Kode Bahasa Ayam yang Terpecahkan dengan AI

Kabar Internasional

Kode Bahasa Ayam yang Terpecahkan dengan AI

Adi Fida Rahman - detikJabar
Kamis, 08 Feb 2024 23:30 WIB
Peternak bersiap memanen ayam di peternakan ayam di Desa Kuwonharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024). Menurut peternak ayam, akibat harga jagung lokal yang meningkat sekitar Rp8.700 hingga Rp9.000 tersebut, peternak mengaku rugi atas Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual telur yang tidak sesuai, yakni harga telur ditingkat peternak sekitar Rp23.000 per kilogramnya sementara HPP sekitar Rp28.000 hingga Rp29.000 per kilogramnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilmuan pecahkan kode bahasa ayam dengan AI (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta - Para ilmuan mengklaim berhasil memecahkan kode bahasa ayam. Untuk memecahkan sistem bahasa yang rumit mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Melansir detikInet, penelitian di Universitas Dalhousie menerapkan kecerdasan buatan (AI) untuk memecahkan kode bahasa ayam. Ini adalah proyek yang dirancang untuk merevolusi pemahaman kita akan hewan unggas ini dan metode komunikasi mereka.

Penggunaan AI dan pembelajaran mesin dalam upaya ini seperti memiliki penerjemah universal untuk ucapan ayam. AI dapat menganalisis data audio dalam jumlah besar.

Seperti yang didokumentasikan oleh para penelitian, algoritme belajar mengenali pola dan nuansa dalam vokalisasi ayam. Ini bukanlah tugas yang mudah sebab ayam memiliki beragam suara yang bervariasi dalam nada, nada, dan konteks.

Dengan menggunakan teknik analisis data tingkat lanjut, para ilmuwan mulai memecahkan kodenya menggunakan Natural Language Processing (NLP), sebuah teknologi yang sering digunakan untuk menguraikan bahasa manusia. Ilmuwan mempelajari menafsirkan keadaan emosi ayam sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai perawatan dan lingkungan mereka.

Selain vokalisasi, peneliti juga menyelidiki isyarat non-verbal untuk mengukur emosi pada ayam. Penelitian mengeksplorasi kedipan mata dan suhu wajah untuk dijadikan indikator yang dapat diandalkan mengenai keadaan emosi ayam.

Dengan menggunakan metode non-invasif seperti video dan pencitraan termal, peneliti mengamati perubahan suhu di sekitar mata dan kepala, serta variasi perilaku berkedip, yang tampaknya merupakan respons terhadap stres. Temuan awal ini membuka jalan baru dalam memahami bagaimana ayam mengekspresikan perasaannya, baik secara perilaku maupun fisiologis, sehingga memberi kita alat tambahan untuk menilai kesejahteraan mereka.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini. (mso/mso)



Hide Ads