14 Sipir Nyambi Jadi KPPS Saat Pemilu di Lapas Sukabumi

14 Sipir Nyambi Jadi KPPS Saat Pemilu di Lapas Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 31 Jan 2024 02:00 WIB
Sipir di Lapas Kelas IIB Nyomplong Sukabumi latihan jadi petugas KPPS
Sipir di Lapas Kelas IIB Nyomplong Sukabumi latihan jadi petugas KPPS (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah menggelar simulasi tatacara pencoblosan dan penghitungan suara pemilu di TPS khusus Lapas Kelas II B Nyomplong, Kota Sukabumi. Pihaknya menyediakan dua TPS khusus yang akan digunakan oleh 538 narapidana saat Pemilu yang jatuh pada 14 Februari 2024.

Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno mengatakan, para narapidana mendapatkan sosialisasi terkait lima jenis surat suara. Dia menjelaskan, napi juga memiliki hak konstitusi untuk memilih.

"Itu juga kewajiban dari KPU untuk memastikan itu walaupun warga binaan ini sekarang ada di tempat yang khusus terpisah dari masyarakat, pada umumnya penting bagi kita semua untuk memastikan hak pilihnya dapat tersalurkan," kata Imam kepada awak media, Selasa (30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan sosialisasi dan simulasi dilakukan mulai dari pengenalan bentuk TPS, alur mekanisme melakukan atau menyalurkan hak pilihnya. Termasuk mengisi daftar hadir, mengenalkan warna kelima surat suara, formulir-formulir yang harus di isi, cara pencoblosan yang benar agar suaranya tetap dianggap sah.

"Ini kami lakukan upaya meminimalisir untuk mengurangi surat suara tidak sah dan memcoblosanya bisa tepat sasaran," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terkait petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), Imam menyebut, pihaknya melibatkan sipir di lapas. Setidaknya ada 14 sipir yang nantinya dibagi untuk dua TPS.

Sementara itu, Kasi Pembinaan dan Anak Didik Lapas Kelas II B Sukabumi, Andika Saputra menambahkan, secara teknis tak ada yang membedakan antara TPS umum dan TPS yang ada di Lapas. Alat coblos yang mereka gunakan bukan paku melainkan jarum jara. Kemudian, narapidana yang sudah mencoblos menggunakan tinta biru sebagai tanda pemilih.

"(Prosesnya) diawali bimtek bagi seluruh anggota TPS yang memang itu anggota dari lapas sebagai anggota TPS khusus di Lapas Sukabumi. Kita langsung turun ke lapangan di blok hunian lapas untuk melaksanakan simulasi, menjelaskan secara langsung kepada warga binaan yang ada di Lapas," kata Andika.

Dia menyebut pemilih di Lapas kelas IIB Sukabumi dominasi oleh warga Kota Sukabumi, warga Kabupaten Sukabumi dan sebagian dari Cianjur serta kota lainnya di Jawa Barat.

"Per hari ini ada 532 orang warga binaan. Akan tetapi kita sudah koordinasi dengan Kejaksaan bahwa tanggal 5 Februari terakhir kita menerima tahanan, artinya data fix yang akan memilih di lapas nanti akan tersampaikan ke teman-teman PPS (Panitia Pemungutan Suara) KPU," tutupnya.

(yum/yum)


Hide Ads