Warung Nasi Itu Jadi Tempat Berlindung dari Puting Beliung

Kabupaten Bandung

Warung Nasi Itu Jadi Tempat Berlindung dari Puting Beliung

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 22 Feb 2024 11:45 WIB
Pemilik warung nasi Ibu Tita, Iding Sadili (56) saat membersihkan material bangunan di warungnya, Kamis (22/2/2024).
Pemilik warung nasi Ibu Tita, Iding Sadili (56) saat membersihkan material bangunan di warungnya, Kamis (22/2/2024). (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Pemilik warung nasi di Jalan Raya Garut Bandung, Kampung Cipanas, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung menceritakan bagaimana detik-detik bertahan saat puting beliung menyapu tempat usahanya pada Rabu (21/2/2024). Dia adalah Iding Sadili (56) yang telah berjualan sejak 2005 di lokasi.

Pantauan detikJabar, pria tersebut terlihat tengah membersihkan material kayu yang ada di warungnya. Terlihat kondisi warungnya sudah tidak memiliki atap.

Nampak beberapa pecahan kaca hingga piring terdapat di dalam warungnya. Kemudian beberapa kulkas masih ada di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iding mengaku saat peristiwa tersebut dirinya tengah berada di dalam warung. Kemudian berusaha bertahan bersama sang istri dibalik kulkas.

"Kejadiannya setengah 4 sore kemarin. Saya lagi di dalam warung saya sama istri. Saya melindungi istri dengan telungkup di pinggir kulkas. Secara nggak sadar beberapa detik bangunan udah pada hilang. Terus kita agak ketimpa kayu dikit," ujar Iding saat ditemui detikJabar, Kamis (22/2/2024).

ADVERTISEMENT
Pemilik warung nasi Ibu Tita, Iding Sadili (56) saat membersihkan material bangunan di warungnya, Kamis (22/2/2024).Pemilik warung nasi Ibu Tita, Iding Sadili (56) saat membersihkan material bangunan di warungnya, Kamis (22/2/2024). (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Iding menyebutkan angin tersebut menyapu warungnya dengan cepat. Kemudian beberapa makanan yang ada di warungnya ikut tumpah terbawa angin.

"Saya panik nggak bisa keluar. Melihat angin kencang sekali. Memang warung nasi Ibu Tati lagi buka. Makanannya ikut terbawa, pada tumpah," katanya.

Setelah peristiwa tersebut, beberapa warga langsung mendatanginya. Beruntung dirinya tidak mengalami luka-luka.

"Alhamdulillah nggak ada yang luka. Warga lain juga langsung mendatangi kami. Takutnya kami luka berat ketimpa bangunan. Tapi alhamdulillah nggak," jelasnya.

Menurutnya dengan adanya peristiwa tersebut mengalami kerugian secara materi. Pasalnya kondisi bangunannya mengalami rusak parah.

"Kerugian mencapai Rp 100 juta mah ada. Ya jadi nggak bisa usaha, nggak bisa jualan," ucapnya.

Iding berharap bisa ada bantuan dari pemerintah supaya dirinya bisa berjualan kembali. Soalnya warung tersebut merupakan usaha utamanya.

"Sekarang kita lagi dibersihin. Saya ingin ada bantuan dari pemerintah, supaya bisa dibangun lagi atapnya. Biar bisa jualan lagi. Soalnya saya mah habis banget bangunannya," pungkasnya.




(orb/orb)


Hide Ads