Adab Ziarah Kubur dengan Doa dan Tata Caranya

Adab Ziarah Kubur dengan Doa dan Tata Caranya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Jumat, 08 Mar 2024 19:00 WIB
Ziarah kubur marak dilakukan saat lebaran. Biasanya ziarah dilakukan usai salat Idul Fitri, seperti terlihat di Pemakaman Wakaf Kramat Pela, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2023).
Adab Ziarah Kubur (Foto: Grandyos Zafna)
Bandung -

Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi umat Muslim di Indonesia jelang Ramadan. Sebelum melakukan ibadah sunnah ini terdapat adab ziarah kubur yang harus diketahui. Berikut penjelasannya.

Dikutip berdasarkan buku Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, kata ziarah menurut bahasa berarti menengok, jadi ziarah kubur artinya menengok kubur. Sedangkan menurut syariat Islam, ziarah kubur itu bukan hanya menengok kubur, bukan pula sekedar tahu dan mengerti keadaan kubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang ke kubur adalah dengan maksud mendoakan kepada yang dikubur Muslim dan mengirim pahala untuknya atas bacaan ayat-ayat Al-Quran dan kalimah-kalimah thayyibah.

Ziarah kubur hukumnya sunnah, sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ashhabussunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari bapaknya bahwa Nabi SAW, bersabda, "Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang berziarah ke sana, karena yang demikian itu akan mengingatkanmu akan hari akhirat. (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adab Ziarah Kubur

Dilansir dari sumber yang sama pada masa awal Islam, Rasulullah SAW sempat melarang umatnya melakukan ziarah kubur demi menjaga akidah dan tak meniru kebiasaan bangsa Jahiliyah.

Setelah akidah umat Islam kuat dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik serta hukumnya jelas, Rasulullah SAW membolehkan para sahabatnya melakukan karena terdapat hikmah yaitu sebagai pengingat pada kematian.

ADVERTISEMENT

Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah keluar pada suatu malam. Aku pun mengutus Barirah untuk mengikuti beliau agar memerhatikan ke mana beliau pergi. Ternyata beliau berjalan menuju Baqi' Al-Garqad. Beliau berdiri dekat Baqi lalu mengangkat kedua tangannya lalu pergi. Keesokan harinya, aku bertanya kepada Nabi. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, ke mana engkau pergi tadi malam? Beliau menjawab, 'Aku diperintahkan menuju ke penghuni kuburan Baqi' untuk mendoakan mereka."

Berikut beberapa adab ziarah kubur yang bisa dilakukan oleh Muslim:

1. Berwudhu lebih dulu sebelum menuju ke makam untuk berziarah.

2. Memberi salam serta mendoakan ahli kubur.

3. Dalam berziarah hendaknya dilakukan dengan penuh hormat, khidmat dan khusuk (tenang).

4. Mengambil pelajaran dari ziarah kubur. Hal ini tuntutan dari hikmah pensyariatan ziarah kubur, yaitu untuk mengingatkan peziarah akan kematian yang akan menjemput dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang akan dijalani serta berlaku zuhud di dunia.

5. Hendaknya tidak duduk di nisan kubur dan lewat di atasnya, karena hal itu merupakan perbuatan idza' (menyakitkan) terhadap ahli kubur.

6. Menjauhi perkataan-perkataan batil seperti meratap atau menangis dengan meraung-raung. Tetapi boleh bagi peziarah untuk menangis jika teringat akan kebaikan ahli kubur.

7. Berpakaian Muslim/Muslimah yang longgar, tidak ketat, tidak transparan dan yang bisa menutup
aurat.

8. Tidak boleh mencela kepada ahli kubur.

Bacaan Doa Ziarah Kubur

Berikut doa ziarah kubur sesuai sunnah. Nabi Muhammad SAW mengucapkan doa ziarah kubur:

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: "Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu." (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah mendatangi pemakaman, maka beliau membaca:

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ

Assalaamu 'alaykum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul 'aafiyah

Artinya: 'Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami-Insya Allah-benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat." (HR An-Nasa'i).

Tata Cara Ziarah Kubur

Melansir buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr, terdapat tata cara ziarah kubur. Berikut ulasannya.

1. Membaca salam

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Bacaan latin: Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"

Artinya: "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

2. Melanjutkan istigfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Bacaan latin: "Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."

Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surah pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas

5. Membaca kalimat tahlil "Laailaaha Illallah."

6. Membaca doa ziarah kubur

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads