Deretan Negara yang Diramal Hilang dari Peta

Kabar Internasional

Deretan Negara yang Diramal Hilang dari Peta

Aisyah Kamaliah - detikJabar
Kamis, 29 Feb 2024 23:01 WIB
Ilustrasi Bumi berputar
Ilustrasi (Foto: IFL Science).
Jakarta - Perubahan iklim kian mengancam. Dampak perubahan iklim tak hanya berimbas pada cuaca ekstrem, pulau-pulau tenggelam jadi ancaman lainnya.

Mengutip detikInet, pada 2022, kerugian dunia akibat bencana alam mencapai USD 313 miliar. Salah satu penyebab bencana alam, itu disebabkan oleh peningkatan suhu bumi. Bahkan, ada 31.300 orang tewas karenanya.

Apabila tidak ada perubahan atau upaya yang dilakukan, menurunkan emisi karbon hingga produksi yang ramah lingkungan, 10 negara ini bisa jadi mengalami 'kiamat' pada 2050.

Melansir Yahoo! Finance, berikut ini daftar negara yang diprediksi tenggelam pada 2050:

1. Kepulauaan Solomon

Ada lima pulau di Kepulauan Solomon yang musnah dihempas gelombang air laut. Bahkan, enam pulau lainnya sudah 20% terendam. Karenanya, populasinya terpaksa pindah ke area yang lebih tinggi.

Setiap tahun, level air laut meningkat 8 mm. Saat ini, masih ada 990 pulau di negara tersebut.

2. Kepulauan Marshall

Studi 2021 oleh pemerintah dan World Bank menunjukkan adanya kenaikan level air laut setinggi satu meter. Akhirnya, banjir permanen menghantam 40% bangunan di Kota Majuro.

3. Vanuatu

Per tahunnya, kenaikan air laut mencapai 6 mm di Vanuatu. Ada 260.000 orang yang hidup di 82 kepulauan volkanik tersebut.

Proyeksi kenaikan temperatur satu derajat dan kenaikan level air laur yang makin parah pada 2030 menjadikan risiko potensi topan menjadi lebih kuat. Selain itu, lautan makin asam dan membuat sulitnya pertumbuhan tanaman pangan dalam melawan hama/penyakit.

Perlu dicatat, pada 2015, Vanuatu mengalami kerusakan berat akibat Topan Pam. Hampir semua bangunan runtuh disebabkannya.

4. Fiji

Selanjutnya, ada Fiji yang mengalami kenaikan air laut mencapai 6 mm per tahun. Sebelumnya, warga yang tinggal di desa Vunidogoloa harus bermigrasi karena kenaikan level air laut yang sudah dalam tahap membahayakan.

Lebih lanjut, World Bank melaporkan beberapa desa di Fiji telah kehilangan 15-20 meter lahan daratannya. Ini menyebabkan kepunahan hutan bakau guna melindungi keberlangsungan wilayah Fiji.

5. Tuvalu

Setiap tahunnya, kenaikan level air laut mencapai 5 mm. Poin tertingginya adalah 4,6 meter di atas air laut. Selain itu, Tuvalu juga menghadapi masalah erosi terumbu karangan. Badai pun kerap muncul di area sana.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini. (mso/mso)



Hide Ads