Mempersiapkan Ramadan

Syarah Ramadhan

Mempersiapkan Ramadan

Mamang M Haerudin (Aa) - detikJabar
Selasa, 12 Mar 2024 17:45 WIB
Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadhan (Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja)
Bandung -

Alhamdulillah, seperti tidak terasa, umat Muslim di seantero dunia akan segera kedatangan tamu istimewa, bulan Ramadan. Di Indonesia sendiri, awal Ramadan berpotensi berbeda.

PP Muhammadiyah telah jauh-jauh hari telah memutuskan bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024, sehingga shalat tarawih perdana akan dimulai pada Ahad malam Senin. Sementara Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Agama berikut PB Nahdlatul Ulama belum memutuskan, sebab akan melaksanakan sidang isbat terlebih dahulu.

Terlepas soal waktu awal Ramadan, sebagai umat Muslim, kita perlu mempersiapkan Ramadan. Agar Ramadan tidak sekadar rutinitas dan euforia belaka. Agar Ramadan betul-betul akan mengantarkan kita setidaknya menjadi orang yang mendekati takwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar Ramadan menjadi bekal untuk menjalani bulan-bulan lain selain Ramadan. Mempersiapkan Ramadan juga penting agar puasa dan segala rupa ibadah kita tidak kehilangan makna. Terlebih agar puasa kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga.

Hanya saja Ramadan tahun ini, kita masih banyak menghadapi berbagai problem sosial. Terutama sebagian saudara-saudara kita melaksanakan Ramadan di tengah musibah, banjir bandang, tanah longsor dan lainnya. Demikian juga harga-harga kebutuhan pokok yang masih meroket. Harga beras, telur, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Dalam menghadapi problem ini, kita berharap semoga Pemerintah bisa segera mengatasinya. Tentu sambil terus kita perkuat dengan do'a kepada Allah, agar di sepanjang Ramadan kita senantiasa diberi kesehatan, kecukupan rezeki, dan lainnya.

Berikut setidaknya ada sedikitnya 5 cara untuk bagaimana kita mempersiapkan Ramadan:

Pertama, berdo'a. Sudah lazim di seantero umat Muslim di tanah air, do'a untuk memohon agar bisa sampai pada Ramadan dibaca di banyak Masjid atau Mushalla.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

"Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan." (HR Ahmad)

Termasuk membaca do'a saat melihat hilal, sebagai tanda masuknya Ramadan.

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ

"Ya Allah, jadikanlah bulan Ramadan ini membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman bagi kami. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai bulan petunjuk dan kebaikan." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

Kedua, meneguhkan niat. Agar kita bersungguh-sungguh dalam mengkhidmati segala ibadah dan amal shaleh di sepanjang Ramadan. Niat ini kelihatannya sepele, tetapi sangat menentukan kualitas ibadah dan amal shaleh kita selama Ramadan. Tanpa niat, puasa dan segala macam ibadah kita tidak sah.

Ketiga, memperluas pengetahuan. Sangat penting agar kita memperluas pengetahuan seputar Ramadan, tentang fikih puasa, dan seterusnya agar puasa kita semakin sempurna. Ada banyak cara, misal dengan membaca buku, ikut pengajian, termasuk berbagai pengetahuan agama yang biasa tayang selama Ramadan.

Keempat, fisik dan psikis. Badan kita harus sehat, bila perlu sebelumnya mulai berpuasa kita bisa melakukan cek kesehatan di Puskesmas atau dokter. Karena itulah spirit puasa juga adalah menyehatkan. Dengan berpuasa, kita akan sehat. Jangan sampai Ramadan, kita disibukkan dengan hanya mempersiapkan aneka macam makanan dan minuman.

Apalagi sampai dikonsumsi secara berlebihan. Mental kita juga harus sehat, di tengah harga kebutuhan pokok yang meroket, berikut berbagai masalah pribadi yang datang silih berganti, jangan sampai kita menjadi stres. Puasa Ramadan justru melatih kita untuk hidup hemat dan sehat, badan dan mentalnya, lahir dan batinnya.

Kelima, harta. Tak kalah penting agar umat Muslim bisa memanajemen harta. Godaan diskon aneka makanan dan minuman, sungguh membuat keimanan kita diuji.

Jangan sampai Ramadan membuat kita terlampau boros. Termasuk nanti sampai di penghujung Ramadan, jelang Lebaran Idul Fitri, apakah untuk keperluan pakaian serba baru, berbagai macam hidangan Lebaran dan lain sebagainya. Semuanya perlu dipersiapkan dan dikelola secara bijak.

Semoga Ramadan tahun ini membawa kesejukan dan keberkahan tersendiri untuk kita, keluarga dan bangsa. Bagaimana rasanya menjalankan Ramadan di Palestina, saudara-saudara kita di sana hidup dalam kesengsaraan dan ketidakpastian. Semoga Allah menurunkan banyak kebaikan kepada saudara-saudara kita di Palestina.

Wallahu a'lam (*)

*Penulis merupakan pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur'an Al-Insaaniyyah Cirebon
sekaligus pengurus Forum Pemberdayaan Pesantren dan Umat (FPPU) Cirebon

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads