Suara PKB di Kabupaten Bandung pada Pemilu 2024 melesat. Dadang Supriatna yang juga kader PKB berpotensi melanjutkan periode kedua sebagai Bupati Bandung.
Berdasarkan hasil penghitungan suara oleh KPU Kabupaten Bandung, suara PKB melesat jauh. PKB bahkan mengamankan 12 kursi di DPRD Kabupaten Bandung dari sebelumnya yang hanya enam kursi.
PKB juga sukses menggeser hegemoni Golkar yang sudah beberapa tahun lalu mengusai kursi DPRD Kabupaten Bandung. Golkar mendapatkan 9 kursi DPRD Kabupaten Bandung pada Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kini hegemoni politik Golkar di Kabupaten Bandung mulai tergeser oleh kekuatan baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai "Sang Jawara Baru," ujar Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Nurtanio Djamu Kertabudi, Senin (11/10/2024).
Dengan jumlah 12 kursi yang didapat, otomatis PKB diprediksi kursi Ketua DPRD Kabupaten Bandung akan didapat oleh PKB.
"Secara otomatis jabatan Ketua DPRD Kabupaten Bandung akan diraih PKB," ujar Djamu.
Menurut Djamu, komposisi Pimpinan DPRD periode 2024-2029 akan terdiri dari Ketua DPRD: PKB (12 kursi); Wakil Ketua I: Golkar (9 kursi); Wakil Ketua II : PKS (7 kursi), dan Wakil Ketua III: Demokrat (7 kursi).
Pengaruh Dadang Supriatna
Dadang Supriatna dinilai punya andil besar untuk mendongkrak suara PKB di Kabupaten Bandung. Tak hanya nama Dadang, ada juga nama Cucun Ahmad Syamsurijal yang merupakan anggota DPR RI.
"Sebenarnya beliau ini dengan diberlakukannya Sistem Pilkada Serentak Nasional 2024, hak konstitusionalnya sebagai Bupati Bandung sangat dirugikan, yaitu dari masa jabatan yang seharusnya 5 tahun menjadi 3 tahun lebih," terang Djamu.
Kang DS sapaan karib Dadang Supriatna dalam menjalankan visi misinya selalu 'all out' tidak kenal lelah. Dia selalu terus menerus bersilaturahmi dengan masyarakat bawah.
Kang DS juga sekaligus menyampaikan program yang bersentuhan dengan masyarakat banyak yang dikenal dengan program 'Bunga Desa', 'Rembug Bedas' dan lainnya, yang berisi bantuan pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan dialog terbuka untuk menentukan solusi dari permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Di samping itu, berbagai penghargaan atas kinerja pemerintahan, baik dari dunia internasional dan nasional setidaknya berpengaruh terhadap "brandimage" Kang DS di mata masyarakat yang unik, dalam kapasitas sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
"Kang DS ini tidak melakukan kampanye secara langsung. Hal ini diserahkan kepada kader PKB masing-masing," ujar Djamu.
Figur Cucun Ahmad Syamsurijal, menurut Djamu selalu menyampaikan secara aktif tentang program pemberdayaan rakyat dan berbagai kebijakan nasional. Akhirnya dalam kapasitasnya sebagai calon legislatif 2024 telah memperoleh suara terbanyak di atas kandidat lainnya dari partai yang berbeda di Dapil Jabar II.
Dengan gambaran di atas, Djamu mengatakan konfigurasi politik Kabupaten Bandung yang berubah signifikan ini akan mewarnai dinamika perubahan kekuatan politik menjelang kontestasi Pilkada 2024, yang saat ini KPU Kabupaten Bandung sudah memulai menjalankan tahapan pilkada secara berkesinambungan. Berdasar UU No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, bahwa pemungutan suara telah ditetapkan pada 27 Nopember 2024 mendatang.
"Prediksi saya, seusai penghitungan suara Pemilu 2024 tuntas, maka figur yang berniat mengikuti kontestasi pilkada ini akan mulai bermunculan. Partai politik sudah barang tentu mulai mengelus-ngelus jagonya," ungkap Djamu.
Potensi Dadang Supriatna Maju Periode Kedua Bupati Bandung
Pakar Politik Universitas Padjajaran Firman Manan menerangkan di pemilu 2024 ini kebanyakan orang melihat dari sosok figur. Dadang Supriatna yang merupakan Bupati punya modal yang kuat untuk kembali maju.
"Kang DS yang tentu berpengaruh, sebagai bupati popular kemudian kinerjanya baik, kemudian berdampak pada partainya," kata Firman kepada detikJabar.
Begitupun dengan Cuncun Ahmad Syamsurijal 267.778 sura di pileg tahun ini juga berpengaruh atas raihan suara PKB di Kabupaten Bandung.
"Kenaikan dan penurunan partai dipengaruhi figur, H Cucun merawat konsituen sangat penting bagi petahana, beliau punya kemampuan itu, semakin menguatkan figur itu berikan PKB raihan suara tinggi," ujarnya.
Firman juga menyebut, Kang DS berpotensi menjadi calon bupati kuat di tahun 2024 ini. "Dengan PKB dapat suara signifikan ini jadi modal," ujar Firman.
"Di mana pun dalam pertarungan Pilkada, petahana punya keunggulan dibandingkan dengan kompetitornya, secara potensi cukup modal maju periode ke dua," pungkasnya.
(wip/dir)