Saat bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah termasuk sholat sunnah. Terdapat salah satu amalan yang bisa diamalkan yaitu sholat witir. Berikut bacaan doa setelah sholat witir, tata cara hingga keutamaannya.
Sholat witir adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam hari yaitu setelah Isya hingga seelum subuh dengan rakaat ganjil. Ibadah ini dapat dilakukan setelah melakukan sholat sunnah lain seperti tarawih atau tahajud.
Sholat witir dimaksudkan sebagai pamungkas waktu malam untuk 'mengganjilkan' sholat yang genap sehingga dianjurkan dikerjakan ketika akhir sholat malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anjuran sholat witir tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi:
"Sholat witirlah kalian sebelum tiba waktu subuh." (HR Muslim)
Cara mengerjakan sholat witir sama seperti sholat sunnah lainnya hanya berbeda niatnya. Sholat witir dapat dilakukan dengan satu salam atau dua salam, baik dipisah atau digabung antar rakaatnya.
Jumlah rakaat pada sholat witir harus ganjil, paling sedikit satu dan paling banyak sebelas rakaat.
Doa Setelah Sholat Witir
Mengutip buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut bacaan doa setelah sholat witir.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Bacaan latin: Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus.
Artinya: "Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Mahasuci." (Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga)." (HR Abu Daud dan Ahmad)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Bacaan latin: Allahumma innii a'uudzu biridhooka min sakhothika, wa bimu'aafaatika min 'uquubatika, wa a'uudzubika minka laa uhshii tsanaaan 'alaika', anta kamaa atsnaita 'alaa nafsika.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu, dan berlindung kepada-MU dari siksaan-Mu. Aku tidaklah mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau menyanjung atau memuji diri-Mu sendiri." (HR Ash-Haabus Sunan, Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Tata Cara Sholat Witir
Mengutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, cara mengerjakan sholat witir sama seperti sholat sunnah lainnya hanya berbeda niatnya. Sholat witir dapat dilakukan dengan satu salam atau dua salam, baik dipisah maupun digabungkan antar rakaatnya.
Sholat witir disunnahkan untuk dikerjakan di awal malam hari bagi orang yang tidak yakin dapat terbangun sebelum fajar. Akan tetapi, sebagaimana diriwayatkan oleh banyak perawi dalam sebuah hadits, sholat witir lebih utama jika dikerjakan di sepertiga malam terakhir. Berikut tata cara sholat witir
1. Membaca Niat
أُصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallii sunnatal witri tsalaatsa raka-'aatin mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat sholat sunah Witir 3 rakaat menghadap kiblat karena Allah."
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Surah Al-Fatihah
4. Membaca Surah Pendek
Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, menurut hadits yang berasal dari Aisyah RA, Nabi SAW pernah membaca surah Al-A'la, surah Al-Kafirun, surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, dan surah An-Nas saat mengerjakan sholat Witir.
5. Rukuk
6. Iktidal (membaca qunut pada rakaat terakhir)
7. Sujud Pertama
8. Duduk di Antara Dua Sujud
9. Sujud kedua
10. Ulangi langkah rakaat pertama untuk rakaat kedua dan ketiga.
11. Tahiyat Akhir
12. Salam
13. Doa
Bacaan Qunut Witir
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Bacaan latin: Allaahummah dinii fiiman hadait, wa 'aafinii fiiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiima a'thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhi wa laa yuqdhaa 'alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbanaa wata-'aalait
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi." (HR Abu Daud)