Seorang buronan teroris nomor satu di Jepang ini berhasil diidentifikasi. Tes DNA jadi salah satu alat untuk menguak sosok yang selama ini dicari kepolisian setempat.
Namanya Satoshi Kirishima. Sudah hampir 50 tahun, pria tersebut selalu lolos dari kejaran polisi. Belum lama ini, pria tersebut sekarat di rumah sakit. Dia pun membuat pengakuan mencengangkan sebelum meninggal dunia. Dia mengaku sebagai penjahat paling dicari.
Dilansir dari detikInet, pengakuannya itu lantas tak membuat polisi percaya. Tes DNA pun dilakukan untuk menguji pengakuannya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teroris itu sudah berusia 50 tahun. Dia dulu adalah anggota East Asia Anti-Japan Armed Front, organisasi sayap kiri radikal di Negeri Sakura.
Kelompok ini merupakan dalang pengeboman yang menyasar perusahaan Jepang tahun 1970. Salah satu yang fatal yakni pengeboman Mitsubishi Heavy Industries. Sebanyak 8 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Dia diduga terlibat dalam empat serangan. Rekan-rekannya sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Sedangkan Kirishima tak terlacak.
Satu-satunya foto yang dimiliki aparat sana yakni saat Kirishima masih muda dengan rambut panjang dan kacamata. Wajah tersebut juga dipasang melalui poster di luar kantor polisi dan di seluruh negeri.
Walau fotonya dipublikasikan secara luas, para tetangga tampaknya tidak sadar sampai identitasnya terungkap. Salah satu tetangga menyebutnya sebagai pria tenang dan serius, dan suka bermain gitar di kamarnya setelah minum-minum.
Selama pelarian, Kirishima menggunakan nama samaran Hirochi Uchida dilaporkan tinggal di Kota Fujisawa, tepi barat Tokyo. Kirishima melakoni ragam aktivitas seperti buruh harian hingga pekerja perusahaan konstruksi.
Selama hidupnya itu juga Kirishima tak memiliki SIM atau asuransi kesehatan. Saat berobat kanker stadium akhir, di situlah dia mengakui identitasnya.
Polisi mengatakan dia dapat menceritakan rincian keluarganya dan organisasinya, yang hanya diketahui olehnya selama wawancara beberapa hari sebelum kematiannya pada tanggal 29 Januari. Dia juga membantah beberapa tuduhan.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(fyk/dir)