Upaya Pemkab Bandung Barat Tangani Merebaknya Kasus DBD

Upaya Pemkab Bandung Barat Tangani Merebaknya Kasus DBD

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 22 Mar 2024 15:14 WIB
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat ditemui di ruang kerjanya.
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat ditemui di ruang kerjanya. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Bandung Barat -

Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melonjak drastis sejak Januari hingga pertengahan Maret 2024.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan KBB, dalam kurun waktu tiga bulan itu sudah ada 1.040 kasus DBD. Jumlah itu naik lebih dari dua kali lipat ketimbang periode yang sama di tahun 2023 dengan total kasus 443 kasus DBD.

Angka kematian akibat DBD pada tahun 2024 ini juga cukup tinggi. Januari hingga Maret tercatat ada sembilan warga KBB yang meninggal akibat DBD. Sementara di Januari-Maret 2023 hanya tercatat dua kasus kematian

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi peningkatan kasus DBD di musim hujan seperti sekarang ini.

"Saat ini cuaca sedang tidak menentu, kadang hujan lalu panas. Tapi di musim musim penghujan ini perkembangbiakan nyamuk (Aedes aegypti) sangat didukung sekali dengan adanya genangan-genangan air yang bersih," kata Arsan saat ditemui di Kantor Pemda KBB, Jumat (22/3/2024).

ADVERTISEMENT

Upaya yang sudah dilakukan sejauh ini, kata Arsan, terus mengingatkan masyarakat melakukan 3 M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang yang bisa jadi wadah nyamuk berkembangbiak.

"Jadi penekanannya selain dengan 3M itu, lalu penting juga memberikan bubuk abate. Itu disampaikan oleh petugas Puskesmas, pengurus RT, RW, semuanya terlibat," kata Arsan.

Selain itu permintaan untuk pengasapan alias fogging dari masyarakat lumayan banyak. Fogging dilakukan diawali dengan pengecekan oleh petugas Dinas Kesehatan di wilayah yang meminta.

"Kegiatan tambahannya adalah kalau banyak permintaan maka kita lakukan penyemprotan (fogging). Tapi penekanan disini untuk fogging itu adalah untuk membunuh nyamuk dewasanya, tidak efektif untuk jentik nyamuknya," ujar Arsan.

Kemudian sebagai pencegahan paling sederhana, pihaknya mengingatkan juga masyarakat agar menggunakan losion anti nyamuk terutama bagi anak-anak yang rawan terkena gigitan.

"Jadi untuk masyarakat perlu mengetahui bagaimana nyamuk itu bekerja, di jam berapa saja istilahnya. Jadi penggunaan lotion anti nyamuk itu disarankan baik pagi atau siang hari," tutur Arsan.

------------------------------------------
*Soffell menjadi pilihan lotion anti nyamuk yang sangat tepat untuk melindungi tubuh karena terbukti ampuh untuk mencegah gigitan nyamuk. Dengan menggunakan Soffell saat beraktivitas, maka tubuh akan terlindungi dari gigitan nyamuk dan terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah yang sekarang ini sedang menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia*
(sud/sud)


Hide Ads