Dugaan Kejanggalan Kematian Bocah yang Sempat Hilang di Sukabumi

Dugaan Kejanggalan Kematian Bocah yang Sempat Hilang di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 25 Mar 2024 19:00 WIB
Keluarga menunjukkan foto bocah yang hilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal di Sukabumi.
Keluarga menunjukkan foto bocah yang hilang sebelum akhirnya ditemukan meninggal di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Polisi melakukan ekshumasi atau pengangkatan jenazah Muhammad Azka (7) seorang bocah yang sempat dilaporkan hilang dan ditemukan tak bernyawa di jurang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Senin (25/3/2024). Proses ekshumasi itu dilakukan usai warga dan sang ayah menduga ada kejanggalan atas kematian anaknya.

Diketahui, pada Sabtu (16/3/2024) lalu, MA dinyatakan hilang oleh keluarga. Bahkan, kabar kehilangan korban sempat disebarkan melalui media sosial Facebook. Kemudian pada Minggu (17/3) pagi jasad korban ditemukan di jurang dekat perkampungannya.

"Jadi ekshumasi itu sebenarnya pihak keluarga terlebih lagi dari orang tua laki-laki atau bapaknya yang sekarang sudah cerai dengan istrinya meminta untuk dilakukan ekshumasi," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia nengungkapkan, alasan pengangkatan jenazah itu lantaran keluarga korban dari pihak ibu menolak untuk dilakukan autopsi. Akan tetapi, warga dan ayah korban merasa curiga dan menilai jika kematian korban tidak wajar.

"Sehingga dari pihak warga, orang tua dijembatani pihak Polsek Kadudampit meminta kepada Sat Reskrim untuk dilakukan ekshumasi, untuk meredam hal-hal pertanyaan atau kecurigaan dari dugaan pembunuhan atau memang betul-betul meninggal karena penyakit," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, warga juga melihat ada beberapa kejanggalan. Kejanggalan-kejanggalan itu disampaikan pada ayah korban yang diketahui selama ini bekerja di Garut.

"Iya keinginan bapaknya atas desakan dari warga masyarakat setempat karena ada dugaan pertama pada saat itu hujan namun baju korban tidak basah jadi lembab saja. Kedua ada celana terlilit ke leher, ketiga korban kenapa ditemukan di kebun dan dicari dulu padahal korban ini kesehariannya biasa tinggal di rumah," sambungnya.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa sejumlah saksi di antaranya ayah korban, saksi yang menemukan, saksi yang memandikan jenazah, saksi yang memakamkan dan saksi yang pertama kali melihat atau mendengar korban ditemukan di jurang.

"Soal temuan dugaan 338 (pembunuhan) belum. Kami interogasi, kemudian kami naikkan sidik. Namun kita belum memeriksa istrinya, maupun keluarganya, pamannya, kita belum melakukan pemeriksaan ya kita nunggu hasil sedangkan hasil ekshumasi diperkirakan tujuh hari ke depan," kata dia.

"Belum (dugaan pembunuhan) karena dari tim dokter sendiri akan mempelajari hasil selama tujuh hari. Tujuh hari ini nanti dati pihak dokter baru akan memberitahukan hasil secara tertulis," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sehari-hari, korban tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya telah berpisah sejak ia berusia dua tahun. Saat dinyatakan hilang, keluarga dan warga setempat melakukan pencarian.

Nenek korban, Mimin (70) menyebut, ada sekitar 40 warga yang mencari Azka dari Sabtu siang hingga Minggu (17/3) dini hari mendekati waktu sahur. Mimin mengatakan, tak ada firasat buruk saat cucunya itu pergi dari rumah. Hanya saja, kata dia, dia melihat perubahan perilaku anak tersebut.

"Nggak biasanya cium tangan, kata ibu teh 'bau ah bau,' 'nggak da adek mah wangi. Panyawatna teh janten sok asma sareng alergi (penyakitnya asma dan alergi) pas malam hilang itu hujan besar," kata Mimin kepada detikJabar di rumah duka.

Dia mengakui, pencarian MA juga turut melibatkan orang pintar. Mereka diminta mencari korban pada keesokan harinya.

"Kapendak-kapendak tabuh 05.30 WIB tah digawir teh ngaos salawat. Saur 'petunjuk' tiditu teh upami dongkap da murangkalih mah teu tebih ti lembur. Mung cenah ieu budah teh tos leulues tapi aya nu nyandak sanes jalmi (ditemukan jam 05.30 WIB di jurang baca salawat. Kata orang pintar kalau datang, anak ini nggak jauh dari kampung. Tapi katanya sudah lemas, ada yang bawa bukan orang," jelasnya.

Lokasi penemuan korban, kata Mimin, sudah dilewati beberapa kali oleh warga pada pencarian malam hari. Namun, saat itu tak terlihat jasad korban. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tidur menyamping, tangan kiri menopang kepala.

(iqk/iqk)


Hide Ads