Tata Cara Sholat Subuh, Lengkap dengan Keutamaannya

Tata Cara Sholat Subuh, Lengkap dengan Keutamaannya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 14 Mar 2024 02:45 WIB
young muslim praying worship of the Allahs kindness  at  joglo house. Muslim children are doing prayers according to Islamic principles
Foto: Foto: Ilustrasi ruang salat di rumah/Istock/rudi_suardi
Bandung -

Sholat Subuh dikerjakan sebanyak dua rakaat, jelang matahari terbit atau waktu subuh. Dikutip dari buku Rahasia Keutamaan Sholat Subuh karya M. Nuruddin Marbu Al-Makki, subuh itu artinya terang atau cerah.

Perintah untuk mengerjakan sholat fardhu juga tertulis dalam Al-Qur'an pada surat Al-Baqarah [2]:238, Allah SWT berfirman:

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ḥāfiẓū 'alaṣ-ṣalawāti waṣ-ṣalātil-wusṭā, wa qūmū lillāhi qānitīn(a).

Artinya: "Peliharalah semua salat (fardu) dan salat (Wusta) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyu."

ADVERTISEMENT

Tata Cara Sholat Subuh

Berikut tata cara sholat Subuh yang dikutip dari laman Rumaysho dan Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah yang disusun oleh Abu Sakhi.

1. Berdiri Tegak Jika Mampu

Setelah wudhu, kenakan alat sholat dan berdiri tegak menghadap kiblat. Pandangan mengarah ke tempat sujud, pastikan kondisi khusyu. Shalat wajib dilaksanakan dengan berdiri bagi yang mampu.

2. Niat di Dalam Hati

Tidak dipersyaratkan niat dilafadzkan. Dalam hadits disebutkan,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya." (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907, dari 'Umar bin Al Khottob)

3. Takbiratul Ihram

Bertakbir (ucapan 'Allahu Akbar' di awal shalat), sebagaimana shalat biasa.

4. Membaca Al Fatihah

Baca Al Fatihah bagi imam maupun orang yang shalat sendirian.

5. Membaca Surat Pendek

Setelah membaca Al-Fatihah, dilanjut dengan membaca surat pendek Al-Qur'an.

6. Ruku' Thuma'ninah

Gerakan ruku' diperintahkan untuk thuma'ninah (tidak tergesa-gesa), hal ini dapat dilihat pada hadits musii' sholatuhu (orang yang jelek shalatnya).

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَرَدَّ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - عَلَيْهِ السَّلاَمَ فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » فَصَلَّى ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » . ثَلاَثًا . فَقَالَ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِى . قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا

Artinya: "Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika masuk masjid, maka masuklah seseorang lalu ia melaksanakan shalat. Setelah itu, ia datang dan memberi salam pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab salamnya. Beliau berkata, "Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat." Lalu ia pun shalat dan datang lalu memberi salam pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau tetap berkata yang sama seperti sebelumnya, "Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat." Sampai diulangi hingga tiga kali. Orang yang jelek shalatnya tersebut berkata, "Demi yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan shalat sebaik dari itu. Makanya ajarilah aku!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas mengajarinya dan bersabda, "Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur'an yang mudah bagimu. Lalu ruku'lah dan sertai thuma'ninah ketika ruku'. Lalu bangkitlah dan beri'tidallah sambil berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma'ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil thuma'ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai thuma'ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap shalatmu." (HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397).

7. I'tidal dan Thuma'ninah

8. Sujud Pertama

Sujud dilakukan dengan cara bertumpu pada tujuh anggota badan (dahi, telapak tangan, lutut, dan kedua kaki), serta tuma'ninah. Lalu, membaca doa sujud.

9. Duduk di Antara Dua Sujud dan Thuma'ninah

10. Sujud Kedua

Sujud dilakukan dengan cara bertumpu pada tujuh anggota badan (dahi, telapak tangan, lutut, dan kedua kaki), serta tuma'ninah. Lalu, membaca doa sujud.

11. Takbiratul Ihram

Setelah bangkit dari sujud kedua, lalu berdiri ke rakaat kedua dengan bertakbir "Allahu Akbar" tanpa mengangkat kedua tangan

Pada rakaat kedua, lakukan hal yang sama dengan rakaat pertama.

