.webp)
Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Barat keliru dalam melakukan pemindaian data formulir C-1 yang dilakukan oleh petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
"Ada 444 TPS," kata Komisioner KPU Jabar Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Pemilih Hedi Ardhia di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (6/2/2024).
Disinggung mengapa hal itu bisa terjadi, Hedi mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara terjadi kesalahan sistem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sistem salah membacanya. Tapi prinsip utamanya adalah KPU merekap itu tidak mengandalkan atau menjadikan Sirekap ini sebagai proses penghitungan yang utama. Proses rekap kita tetap dilakukan secara manual. Sirekap ini hanya alat bantu saja, tapi tetap prosesnya dilakukan secara manual," ungkapnya.
Menurut Hedi, jika pihaknya mengandalkan Sirekap tentu jadwal rekapitulasi tidak akan menghabiskan waktu hingga 20 Maret 2024. "Satu atau dua hari juga selesai," ujarnya.
Hedi mengatakan saat ini KPU sedang memperbaiki sistem agar tak terjadi kekeliruan. "Bisa, untuk Pilpres itu dikoreksi di kecamatan, kalau legislatif di kabupaten/kota. Kekeliruan itu direvisi atau dikoreksi oleh operator di tingkat kecamatan kabupaten kota," pungkasnya.
