'Dunia yang Hilang' di Indonesia, Habitat Hobbit dan Makhluk Buas

'Dunia yang Hilang' di Indonesia, Habitat Hobbit dan Makhluk Buas

Novia Aisyah - detikJabar
Selasa, 06 Feb 2024 20:00 WIB
Liang Bua, Flores, NTT, gua tempat ditemukannya jejak kehidupan Homo floresiensis.
Liang Bua (Foto: Rosino/Wikimedia Commons)
Bandung -

Ada 'dunia yang hilang' di Indonesia, yang dulunya menjadi habitat bagi hewan buas berukuran raksasa dan tempat tinggal manusia hobbit. Temuan itu diketahui pasca ilmuwan dari London Zoo menyingkap penemuan Wallace pada 2017 lalu.

Wallacea, kepulauan yang hilang itu ditemukan berkat fosil-fosil yang ada di Indonesia. Penemuan ini lantas menyebut Wallacea pernah menjadi rumah untuk para gajah kerdil, hewan pengerat raksasa, hingga sejenis komodo.

Penelitian dilakukan oleh para ahli dari Zoological Society of London dan diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, seperti dikutip dari China Daily. Dunia yang hilang itu diperkirakan ada hingga beberapa ribu tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemukan Gigi Komodo

Riset menjabarkan kumpulan fosil pertama dari zaman Pleistosen dan Holosen yang digali dari Pulau Sumba, yang merupakan bagian dari Wallacea.

Wallacea adalah sekelompok pulau yang memiliki sejarah alam yang unik karena terisolasi dari landas kontinen Asia dan Australia.

ADVERTISEMENT

Selain menemukan dua spesies hewan pengerat raksasa yang telah punah, ahli juga menemukan gigi dari komodo (Varanus komodoensis), yang tidak ditemukan di Sumba saat ini. Penemuan fosil lainnya termasuk tulang rahang makhluk kecil mirip gajah yaitu stegodon kerdil, yang menurut peneliti mungkin mewakili kelompok terkecil yang pernah ditemukan.

Menurut para peneliti, spesies punah serupa sebelumnya telah ditemukan di dekat Pulau Flores, 50 km ke utara. Ini menunjukkan bahwa kumpulan makhluk menakjubkan tersebut mungkin pernah tersebar luas di Wallacea.

Catatan fosil di Flores juga memuat hobbit yang terkenal, yaitu spesies manusia kecil (Homo floresiensis) yang telah punah dan dideskripsikan pada tahun 2004. Tim menduga Sumba mungkin juga merupakan rumah bagi spesies manusia punah yang belum ditemukan ini.

Hasil rekonstruksi wajah Homo floresiensis, kerabat manusia yang tinggal di Flores, NTT belasan ribu tahun laluHasil rekonstruksi wajah Homo floresiensis, kerabat manusia yang tinggal di Flores, NTT belasan ribu tahun lalu Foto: Cicero Moraes/Arc-Team Brazil, Sinop-MT

"Banyak hewan yang berevolusi secara terisolasi di Kepulauan Wallacea hilang setelah kedatangan manusia modern prasejarah. Memahami keanekaragaman masa lalu di pulau-pulau ini dapat memberikan wawasan unik tentang proses evolusi, menjelaskan mengapa beberapa spesies hilang sementara yang lain bertahan, dan memberikan petunjuk baru tentang berapa banyak ekosistem pulau yang mungkin terbentuk oleh aktivitas manusia," jelas penulis utama Samuel Turvey dari Institut Zoologi ZSL.

"Sangat mungkin bahwa spesies luar biasa serupa juga pernah ada di pulau-pulau lain di kawasan ini, dan kami sangat mendorong penelitian lebih lanjut tentang Sumba, karena mungkin ada lebih banyak rahasia yang belum ditemukan dalam sejarah fosilnya," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Penemuan Dunia yang Hilang di Indonesia, Dahulu Rumah Hewan Raksasa & Buas

(nah/yum)


Hide Ads