12. Duduk Tahiyat Akhir

Setelah bangkit dari sujud kedua, lakukan duduk tahiyat akhir dan membaca tasyahud di tahiyat akhir. Membaca bacaan shalawat setelah bacaan tasyahud akhir.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

Allaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

13. Diakhiri dengan Salam

Salam pertama, minimalnya 'Assalamu 'alaikum', lengkapnya 'Assalamu 'alaikum wa rahmatullah'.

Sholat dilakukan harus berurutan dalam mengerjakan rukunnya, karena dalam hadits musii' sholatuhu terdapat kata "tsumma" ketika menjelaskan urutan rukun. Tsumma sendiri berarti kemudian yang menunjukkan makna berurutan.

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا

Artinya: "Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur'an yang mudah bagimu. Lalu ruku'lah dan sertai thuma'ninah ketika ruku'. Lalu bangkitlah dan beri'tidallah sambil berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma'ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil thuma'ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai thuma'ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap shalatmu." (HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397).

Dalam sholat subuh ada pendapat yang menganjurkan untuk membaca doa qunut. Amalan ini dibaca saat rakaat kedua salat subuh, tepatnya setelah i'tidal sebelum beranjak untuk posisi sujud pertama.

Mengutip buku Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Wahbah az-Zuhaili, menurut ulama mazhab Syafi'iyah, doa qunut subuh dibaca setelah ruku'. Namun, ulama Malikiyah berpandangan jika doa qunut subuh lebih afdhal dibaca sebelum ruku'.

Para ulama mazhab sepakat bahwa doa qunut subuh makruh hukumnya dibaca selain dalam salat subuh, menurut Malikiyah yang zhahir. Jika detikers tak ingin melaksanakan prosesi ini bisa dilewat karena tak membatalkan sholat. Namun, dalam sholat berjamaah jika imam melakukan qunut, makmum dianjurkan mengikuti.

Perlukah Membaca Niat Sholat Subuh?

Sebetulnya, ada bacaan niat sholat Subuh yang dikenal umat muslim sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushollii Fardhosh Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Lillaahi Ta'aala

Artinya: "Aku berniat salat Subuh dua raka'at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Masyarakat sudah sangat akrab dengan melafalkan niat setiap melakukan ibadah. Namun apakah niat itu harus dilafalkan?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya agama itu mudah." (HR. Bukhari)

Setiap ibadah itu bersifat tauqifiyyah, sudah paketan dan baku. Tidaklah terdapat ayat atau riwayat hadits tentang niat sebelum melakukan amalan.

Niat adalah amalan hati dan hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya. Setiap orang yang melakukan suatu amalan pasti telah memiliki niat terlebih dahulu. Tidak mungkin orang yang berakal yang punya ikhtiar (pilihan) melakukan suatu amalan tanpa niat.

"Tidak mungkin seseorang mengerjakan suatu amalan tanpa niat. Tenangkanlah hatimu dan tinggalkanlah was-was seperti itu." (Syarhul Mumthi, I/128 dan Al Fawa'id Dzahabiyyah, hal.12)

Keutamaan Sholat Subuh

Mengutip buku karya M. Nuruddin Marbu Al-Makki dan laman Rumaysho, terdapat beberapa keutamaan mengerjakan sholat Subuh di antaranya:

1. Jaminan Perlindungan Allah

Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia mendapat jaminan dan rasa aman dari Allah. Jaminan ini adalah tambahan setelah seseorang berislam dengan mengakui "laa ilaha illallah", tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah.

2. Niscaya akan Masuk Surga

Bagi Muslim yang terus mendirikan sholat lima waktu termasuk Subuh niscaya akan masuk surga. Dari Abu Musa, Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga." (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635).

3. Diberkahi pada Pagi Hari

Melaksanakan sholat Subuh akan selalu diberkahi hidupnya pada pagi hari. Shalat shubuh adalah shalat yang amat utama. Shalat shubuh adalah yang terasa berat bagi orang-orang munafik.

Dari Jundab bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ

Artinya: "Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim no. 657)

4. Mendapat Perhatian Allah Saat Kiamat

Dari 'Umaroh bin Ruaibah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

"Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)." (HR. Muslim no. 634).

Kenapa dikhususkan dua shalat ini? Sebab berkumpulnya para malaikat malam dan siang di dua waktu tersebut. Inilah makna firman Allah Ta'ala,

وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

"Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al Isro': 78) (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/250, Asy Syamilah)

Itulah tadi penjelasan mengenai tata cara sholat subuh. Semoga amalan di bulan suci ini kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alamin.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads