.webp)
Kemenangan Karolina Shiino jadi Miss Jepang 2024 menuai kontroversi. Gelarnya pun lepas seiring beragam kontroversi termasuk menjadi selingkuhan pria beristri.
Karolina juga didebat soal identitasnya. Dia merupakan perempuan berdarah Ukraina. Sehingga dianggap tak pas mendapatkan gelar itu.
Dilansir dari Wolipop, ragam kontroversi yang terjadi ini membuat banyak pihak mendesak asosiasi Miss Jepang untuk mengkaji ulang status juara Karolina. Bahkan tak tanggung-tanggung, banyak pihak meminta agar Karolina dipecat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karolina menyadari soal kontroversinya tersebut. Hingga akhirnya, dia melepas gelar ratu kencantikan Jepang. Pihak asosiasi menghormati dan menerima keputusan Karolina..
"Kami secara serius merefleksikan tanggung jawab kami dalam menimbulkan serangkaian kekacauan," pernyataan resmi pihak Miss Jepang.
"Permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terkait, termasuk sponsor dan juri, dan mengatakan penghargaan tertinggi kompetisi tersebut akan tetap kosong hingga tahun ini," tambah pernyataan tersebut.
Soal hubungannya dengan pria beristri, Karolina tak menampik. Dia memang menjalin asmara dengan seseorang yang berprofesi sebagai dokter.
Namun kabar terakhir dia mengaku kepada agensi modelnya bila hubungannya dengan sang dokter sudsh berakhir begitu tahu pria itu memiliki istri.
Namun, fakta diungkap pihak agensi. Karolina ternyata masih menjalin hubungan dan sempat bertemu meski sudah mengetahui status kekasihnya.
Sementara terkait identitasnya sebagai warga keturunan Ukraina, Karolina sudah menetap di Jepang sejak usia 5 tahun. Karolina juga sudah mendapat pengesahan warga negara Jepang tahun lalu.
Baca juga: Wanita Ini Sudah Punya Cucu, Percaya Nggak? |
Karolina sejatinya sudah sah menjadi pemenang secara hukum lantaran sudah mendapat status warga negara Jepang. Namun, perdebatan terus terjadi. Asosiasi pun dikritik soal kriteria kecantikan.
"Orang yang dipilih sebagai Miss Jepang sangat cantik. Namun, saya mengartikan Miss Jepang sebagai seseorang yang kecantikannya mewakili rakyat Jepang. Dia tidak memenuhi definisi itu; kecantikannya berbeda dari kecantikan Jepang," ungkap penulis manga Jepang Mayumi Karuta di X.
Artikel ini sudah tayang di Wolipop, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)
