Belasan Warga Sukabumi Terjangkit Chikungunya

Belasan Warga Sukabumi Terjangkit Chikungunya

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 27 Feb 2024 14:15 WIB
Aedes aegypti mosquito that causes numerous tropical diseases, such as dengue, zika, and chikungunya
Ilustrasi nyamuk penyebab chikungunya. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Julio Bonfante)
Sukabumi -

Virus chikungunya tengah menyerang warga Kota Sukabumi. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, ada 18 warga yang positif terinfeksi chikungunya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi drg Wita Darmawanti mengatakan, chikungunya merupakan infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk. Dia menyebut, kasus itu pertama kali ditemukan di Kota Sukabumi pada akhir Januari 2024 di wilayah Lembursitu.

"Waktu Januari mulainya ada yang chikungunya, tapi sudah sembuh untuk di Kelurahan Lembursitu. Yang Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu sedang kita tangani, artinya ada kasus, tapi kan kita tidak menyatakan wabah, kan wabah mah ada ketentuannya," kata Wita kepada detikJabar, Selasa (27/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, tepat pada 23 Januari ada beberapa warga yang mengeluhkan gejala chikungunya seperti pegal-pegal, sakit kaki hingga tak bisa berdiri. Setelah dilakukan rapid tes (RDT), ternyata yang bersangkutan positif chikungunya.

Proses pemeriksaan pun dilanjutkan ke kepada 26 orang yang diduga infeksi chikungunya. Hasilnya pada Februari 2024 dinyatakan 10 orang positif di Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu.

ADVERTISEMENT

"Kalau secara total sampai bulan ini 18 orang. Sudah kita lakukan follow up sesuai dengan aturan yang berlaku, diberikan obat-obat simptomatik, kemudian puskesmas juga sudah ke masyarakat ternyata ada jentik di satu rumah," ujarnya.

Wita menjelaskan, penanganan chikungunya ini dimulai dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kemudian dilanjutkan dengan fogging atau pengasapan.

"Kan kita sebelum fogging itu harus melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) oleh masyarakat baru kita lakukan fogging dan itu sudah kita laksanakan. Kalau di (kelurahan) Situmekar hari ini kita rencana akan lakukan fogging," katanya.

Atas penemuan kasus tersebut, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untum mewaspadai infeksi yang ditularkan oleh nyamuk. Terlebih, kata Wita, Kota Sukabumi masih sering dilanda hujan sehingga berpotensi munculnya sarang jentik nyamuk.

"Ya sebenarnya hampir sama dengan DBD. Apapun yang kita lakukan mau fogging berkali-kali juga kalau jentik nyamuknya masih banyak dan tempat2 sarang nyamuknya apalagi sekarang musim tempat-tempat, talang-talang di atas kadang kita luput," ucapnya.

"Jadi diri kita sendiri yang harus membersihkan rumah, bak mandi, selokan kan juga tempat bersarang nyamuk. Kalau fogging mah jalan terakhir, kan mudaratnya banyak fogging," tutup Wita.




(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads