Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya

Mentari Nurmalia - detikJabar
Kamis, 29 Feb 2024 10:30 WIB
Monumen Serangan Umum 1 Maret di kompleks Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu (26/2/2022).
Monumen Serangan Umum 1 Maret di kompleks Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta. (Foto: Ristu Hanafi/detikJateng)
Bandung -

Pada 1 Maret 1949 silam telah terjadi peristiwa bersejarah. Apakah itu? Adalah Serangan Umum 1 Maret 1949 yang merupakan peristiwa lanjutan dari Agresi Militer Belanda II. Tujuan serangan ini yakni untuk merebut wilayah Republik Indonesia dengan cara menyasar Yogyakarta sebagai target utamanya. Hal ini lantaran pada saat itu Yogyakarta masih menjadi Ibukota dari Indonesia.

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 melibatkan sejumlah tokoh-tokoh pahlawan yang ada di Tanah Air. Dimana mereka juga tidak ingin tanahnya dikuasai lagi oleh penjajah. Terlebih lagi, peristiwa tersebut terjadi empat tahun selang Indonesia merdeka.

Penyebab Terjadinya Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949

Tahukah detikers jika penyebab terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949 sendiri dilatarbelakangi oleh propaganda Belanda ke dunia internasional yang mana mereka mengklaim jika Indonesia sudah hancur. Padahal sebenarnya tidak sama sekali. Belanda juga memberikan pernyataan jika pasukan tentara Indonesia tidak ada yang tersisa, walaupun posisinya sudah merdeka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak adanya Indonesia dan pasukan tentaranya, alhasil membuat Belanda merasa bisa dengan mudah menguasai kembali wilayah Tanah Air. Setelah mengetahui propaganda yang dilemparkan oleh pihak Belanda, tentu saja Indonesia tidak duduk diam begitu saja, dan dengan cepat langsung mengatur strategi untuk melawan pihak Belanda.

Kronologi Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949

Sebelum peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 terjadi, pasukan TNI dan rakyat sempat menyusun strategi untuk melancarkan beberapa serangan balik kepada pihak Belanda.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan informasi yang detikJabar dapatkan dari buku berjudul 'Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia' (2010) karya Batara R. Hutagalung, serangan tersebut dilakukan oleh pasukan TNI dari Brigade 10/Wehkreise III di bawah pimpinan Letkol Soeharto.

Sebelum penyerangan, tentu saja para pasukan TNI sudah mendapatkan izin dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut ini kronologi yang bisa diketahui:

  • Pada suatu malam jelang serangan umum, para pasukan TNI sudah mulai menyusup ke berbagai sudut kota di seluruh wilayah Yogyakarta. Pada 1 Maret 1949 pukul 06.00 WIB, sirine pun berbunyi dan jadi penanda jam malam berakhir dan serangan umum pun siap dilancarkan.
  • Saat pasukan TNI beraksi, pihak Belanda berhasil dikejutkan oleh serangan umum mendadak, alhasil mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan serangan balik.
  • Dalam waktu yang cukup singkat, pasukan TNI kemudian berhasil memukul mundur pasukan Belanda keluar dari Yogyakarta, sebab izin masuk mereka ke wilayah tersebut bisa dikatakan menggunakan cara yang ilegal.
  • TNI berhasil membubarkan keberadaan Belanda. Hal ini kemudian jadi berita baik dan disebarluaskan ke luar negeri melalui Birma. Mulai dari berita radio sampai ke perwakilan RI di PBB, New York, Amerika Serikat.
  • Tak cukup sampai di situ, berita keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 juga meluas di seantero Tanah Air yang disebarkan melalui jaringan radio pemerintah.
  • Berkat Serangan Umum 1 Maret 1949, akhirnya dukungan internasional berdatangan, termasuk dari pemerintah Amerika Serikat yang sebelumnya justru malah mendukung Belanda. Mereka pun mengubah pandangannya dan meminta pihak Belanda supaya mau berunding dengan pihak Indonesia.

Dampak Terjadinya Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949

Sesungguhnya Serangan Umum 1 Maret 1949 memberikan dampak yang cukup besar terhadap posisi Indonesia di mata dunia. Apa saja? Berikut ini penjelasannya:

  • Membuktikan eksistensi TNI masih sangat kuat dan mampu menyerang pihak Belanda.
  • Mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
  • Indonesia mendapatkan tawaran perundingan langsung dari Dewan Keamanan PBB.
  • Memulihkan kepercayaan rakyat terhadap performa kerja TNI.
  • Bisa mengubah sikap pemerintahan Amerika Serikat terhadap Belanda, supaya mereka mau berunding dengan pihak Indonesia.
  • Mematahkan propaganda bohong yang sebelumnya dilakukan Belanda kepada Indonesia di dunia internasional.

Nah, detikers, itu dia penjelasan terkait terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949 yang terjadi beberapa puluh tahun silam. Setelah terjadinya peristiwa bersejarah itu, pada akhirnya dibangun Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di area sekitar Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Adanya monumen ini untuk terus mengingatkan bangsa Indonesia akan perjuangan para pahlawan bangsa yang sudah melawan Belanda di masa lampau. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu ya, detikers!

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads