Yati Dengar Suara Gemuruh Keras Sebelum Tornado Datang Menerjang

Yati Dengar Suara Gemuruh Keras Sebelum Tornado Datang Menerjang

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 22 Feb 2024 14:30 WIB
Kondisi kerusakan di Kampung Pangsor, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung
Kondisi kerusakan di Kampung Pangsor, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Warga Kampung Pangsor, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek tak pernah menyangka puting beliung menyapu daerah tersebut. Pasalnya peristiwa tersebut terjadi hanya beberapa menit.

Warga RT 04 RW 04, Yati mengatakan awalnya mendengar suara gemuruh angin. Lalu setelah itu angin tersebut berputar dengan kencang menyapu beberapa rumah.

"Saya lagi mandi, sore jam 16.00 WIB. Terus awalnya cuma dengar suara gemuruh angin dari belakang PT Sonotex. Eh gak tahunya angin puting beliung. Pas kita keluar ya udah pada semua melayang udah lah," ujar Yati, saat ditemui, Kamis (22/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengaku panik saat adanya peristiwa tersebut. Pasalnya angin berputar dengan kencang.

"Iya perasaan ketakutan, gak bisa apa-apa. Putaran angin, kencang. Material melayang kayu, seng, dan bahan rumah," katanya.

ADVERTISEMENT

Yati menjelaskan setelah keluar rumah dirinya kembali berlindung ke dalam rumah. Namun genteng yang ada di dalam rumahnya malah mengalami kebocoran.

"Ibu refleks keluar sebentar lalu mengamankan diri, takut banyak material jatuh. Ada seng melayang, genteng melayang bocor," jelasnya.

Dia menambahkan dengan adanya peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Kata dia, hanya mengalami luka ringan.

"Alhamdulillah gak ada korban jiwa. Cuma ada kejatuhan seng, dua orang luka dan dijahit," ucapnya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap kejadian bencana alam yang melanda wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung hingga Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Rabu (21/2/2024) sore. BRIN menyebut bencana tersebut merupakan angin tornado.

Hal itu diungkap peneliti BRIN, Erma Yulihastin. Erma menyebut dari analisa BRIN terhadap fenomena alam yang melanda perbatasan Bandung dan Sumedang kemarin, bukanlah fenomena angin puting beliung.

"Dari analisis visual saja, kita bisa pastikan ini beda, ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi. Karena mikro, ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso," kata Erma yang merupakan peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di BRIN saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/2/2024).

Bukan tanpa alasan Erma menyebut tornado melanda Rancaekek dan sekitarnya. Dia mengungkapkan ada beberapa faktor pembeda antara angin puting beliung dan tornado, salah satunya yakni dari kecepatan angin. Dia menuturkan, tornado memiliki kecepatan rata-rata 65-66 kilometer per jam.

"Selama ini kan kita hanya mengatakan angin puyuh atau puting beliung karena gak pernah bisa mencapai ambang batas kecepatan angin yang bisa kita katakan tornado level awal atau paling rendah, itu yang pertama dari skala kecepatan," jelasnya.

(yum/yum)

Sorot Jabar

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjabar


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads