Bunga Bangkai 'Si Beureum' Mekar di Tahura Bandung, Singkat dan Tak Terduga

Bunga Bangkai 'Si Beureum' Mekar di Tahura Bandung, Singkat dan Tak Terduga

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 27 Jan 2024 14:00 WIB
Bunga Bangkai yang mekar di Tahura Djuanda Bandung.
Bunga Bangkai yang mekar di Tahura Djuanda Bandung. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Aroma busuk seperti bangkai semerbak di tengah Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Cimenyan, Kota Bandung. Bau itu muncul dari bunga bangkai raksasa Amorphophallus Titanum yang tengah mekar.

Hari Sabtu (27/1/2024) menjadi hari ketiga mekarnya, bunga setinggi 2,7 meter dan lebar 80 sentimeter itu. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun warnanya tak lagi segar. Seperti diketahui, bunga bangkai ini hanya mekar sempurna selama 2-3 hari.

"Jadi bunga bangkai ini pada hari Kamis (25/1) 19.00 sore masih mengerucut, kuncup begitu. Begitu Jumat pagi, itu mekar sempurna di tinggi 2 meter 7 sentimeter, itu termasuk rekor ya tingginya. Tapi hanya bertahan lima jam. Sekitar jam 12 siang sampai sore begitu sudah mulai berubah tidak sesegar itu lagi warnanya," kata Dicky, Pengendali Ekosistem Hutan di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini hari ketiga mekar, sudah mulai terlihat layu ya, kelopaknya tidak lagi selebar kemarin, batangnya juga sudah mulai tidak tegak. Warnanya sedikit berubah, ini diperkirakan nanti sore mungkin sudah layu. Layunya bisa berubah warna atau bahkan batangnya patah," lanjut dia.

Sembari menunjukkan foto-foto dan video timelapse yang ia dokumentasikan, Dicky bercerita bahwa kehadiran bunga bangkai ini tak disangka-sangka. Dari tiga bibit yang ditanam, dua di antaranya diperkirakan tumbuh pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

Ternyata, salah satu bibitnya justru gugur karena tak mampu bertahan dengan cuaca panas yang sempat melanda Kota Bandung.

"Ini kan kejadian 3-5 tahun sekali ya, kita tidak bisa prediksi pada tahun berapa lagi akan tumbuh. Awalnya itu yang bibit satunya di depan, kurang lebih 5 meter dari sini lah jaraknya. Itu sudah mulai kuncup, tapi ternyata mati karena cuaca panas. Sekarang hanya tersisa seperti lubang begitu," cerita Dicky.

"Malah yang ini justru tumbuh. Langsung kita bersihin, kita abadikan momennya untuk observasi, kita juga belum sempat kasih tulisan 'do not touch' ya karena ini nggak boleh dipegang. Jadi kami aja yang turun langsung, kasih edukasi ke wisatawan yang lihat sambil memperingati untuk boleh foto tapi nggak boleh dipegang," lanjutnya.

Wajah yang cantik tapi beraroma busuk ini sejatinya jadi cara adaptasi yang dimiliki bunga bangkai, untuk menarik serangga. Beberapa semut dan lalat terlihat menghinggapi kelopak berwarna merah tua dan batangnya yang tegak berwarna hijau kekuningan.

Peristiwa langka ini menarik perhatian banyak wisatawan yang hadir ke Tahura. Mereka asyik berfoto mengabadikan momen mekarnya si bunga bangkai. Beberapa di antaranya juga dibuat penasaran dengan fenomena ini, hingga melontarkan banyak pertanyaan pada Dicky.

Seperti salah seorang pesepeda yang mampir ke Tahura. Ia terlihat antusias melihat dokumentasi yang ditunjukkan oleh Dicky, sembari memperhatikan perbedaannya dengan mekarnya bunga di hari ketiga ini.

"Leubar pisan, bungana mekar 2-3 poe. Tapi mekarna beureum pisan, ieu mah geus rada layu. (Sayang sekali ya, bunganya mekar hanya 2-3 hari. Tapi sekalinya mekar warnanya merah sekali, kalau ini sih sudah agak layu)," kata salah seorang wisatawan itu saat berbincang dengan Dicky.

Ada pula Lingling (44), warga Cimahi yang datang ke Tahura untuk jalan-jalan dengan sang suami. Ia terlihat sangat antusias saat mencari tahu proses mekarnya tumbuhan tersebut.

Ia mengaku pernah memperhatikan mekarnya bunga bangkai itu saat datang ke Tahura pada tahun 2015.

"Ini saya ada fotonya, tapi waktu itu sekitar hari kedua setelah kuncup ya, jadi belum mekar sempurna, masih 3/4 mekar. Kurang lebih besarnya kayaknya sama sih dengan yang dulu," ceritanya sambil menunjukkan foto yang pernah ia abadikan dan diunggah dalam instagramnya.

"Agak smelly (bau) ya memang, kayak bangkai tikus. Dari sini kecium," katanya sambil tertawa dan mengabadikan wajah bunga bangkai itu menggunakan kamera handphonenya.




(aau/tey)


Hide Ads