Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat terus mengalami peningkatan di awal tahun 2024. Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta semua pihak untuk waspada dan bersiap atas lonjakan kasus DBD.
Data terbaru Dinas Kesehatan, kasus DBD hingga tanggal 20 Maret 2024 sudah di angka 11.058 kasus dengan angka kematian mencapai 96 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi kasus DBD yang terus melonjak di Jabar, Pj Gubernur Bey Machmudin mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyediakan obat dan menambah stok infus di Puskesmas bagi pasien DBD.
Menanggapi kasus DBD yang terus melonjak di Jabar, Pj Gubernur Bey Machmudin mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyediakan obat dan menambah stok infus di Puskesmas bagi pasien DBD.
"Iya DBD, Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi 3M dan kami minta ke puskesmas, ada (sediakan) obat DBD dan infus untuk ditambah," kata Bey, Kamis (21/3/2024).
Bey juga mengingatkan kepada orang tua untuk melakukan langkah cepat jika melihat gejala DBD. Menurutnya, jika anak mengalami demam lebih dari satu hari, orang tua harus segera membawa anak ke puskemas.
"Agar anak demam langsung dibawa ke puskesmas karena ada alat pendeteksi DBD di tiap puskesmas. Kita harus siap sedia dan kalau anak demam lebih dari satu hari bawa ke puskesmas agar dicek khusus DBD itu," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi menuturkan, DBD merupakan penyakit yang terjadi sepanjang tahun. Namun menurutnya, ada periode dimana kasus DBD melonjak, khususnya saat masa pancaroba.
"DBD ini penyakit sepanjang tahun dan pada kondisi tertentu akan mengalami peningkatan sesuai peningkatan perkembangbiakan nyamuk. Jadi perkembangbiakan nyamuk dipengaruhi lingkungan," ujar Vini.
Pada masa pancaroba, dia mengungkapkan akan banyak genangan air muncul. Genangan air itulah yang kemudian menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti dan membuat kasus DBD meningkat.
"Dimana DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan, kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," ujarnya.
"Tapi kalau musim pancaroba, banyak air menggenang karena tidak langsung kering atau teralirkan. Jadi memang waspada nya Januari sampai April," lanjut Vini.
Karena itu, Vini mengimbau masyarakat untuk memperhatikan faktor kebersihan lingkungan dengan menerapkan langkah 3M (menguras, menutup, mengubur). Hal ini kata dia setidaknya dapat menekan angka perkembangbiakan nyamuk DBD.
"Tapi sekali lagi, kita kan masih mengalami panas hujan ini, nah tetap kita harus waspada ya. Sekali lagi, DBD ini penyakit sepanjang tahun dan harus tetap waspada DBD," pungkasnya.
------------------------------------------
*Soffell menjadi pilihan lotion anti nyamuk yang sangat tepat untuk melindungi tubuh karena terbukti ampuh untuk mencegah gigitan nyamuk. Dengan menggunakan Soffell saat beraktivitas, maka tubuh akan terlindungi dari gigitan nyamuk dan terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah yang sekarang ini sedang menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia*
(bba/sud)