Menjelang Ramadan, Muslim Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur. Sebelum melaksanakan ibadah sunnah tersebut terdapat tata cara ziarah kubur, doa, hingga hal yang dilarang.
Sebelumnya Rasulullah SAW sempat melarang umatnya melakukan ziarah kubur karena takut meniru kebiasaan bangsa Jahiliyah dan menjaga akidah. Hal tersebut dilansir dari buku Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar.
Setelah akidah umat Islam kuat dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik serta hukumnya jelas, Rasulullah SAW membolehkan para sahabatnya melakukan karena terdapat hikmah yaitu sebagai pengingat pada kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ziarah kubur hukumnya sunnah, sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ashhabussunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari bapaknya bahwa Nabi SAW, bersabda, "Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang berziarah ke sana, karena yang demikian itu akan mengingatkanmu akan hari akhirat. (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)
Tata Cara Ziarah Kubur
Melansir buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr, terdapat tata cara ziarah kubur. Berikut ulasannya.
1. Membaca salam
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Bacaan latin: Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"
Artinya: "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
2. Melanjutkan istigfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Bacaan latin: "Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surah pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas
5. Membaca kalimat tahlil "Laailaaha Illallah."
6. Membaca doa ziarah kubur
Doa Ziarah Kubur
Berikut doa ziarah kubur sesuai sunnah. Nabi Muhammad SAW mengucapkan doa ziarah kubur:
السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ
Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun
Artinya: "Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah mendatangi pemakaman, maka beliau membaca:
السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ
Assalaamu 'alaykum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul 'aafiyah
Artinya: 'Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami-Insya Allah-benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat." (HR An-Nasa'i).
5 Hal yang Dilarang Saat Ziarah Kubur
Merujuk dari Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, dan Sirah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, serta Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, terdapat sejumlah hal yang dilarang saat ziarah kubur. Berikut ulasannya.
1. Menangis dan Sedih Berlebihan
Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlepas diri dari orang yang mencukur rambutnya, berguling-guling dan merobek-robek baju." (HR Muslim dalam Shahih-nya)
2. Duduk di Atas Kuburan
Adab lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan ziarah kubur adalah tidak duduk atau berdiri di atas kuburan. Sementara itu, diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:
لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR. Muslim).
3. Diharamkan Thawaf
Salah satu tradisi umat Muslim adalah ziarah ke makam wali atau alim ulama. Namun dilarang thawaf(mengelilingi) kuburan para wali. Sebaiknya yang dilakukan adalah berdiri di hadapan bagian kepala mayit, mengucapkan salam, lalu berdoa.
4. Mencari Manfaat dari Orang yang Telah Meninggal
Mencari manfaat dengan mengharapkan orang yang telah meninggal memberikan berkah menjadi hal satu hal dilarang karena mendekati perbuatan syirik. Sebaiknya kita meminta hanya kepada Allah SWT.
5. Tidak Mencela kepada Ahli Kubur
Salah satu tujuan ziarah kubur yaitu mendoakan ahli kubur. Dilarang untuk mencela dan mengingat perbuatan buruk ahli kubur. Muslim dianjurkan berdoa dan meminta ampun bagi ahli kubur kepada Allah SWT.