Sule sendiri lebih memilih bersyukur karena selamat, rumah miliknya hanya dilewati material longsor.

"Maunya saya pindah, relokasi karena takut tejadi lagi. Namun ya terserah pemerintah, kalau katanya tidak ada solusi ya saya balik lagi ke sana, tinggal di rumah saya lagi," lirihnya.

ADVERTISEMENT

Kandang domba milik Sule tidak menyisakan bekas. Saat ini sudah rata tertutup tanah longsor yang memanjang dari atas bukit hingga ke ujung area pesawahan.

"Udah enggak bisa diapa-apain, digali juga jadi bangkai. Posisinya benar-benar tertimbun, tereret dulu oleh longsor. Timbunan tanahnya juga dalam," ungkapnya.

Puluhan Jiwa Mengungsi

Sementara itu, Kades Cimaja R Wahyu Cakraningrat mengatakan ada 21 jiwa terpaksa mengungsi karena khawatir terjadinya longsor susulan. Saat ini mereka mengungsi di rumah saudara dan tetangganya.

"Ada 21 jiwa, 9 KK saat ini diungsikan ke saudaranya, tadi juga dari BPBD mau bikin tenda saya tolak lebih baik jangan, kebetulan keluarganya ada semua disini," kata Wahyu.

Wahyu juga membenarkan warga memang enggan pulang karena khawatir longsor susulan, saat ini disebut Wahyu pihaknya berpikir keras untuk mencari solusi bagi warganya itu. Persoalan utamanya posisi longsor berada di kawasa THG Halimun Salak dan bukan area lahan pribadi.

"Saya rasa kalau bantuan tunai, cash kan pemerintah enngak bisa seperti itu. Paling juga kita usulkan di Rutilahu, mungkin mudah mudahan di akhir tahun, karena kan sekarang masih ada perubahan perubahan. Rutilahu di tempat yang baru, tadi saya bilang sama mereka kalau bisa kalaupun punya lahan, tolong lahan tersebut harus atas nama pribadi karena kalau atas nama orang rutilahu tidak bisa," ujarnya.

Terkait bantuan rencananya akan disalurkan melalui Dinas Sosial dan Baznas. "Bantuan dari Baz ada, terus Dinsos sekarang lagi meluncur untuk bantuan makanan, dinas yang lain juga lagi persiapan," pungkasnya menambahkan.




(sya/dir)


Hide Ads