Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (5/3/2024). Mulai dari terciumnya bau busuk di mobil Devara Putri Prananda (DP) cs yang membawa jasad Indriana Dewi Eka Saputri alias Indri (24) hingga mantan Gubernur Jabar Solihin GP tutup usia.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Bau Busuk di Mobil Devara Cs Saat Angkut Mayat Indri
Kasus pembunuhan yang dialami Indriana Dewi Eka alias Indri (24), kini menyita perhatian. Wanita asal Cipinang, Jakarta Timur itu tewas dibunuh sejoli Didot Alfiansyah (DA) dan Devara Putri Prananda (DP), hingga mayatnya dibuang ke jurang di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat.
Cinta segitiga pun ditengarai menjadi motif yang mengakibatkan nyawa Indri melayang. Sebab, Didot yang merupakan pacar korban, menginginkan menjalin asmara kembali dengan Devara tapi dengan syarat Indri harus dilenyapkan di muka bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didot lalu menyewa M Reza (MR) agar mau melakukan eksekusi pembunuhan tersebut. Ketiganya kini sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Mapolda Jabar.
Setelah kasus ini mengemukan, muncul cerita saat Devara, Didot dan Reza hendak membuang mayat Indri ke Kota Banjar. Tadinya, mereka mau membuang mayat korban ke laut Pangandaran. Tapi karena mobilnya mogok, tujuan kemudian dialihkan ke sana.
Risman, pemilik bengkel di sana menceritakan saat Devara cs datang ke tempatnya pada 22 Februari 2024. Dua hari setelahnya, geger penemuan jasad Indriana yang terbungkus selimut di pinggir jurang Jalan Banjar-Cimaragas Ciamis, tepatnya di tugu Batu Gajah, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar.
"Mobil Avanza di-towing ke sini karena mogok carter oli jebol, hari Kamis. Pertamanya satu orang, kemudian dua orang lagi nyusul ke sini," ujar Risman saat ditemui di bengkelnya, Selasa (5/3/2024).
Risman mengatakan, saat mereka datang, ia mengecek mobil tersebut dan membuka kap mesin dengan membuka pintu depan bagian kemudi. Pada saat itu, Risman tidak memiliki curiga apa pun karena konsentrasi memeriksa mobil. "Tidak ada curiga apa-apa, mereka datang untuk memperbaiki mobil," ungkapnya.
Risman mengaku pada saat memperbaiki mobil sempat mencium bau aroma yang tidak sedap. Namun menurutnya aroma tersebut biasa seperti kendaraan lainnya. "Memang ada bau, tapi bukan bau bangkai. Ya semacam bau segala," katanya.
Menurut Risman, para tersangka itu berdalih bau tidak sedap itu berasal dari cumi dan udang busuk yang dibawanya. Risman pun percaya dan tidak curiga dengan alasan tersebut. "Kata orang itu bawa cumi dan udang busuk. Juga katanya pembalut dibuang di mobil, ya percaya saja," katanya.
Mengingat onderdil berupa carter oli tidak ada dijual di Banjar, kemudian seorang tersangka memesannya melalui online. Agar cepat sampai, tersangka menghubungi travel untuk membeli onderdil yang dimaksud dan diantarkan ke bengkel.
Pada hari Jumat pagi, onderdil itu pun sampai di bengkel diantar oleh travel. Risman kemudian memperbaiki mobil tersebut. "Jumat pagi itu, semua pintu mobil sudah dibuka. Terus kemudian si orang itu bilang cumi dan udang busuknya sudah dibuang jadi tidak bau lagi," jelasnya.
Risman pun selesai memperbaiki mobil sekitar pukul 14.00 WIB. Tiga orang tersangka itu kemudian pergi ke arah Barat.
Hari Minggu (25/2/2024), geger penemuan mayat wanita terbungkus selimut di bibir jurang. Risman mendapat kabar itu dari sopir angkot kemudian menginformasikan lagi ke warga yang diteruskan ke Polisi.
"Setelah itu ada polisi yang datang ke sini menanyakan tiga orang itu sudah datang ke bengkel. Akhirnya sekarang tau sudah ditangkap, 3 orang itu yang membuang mayat tersebut," jelasnya.
Mengenai kabar para tersangka sempat ngaliwet di bengkel, Risman menjelaskan bahwa nasi liwet itu dibuat olehnya sebagai bentuk menjamu terhadap tamu. Mengingat, mereka mengetahui bengkelnya dari komunitas otomotif.
"Jadi sebagai bentuk persaudaraan karena kan tahu bengkelnya dari komunitas otomotif. Itu liwet semua modal saya, untuk menjamu," katanya.
Akibat adanya kejadian itu, Risman merasa dirugikan dari hal perasaan. Menurutnya banyak yang menyangka kejadian pembunuhan itu dilakukan di bengkel miliknya. Padahal ada orang yang datang, bawa mayat lalu dibuang di Banjar.
"Kalau dari materi tidak rugi tapi merugikan perasaan. Banyak suudzon, tapi nggak papa mungkin itu orang tidak tahu. Saya tidak melakukan apa-apa. Kalau pun tahu di mobil ada mayat, pasti saya tidak akan diam. Memang menyembunyikannya sangat rapi," pungkasnya.
Jasad Neneng Ditemukan Tersangkut Batu Sungai Cicatih Sukabumi
Neneng Susilowati (35), yang dikabarkan terjatuh dan hanyut di aliran Sungai Cicatih, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Jasadnya tersangkut batu sebelum dievakuasi Tim Pos SAR Basarnas Sukabumi sekitar pukul 12.00 WIB.
"Jasad korban ditemukan kurang lebih sejauh 500 meter dari titik korban dikabarkan hilang. Tadi proses pencarian memang terkendala cuaca yang ekstrim sehingga debit air tinggi," kata Restu Mandala, Dantim SAR Gabungan dari Pos SAR Basarnas Sukabumi, Selasa (5/3/2024).
Neneng Susilowati yang merupakan warga Kampung Bojong Koneng, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi dilaporkan terjatuh dan hanyut di aliran Sungai Cicatih pada Senin (4/3/2024). Ironisnya, Neneng hanyut sesaat setelah diajak pulang ke rumah oleh suaminya.
Mandala mengatakan, pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka. Luka itu diduga akibat gesekan dengan batu saat korban hanyut. "Korban masih mengenakan pakaian yang sama, luka gores di permukaan air mungkin terkena gesekan atau apa ya," imbuh dia.
Lurah Cibadak Budi Andriana mejelaskan, jasad korban ditemukan dengan posisi tersangkut batu di aliran Sungai Cicatih. "Korban sudah ditemukan tim SAR dalam keadaan meninggal dunia tersangkut di batu di Leuwi Leutik, sekitar 400 hingga 500 meter dari TKP awal jatuh," ungkap Budi.
Tribun Stadion Watubelah Cirebon Hangus Terbakar
Kebakaran melanda bagian belakang tribun Stadion Watubelah yang berlokasi di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (5/3/2024). Api seketika membesar karena area tersebut dipenuhi rumput kering yang mudah terbakar.
Salah seorang warga setempat yang menjadi saksi kejadian, Abdul Kholik (51) menuturkan, awal kejadian kebakaran itu diketahuinya pada pukul 11.00 WIB. Saat itu dirinya sedang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Saya coba tengok ternyata api itu muncul dari rumput kering terus merambat sangat cepat sampai api membesar," ujarnya.
"Untungnya pemadam kebakaran cepet datang, sekitar 40 menit api berhasil padam," jelasnya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olaharaga (Dispora) Kabupaten Cirebon Ikin Asikin membenarkan, insiden kebakaran tersebut. Mengenai penyebab kebakaran, dia mengaku, belum mengetahuinya secara pasti. Pihaknya masih meminta keterangan dari pihak keamanan Stadion Watubelah.
"Belum jelas lagi dicari penyebabnya sama pa kabid," bebernya.
Dari hasil pantauan detikJabar, akibat insiden kebakaran tersebut membuat kerusakan di bagian bangunan tribun Stadion Watubelah. Ornamen batik mega mendung yang menghiasi bagian bangunan Stadion Watubelah hangus terbakar. Beruntung api tidak menyebar setelah petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakan api.
Diketahui, StadionWatubelah saat ini masih dalam proses revitalisasi dengan anggaran sebesar Rp9,4 milyar sebagai lanjutan perbaikan sejak awal 2011 stadion ini mulai dibangun. Dalam revitalisasi kali ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon fokus pada perbaikan kondisi lapangan sepak bola dan joging track.
Remaja di Subang Tewas gegara Tawuran
Seorang remaja berinisial IK (16) dikabarkan tewas dengan kondisi tergeletak di Jalur Pantura, tepatnya di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Remaja tersebut diduga tewas akibat tawuran.
Informasi yang didapat detikJabar, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (4/3) malam sekira pukul 21.00 WIB. Keterangan dari Paman korban, Udin, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa keponakannya itu meninggal dunia akibat mengalami luka bacok pada bagian kepala.
"Dapat informasi katanya keponakan saya tawuran terus tergeletak di jalan raya lukanya ada di bagian kepala. Saya nggak tahu pasti kalau kejadiannya seperti apa," ujar Udin, Selasa (5/3/2024).
"Informasinya polisi lagi ngejar pelakunya sekarang. Mudah-mudahan bisa ditangkap secepatnya," sambungnya.
Bibi korban, Kartem, meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas atas kematian keponakannya yang masih duduk di bangku SMK tersebut. "Baik-baik aja nggak ada yang aneh, semoga pihak kepolisian bisa menangkap pelakunya dan dihukum seberat-beratnya," kata Kartem.
Kapolsek Pamanukan Kompol Supratman membenarkan bahwa IK tewas akibat melakukan aksi tawuran remaja. Saat ini, menurutnya pihak kepolisian akan kembali mendatangi TKP awal di Jalur Pantura Ciasem.
"Ya benar (tawuran). TKP awal di wilayah Ciasem. Rencananya siang ini akan cek ulang TKP awal," ungkap Supratman saat dikonfirmasi detikJabar melalui pesan singkat WhatsApp.
Kasat Reskrim Polres Subang AKP Herman Saputra mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian. Korban pun ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergeletak penuh luka pada bagian kepala.
Menurut Herman, dari hasil penyelidikan sementara, saat kejadian kelompok korban yang hanya berjumlah enam remaja melakukan tawuran bersama dengan rombongan remaja yang naik puluhan kendaraan sepeda motor. "Ini masih informasi awal yang kami terima masih kami selidiki," katanya.
Saat tawuran pecah, korban diduga ditinggalkan oleh rekan-rekannya sehingga para kelompok lain secara leluasa membacok korban hingga akhirnya korban meninggal dunia. Ada dugaan tawuran tersebut melibatkan kelompok antar sekolah.
"Ya kemungkinan besar tawurannya antar sekolah, tapi masih kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," sambungnya.
Polisi pun saat ini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi guna dapat mengungkap kasus tawuran remaja yang memakan korban ini. "Saat ini kami masih mendalami peristiwa ini dengan meminta keterangan saksi-saksi. Mudah-mudahan bisa kami ungkap dengan cepat dan menangkap para pelaku," pungkasnya.
Mantan Gubernur Jabar Solihin GP Tutup Usia
Mantan Gubernur Jawa Barat Letjen TNI (Purn) Solihin GP meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) dini hari sekitar pukul 03.09 WIB. Pria yang karib disapa Mang Ihin itu meninggal saat dalam perawatan di RS Advent, Kota Bandung.
Jasad Mang Ihin kemudian disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi yang berada di Jalan Sumbawa, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Sejumlah kerabat, sahabat, serta keluarga besar berdatangan untuk melakukan penghormatan terakhir kepada Mang Ihin.
Anak ketiga Mang Ihin, Satria Kamal mengatakan ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit berat. "Usia sudah 97 tahun. Nggak ada penyakit kronis, cuman dulu pernah kena stroke enam kali, terakhir sempat lumpuh tapi dengan upaya-upaya pengobatan akhirnya bisa berjalan, cuman karena usia akhirnya di kursi roda," kata Satria Kamal kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
Dalam beberapa waktu terakhir, Mamay sapaan karib Satria Kamal menyebut ayahnya sempat tiga kali masuk rumah sakit. "Tiga kali masuk Rumah Sakit Advent, pertama karena dehidrasi, ditangani dua hari dan diberi vitamin sehat kembali, lalu balik lagi ke rumah," ungkapnya.
"Kemudian masuk rumah sakit lagi, mungkin karena usia makannya jadi malas, akhirnya drop dan dibawa ke rumah sakit, itu pun hanya dua malam," tambahnya.
Sebelum tutup usia, Mamay menyebut ayahnya sempat dirawat kurang dari dua pekan di rumah sakit yang sama.
"Terakhir 12 hari lalu, diawali ada gangguan di paru-paru dan ditangai oleh dokter ahli paru-paru, diberi antibiotik, sembuh paru-parunya, lari ke jantung ada pembengkakan, ada cairan sehingga kedua tangan dan kakinya bengkak. Juga ditangani ahli jantung, alhamdulillah secara medis membaik," jelasnya.
Paru-paru dan jantung sempat dinyatakan baik, namun karena faktor usia Mang Ihin mendapatkan gangguan di ginjalnya.
"Tapi mungkin karena usia sudah lanjut dan ada obat-obat, berpengaruh kena ginjal, kami tangani dan dilakukan dua kali cuci darah, tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Segala upaya sudah dilakukan tapi Allah memutuskan tadi subuh, pukul 02.45 WIB dipanggil ke rahmatullah," terangnya.
Wafatnya Solihin GP pun membawa duka. Sederet tokoh bangsa menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya sosok pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) dan tokoh bagi Tanah Pasundan itu.
Ucapan duka datang dari Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. JK mengunggah momen kebersamaan dengan Solihin GP di akun Instagram pribadinya.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita sedalam dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah, Bpk Solihin GP. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Al Fatihah," tulis Jusuf Kalla dalam unggahannya
Ucapan duka juga disampaikan Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Erick dalam unggahannya memberikan ucapan selamat jalan kepada sosok yang akrab disapa Mang Ihin itu.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun. Turut berduka yang mendalam atas wafatnya Letjen TNI (Purn) Solihin GP. Selamat jalan," kata Erick Thohir.
Tak ketinggalan, mantan Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Solihin GP yang merupakan pendahulunya itu.
"Semoga iman dan amal shaleh almarhum diterima Allah dan beliau dimasukkan di JannahNya. Smg keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Serta semoga ke depan lahir pemimpin-pemimpin seperti beliau, yang kecintaannya pada masyarakat Jawa Barat sangat melegenda. Aamiin ya Rabbal Aalamiin," tulis Aher di akun Instagramnya.
Gubernur Jabar periode 2018-2023 Ridwan Kamil juga berduka. Dia menyampaikan terima kasih karena banyak mendapat nasihat dan ilmu dari sosok Mang Ihin. "Selamat jalan Mang Ihin. Haturnuhun atas segala ilmu, nasehat dan bimbingannya selama ini," singkat RK.
Saat disemayamkan, ribuan orang mengantarkan jasad almarhum Mang Ihin ke tempat peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung. Sejumlah tokoh seperti Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, hingga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga memberikan kata sambutan mewakili keluarga
"Saya atas nama keluarga Pak Solihin dan ibu, sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada pemerintah, TNI, keluarga dan seluruh masyarakat yang hadir dalam pemakaman ini," kata JK.
"Beliau adalah tokoh bangsa, tokoh nasional dan segala jasanya kepada bangsa dan negara telah berikan buktinya kepada kita semua. Kita doakan agar almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT dan kita semua doakan seluruh keluarga diberikan kebaikan dan banyak amal jariyah yang diberikan beliau," tambah JK.
Dalam prosesi pemakaman ini turut hadir Kapolda Jabar Irjen Pol Achmad Wiyagus, mantan Menteri KKP Susi Pudji Astuti hingga mantan Ketua PSSI M Iriawan yang karib disapa Iwan Bule.