BNPB: 28 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di KBB Harus Direlokasi

BNPB: 28 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di KBB Harus Direlokasi

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 05 Mar 2024 14:14 WIB
Kepala BNPB Cek Lokasi Pergerakan Tanah di Rongga
Kepala BNPB Cek Lokasi Pergerakan Tanah di Rongga (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Sedikitnya 28 rumah terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal direlokasi.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan dari jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah karena pergerakan tanah masih terus terjadi sampai saat ini.

"Datanya untuk yang langsung direlokasi ada 28 rumah. Tentu saja ada potensi (bertambah), kami perkirakan 40 sampai 50 rumah yang harus direlokasi juga," kata Suharyanto saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (5/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepastian relokasi warga terdampak itu, kata Suharyanto, berdasarkan hasil pemetaan dan kajian dari BNPB, Badan Geologi serta PVMBG. Hasilnya lokasi bencana itu dianggap tidak layak huni.

"Sebelum kita melaksanakan penanganan (relokasi) ini, kan perlu diketahui dulu penyebabnya seperti apa. Beberapa hari lalu tim BNPB, Badan Geologi, BMKG, dan unsur terkait sudah melaksanakan pengecekan awal. Hasilnya daerah ini sudah tidak bisa lagi dijadikan tempat permukiman," kata Suharyanto.

ADVERTISEMENT

Soal lahan relokasi, Suharyanto mengatakan lokasinya ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai arahan dan Badan Geologi dan unsur terkait.

"Sementara pemda atas rekomendasi dari Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif untuk lahan relokasi. Tentu saja nanti akan ada evaluasi di-assessment mana yang paling baik, akan diinformasikan lagi," ujar Suharyanto.

Sambil menunggu relokasi terlaksana, pihaknya memastikan pengungsi terpenuhi segala kebutuhannya mengingat sampai saat ini masih dalam tahap tanggap darurat bencana.

"Saat ini, masih dalam tahap tanggap darurat. Pengungsi, diberikan segala kebutuhan dasarnya mulai dari makan minum, MCK, dan sebagainya. Anggaran operasional awal sudah diberikan ke pak bupati supaya digunakan untuk masyarakat terdampak," kata Suharyanto.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads