Menyitir BBC, Senin (5/2/2024), pelaku telah didakwa melakukan perdagangan satwa liar. itu setelah polisi Kolombia menemukan 130 katak beracun dalam kopernya di bandara Bogota.
Hewan-hewan tersebut ditemukan dalam tabung-tabung film kecil dan dalam kondisi dehidrasi dan stres, kata para pejabat.
Baca juga: Mengenal Spesies Dinosaurus Terakhir di Bumi |
Wanita asal Brasil, yang hendak menuju SÃŖo Paulo melalui Panama, mengatakan bahwa ia diberi katak-katak tersebut sebagai hadiah dari komunitas lokal di Kolombia selatan.
Polisi setempat mengatakan bahwa amfibi tersebut dapat dijual dengan harga hingga 1.000 dolar AS (sekitar Rp 14 juta) per ekor. Bila dikalkulasi ratusan katak tersebut bisa mencapai Rp 1,82 miliar.
Menteri Lingkungan Hidup Bogota, Adriana Soto, mengatakan bahwa denda untuk kepemilikan katak ini bisa mencapai 56 juta peso (Rp 223 juta).
Katak Harlequin, juga dikenal sebagai katak panah beracun (Oophaga histrionica), berukuran kurang dari ukuran ibu jari manusia.
![]() |
Kelenjar kulitnya menghasilkan racun yang sangat beracun yang di masa lalu digunakan oleh penduduk asli untuk melapisi ujung anak panah yang mereka gunakan untuk berburu. Racun ini cukup kuat untuk membunuh hewan-hewan kecil.
Katak Harlequin adalah spesies yang terancam punah dan dapat ditemukan di hutan-hutan lembab di sepanjang pantai Pasifik antara Ekuador dan Kolombia, dan di negara-negara lain di Amerika Tengah dan Selatan.
Status mereka yang terancam punah membuat mereka sangat dicari oleh para kolektor pribadi di pasar internasional, menurut polisi setempat.
Perdagangan satwa liar merupakan hal yang umum terjadi di Kolombia dan di seluruh Amerika Latin, wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Amfibi, mamalia kecil, dan bagian tubuh hewan laut, seperti hiu, sangat populer di kalangan penyelundup
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Wanita Ini Diciduk Saat Bawa 130 Katak, Harganya Rp 14 Juta per Ekor (msl/yum)