Dalam pesan yang disampaikan oleh Plh Sekertaris Institut Taufiq Hidayat, Reini mengaku, terkejut dengan mencuatnya isu pinjaman online (pinjol) dalam pembayaran UKT untuk semester I 2023/2024. Padahal kata Reini, Danacita adalah salah satu cara ITB untuk mempermudah pendanaan kuliah.
"Mohon maaf kami kurang sensitif, sehingga di laman perwalian membuat kaget, sehingga isu stigma pinjol yang lebih mencuat. Padahal Danacita hanya salah satu dari banyak cara bantuan pendanaan kuliah di ITB. Lengkapnya ada di laman Direktorat Kemahasiswaan," ucap Taufiq menyampaikan pesan Reini saat konferensi pers di Gedung Rektorat ITB, Rabu (31/1/2024).
"Sudah ada sosialisasi juga di Rakor rutin, tapi memang kami sedang terus memperbaiki sistem untuk komunikasi efektif dengan warga," katanya.
Reini menjelaskan, opsi pembiayaan pembayaran UKT melalui Danacita bisa dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa tertentu. Namun dia menganjurkan, mahasiswa S1 yang mengalami kendala ekonomi untuk tidak menggunakan platform pinjaman online tersebut.
"Opsi ini bisa untuk kebutuhan mahasiswa tertentu, misalnya MBA, Program Profesi, dan lain sebagainya, yang berinvestasi bagi karir mereka. Tentu bukan untuk mahasiswa S1 kurang mampu, tidak akan lolos review dari lembaga non bank tersebut," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, ITB berkomitmen untuk membentuk pendidikan yang berkualitas serta memperluas akses pendidikan melalui program multi kampus seperti ITB Cirebon.
Lebih lanjut, Reini menyampaikan, ITB memiliki beasiswa senilai Rp80 miliar yang berasal dari para donatur. Beasiswa itu kata Reini, diberikan kepada 7.900 mahasiswa di tahun 2023 kemarin.
"Terima kasih kepada para donatur yang mendonasikan beasiswa hingga mencapai Rp 80 miliar untuk 7.900 mahasiswa pada 2023. Beliau-beliau (para donatur) kami apresiasi setiap tahun di acara Malam Apresiasi Mitra Kemahasiswaan," jelasnya.
Reini juga menyinggung mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi. Menurutnya ada subsidi 20 persen melalui KIP Kuliah hingga bantuan pendanaan khusus bagi mahasiswa yang mengalami kendala pembiayaan.
"Untuk mahasiswa tidak mampu sudah ada subsidi melalui KIPK 20% tiap angkatan, dan subsidi Pemerintah melalui Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (BPPTN BH)," ujarnya.
Terakhir, Reini menyatakan ITB mendukung penuh konsep student loan yang saat ini tengah dibahas di Kementerian Keuangan. Menurutnya konsep ini bisa mengatasi masalah pembiayaan yang dialami mahasiswa selama ini
"Kami dukung konsep student loan tanpa bunga yang sedang dibahas Kemenkeu. Dana student loan diharapkan membantu adik-adik mahasiswa generasi berikutnya. Setelah penerima loan lulus dan bekerja, mereka dapat mengembalikan dana tersebut," tutup Reini. (bba/mso)