Meniti Jalan Kebaikan Sebagai Anggota KPPS

Kota Cimahi

Meniti Jalan Kebaikan Sebagai Anggota KPPS

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 08 Feb 2024 20:30 WIB
Vina Agnes dan beberapa rekannya ambil bagian sebagai petugas Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Cimahi.
Vina Agnes dan beberapa rekannya ambil bagian sebagai petugas Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Cimahi. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Vina Agnes, bakal sibuk menjelang pelaksanaan pemungutan suara pada momen Pemilu serentak 2024 ini. Dara cantik itu ambil bagian sebagai petugas Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS).

Perempuan 23 tahun asal Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi itu biasanya apatis pada hajat politik lima tahunan tersebut. Baru kali ini, ia tertarik terlibat apalagi sebagai penyelenggaranya.

"Iya baru kali ini terlibat, apalagi jadi penyelenggaranya. Pengalaman baru juga sih pastinya," kata Vina saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (8/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saban hari, Vina mengisi kesibukan dengan bekerja sebagai crew di salah satu event organizer. Beruntung, saat bertugas sebagai KPPS tak mengganggu jadwalnya bekerja kala menangani pesta pernikahan maupun kegiatan lainnya.

"Lagian cuma sehari juga, jadi nggak masalah. Kalau di EO juga kan biasanya kerja di Sabtu atau Minggu," tutur Vina.

ADVERTISEMENT

Ia tak sendiri, sebab ada empat temannya yang lain juga menjadi anggota KPPS. Namun pada pelaksanaannya, mereka tak bakal bertugas di TPS yang sama. Mereka bakal dipisahkan di tiap-tiap TPS sesuai penugasan.

"Aku bareng 4 teman lain, tapi kita nggak se-TPS. Cuma kalau ada kegiatan seperti rapat atau yang lainnya, ya kita masih bareng-bareng datangnya," ujar Vina.

Vina tak malu-malu mengakui kalau alasannya mau terlibat dalam gelaran Pemilu 2024 sebagai anggota KPPS karena bayarannya yang menggiurkan. Meski sehari, bisa dibilang nominal yang didapat sangat besar.

"Pastinya karena upahnya besar, kalah nggak salah Rp1 juta lebih. Tapi selain itu ya memang cari pengalaman baru, kan ini jarang banget diikuti sama anak muda. Biasanya orang-orang tua," kata Vina.

Gustianti (23), teman Vina yang juga jadi KPPS, mengungkap hal yang tak jauh berbeda. Ia justru sangat menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam kontestasi semacam ini.

"Selama ini kan kita tahunya didominasi orangtua, kapan sih anak muda dilibatkan. Nah sekarang mungkin informasi lebih terbuka, terus sesepuh di tempat tinggal kita juga adil. Melibatkan anak muda kombinasi dengan senior-seniornya," kata Gustianti.

Media sosial dan keterbukaan informasi berandil besar pada terdongkraknya profesi 5 tahunan sebagai KPPS. Belakangan bahkan candaan soal anggota KPPS di seluruh Indonesia sempat viral, karena disandingkan dengan PNS dan profesi lain sebagai calon mantu idaman orangtua mengingat honor yang selangit.

"Viral juga kan ya kalau KPPS tuh sekarang jadi calon mantu idaman. Ya siapa tahu bisa dapat jodoh gitu nanti waktu tugas," kata Gustianti seraya tertawa.

Ia sempat mencari informasi mengenai tugas anggota KPPS pada pemilu sebelumnya. Ia kaget lantaran di Pemilu 2019, banyak anggota KPPS yang gugur karena kelelahan saat dan seusai bertugas.

"Kaget pastinya, soalnya sampai ratusan yang meninggal. Tapi itu jadi pelajaran buat kita, supaya jaga stamina, persiapan vitamin, dan istirahat yang cukup. Mudah-mudahan Pemilu 2024 ini lancar," kata Gustianti.

Di Kota Cimahi sendiri, ada sebanyak 10.920 petugas KPPS yang bakal bertugas di 1.560 TPS se-Kota Cimahi. Pada Pemilu kali ini, cukup banyak generasi Z yang terlibat sebagai anggota KPPS.

"Alhamdulillah banyak juga, tapi dari 10.920 itu kita belum tahu berapa persen generasi Z yang jadi KPPS. Cuma memang banyak juga, nggak semua orangtua karena kita kan menggunakan aplikasi Sirekap, nah itu harus dioperasikan anak muda. Kalau sama orangtua agak susah," kata Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads