Pemilu 2024 bukan hanya hajatan orang-orang papan atas atau selebritas semata. Masyarakat dari akar rumput juga ada yang mencoba peruntungan melenggang ke kursi wakil rakyat.
Salah satunya Rusli Suryana, tukang parkir di Jalan Raya Amir Machmud, Kota Cimahi. Warga Gang Sasmita RT 01/14, Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi itu modal nekat memperebutkan mandat jadi anggota DPRD Jawa Barat.
Diketahui Rusli merupakan caleg dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang bertarung di dapil 'neraka' yakni Jabar I, yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar informasi, Rusli bergabung dengan PKN pada tahun 2023. Ia blak-blakan kalau sosok Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika dan eks Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang digadang-gadang bakal jadi Ketua Umum PKN menggantikan Gede Pasek, jadi alasan Rusli mau bergabung dengan partai politik.
"Memang ada arahan juga, karena sebetulnya saya sama sekali nggak punya niat maju. Jadi dari pengurus bilang harus ada perwakilan, akhirnya bismillah saya maju," ujar Rusli kepada detikJabar beberapa waktu lalu.
![]() |
Sebagai juru parkir dan pekerja serabutan, Rusli sama sekali tak punya modal materi melimpah. Kendati disadari atau tidak, materi jadi aspek penting mengarungi kontestasi Pileg.
"Memang kita tahu caleg harus mengeluarkan biaya. Terus terang saya tidak punya biaya. Kalau harus bikin ini itu seperti spanduk, saya tidak sanggup. Kalau pun punya uang ya mending buat keluarga dulu ya," kata Rusli.
Sebagai juru parkir, penghasilannya pastinya tak menentu. Kalau sedang ramai, ia bisa mengantongi uang Rp50 ribu, sementara jika sedang sepi ia pernah hanya membawa uang Rp10 ribu.
"Saya mulai markir itu jam 7 malam sampai jam 12 malam. Soalnya pagi-pagi itu saya kerja jadi sales, apapun saya jual. Yang penting bisa dapat pemasukan," ujar Rusli.
Lalu bagaimana raihan suaranya ?
Berdasarkan penghitungan real count dari laman pemilu2024.kpu.go.id, Rusli sementara ini mendapatkan 1.226 suara. Jika dibandingkan dengan rekan-rekan separtainya, ia berada di peringkat ketiga di bawah Doni Kuswandono (1.513 suara) dan Dwi Setyo Wardoyo (1.004 suara).
Tetapi perlu digarisbawahi, data tersebut sampai tanggal 17 Februari 2024 pukul 13.33 WIB. Saat ini progres penghitungan suara baru mencapai 42.95%.
Secara umum, di dapil 1 DPRD Jawa Barat saat ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mendominasi dalam versi real count sementara. PKS memeroleh 89.923. Kemudian diikuti Gerindra (51.272 suara) dan Golkar (47.790 suara).
(yum/yum)