Jabar Hari Ini: Maut Menjemput Rombongan Peziarah di Cipongkor

Jabar Hari Ini: Maut Menjemput Rombongan Peziarah di Cipongkor

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 26 Jan 2024 22:00 WIB
Kondisi Truk Peziarah Kecelakaan di Jalan Raya Saguling
Truk rombongan peziarah yang terguling di Saguling, KBB (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (26/1/2024). Beberapa di antaranya truk rombongan peziarah terguling di Bandung Barat dan truk tangki yang hantam 4 mobil di Sumedang. Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Truk Rombongan Peziarah Terguling di KBB, 5 Orang Tewas

Truk yang mengangkut rombongan peziarah asal Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kecelakaan. Akibat kejadian itu, 5 orang tewas.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (26/1/2024) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat kejadian, truk itu mengangkut 30 peziarah, warga Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aep Dayeng (45), warga setempat menjadi orang pertama yang menolong korban kecelakaan tersebut. Saat itu ia hendak tidur namun mendengar ada suara benturan keras seperti pohon tumbang.

"Jadi saya mau tidur, tiba-tiba dengar seperti suara pohon tumbang. Saya cek keluar rumah ternyata itu truk kecelakaan. Jadi terbalik terus posisi terakhirnya itu berdiri lagi," kata Aep saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (26/1/2024).

ADVERTISEMENT

Ia tak mengetahui dengan pasti bagaimana truk tersebut terguling di jalan raya. Namun yang jelas, penumpang sudah terlempar semua hingga tergeletak di jalan raya.

"Yang pasti dari atas (jalan menurun) itu sepertinya nggak bisa rem, lalu terbalik tapi berdiri lagi soalnya saya dengar suara keras. Korban tergeletak di jalan, banyak yang luka. Saya fokus nolong korbannya," ujar Aep.

Saat itu ia menolong korban yang tergencet di bawah ban truk dengan nomor polisi D 8304 WY itu. Penumpangnya ada orang dewasa serta anak-anak.

"Penumpangnya ada dewasa sama anak-anak. Pada menjerit-jerit, saya selamatkan dulu yang tergencet di bawah ban. Kalau meninggal atau nggaknya kurang tahu, setelah itu saya bantu korban lainnya," kata Aep.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Sudirianto membenarkan 5 korban meninggal dunia, 10 luka berat, dan 15 luka ringan.

Korban meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga. Sementara korban luka ringan dan luka berat masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Ada sejumlah faktor yang akhirnya memicu kecelakaan tersebut.

"Penyebab pastinya masih kita selidiki. Tapi setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Analisa awal ini kegagalan sistem rem dari kendaraan," kata Edwin saat ditemui di lokasi kejadian.

Edwin mengatakan, di lokasi kejadian, pihaknya menemukan beberapa tanda bahwa kendaraan tidak melakukan pengereman dengan baik. Kemudian bekas ban di permukaan jalan.

"Kemudian jalan dalam posisi menurun, kecepatan kendaraan cukup tinggi sehingga membuat kendaraan terguling. Penumpang di bak kendaraan terlempar dan mengakibatkan kematian," kata Edwin.

Faktor lainnya yang menyebabkan kecelakaan, yakni kondisi kendaraan. Kemudian faktor pengemudi, hingga kondisi lingkungan yang tidak memadai.

"Kita melihat di lokasi kejadian tidak ada penerangan yang memadai atau kurangnya cahaya. Lalu faktor jalan, memang agak rusak sehingga kendaraan yang lewat sini bakal kesulitan dan berbahaya kalau berkecepatan tinggi," kata Edwin.

Kendati demikian, Edwin mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut lantaran masih dalam pendalaman.

ITB Beri Penjelasan soal Hebohnya Pembayaran Uang Kuliah Via Pinjol

Publik mempertanyakan kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyediakan skema pembayaran uang kuliah dengan cara dicicil via aplikasi atau biasa disebut pinjaman online (pinjol).

Seperti diketahui, jagat media sosial X dihebohkan dengan unggahan sejumlah akun yang menyebut ITB bekerjasama dengan pinjol agar mahasiswa bisa mencicil uang kuliah 6 sampai 12 kali.

Disebutkan jika ITB melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yakni Dana Cita terkait hal itu. Pada poster juga dicantumkan pengajuan cicilan dilakukan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apapun.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto membenarkan jika ITB memang melakukan kerjasama tersebut. Menurutnya hal itu dilakukan demi membantu pembayaran uang kuliah para mahasiswa.

"ITB (seperti PTN/PTS lain) bekerja sama dengan lembaga nonbank," katanya via pesan singkat Kamis (25/1/2024).

Naomi menjelaskan, kerja sama ini dilakukan dengan Dana Cita yang merupakan lembaga keuangan yang diklaim telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sudah berizin OJK untuk tata cara pembayaran uang kuliah," tuturnya.

Berdasarkan penelusuran detikJabar, fintech Danacita yang bekerjasama dengan ITB telah resmi terdaftar di OJK dengan nomor surat tanda berizin KEP-68/D.05/2021 per tanggal 2 Agustus 2021.

Naomi pun menjelaskan perihal pembayaran uang kuliah dengan cara dicicil. Katanya, pada Pasal 9 ayat (1) Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020, mahasiswa wajib membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) secara penuh pada setiap semester dimana kewajiban ini mengikat mahasiswa dan wajib ditunaikan oleh setiap mahasiswa

Mahasiswa ITB yang diterima melalui jalur SNBP dan SNBT, memiliki tanggung jawab membayar UKT yang terbagi dalam lima kategori yakni UKT 1 (Rp 0) sampai UKT 5 (tertinggi). Sedangkan mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Mandiri bertanggung jawab untuk membiayai pendidikan secara penuh.

"ITB tidak memberikan subsidi biaya pendidikan bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur IUP dan SM-ITB, kecuali bagi mahasiswa SM-ITB pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang berasal dari SMA/MA di wilayah 3T," jelas Naomi, Jumat (26/1/2024).

Naomi menuturkan, jelang Semester II tahun ajaran 2023/2024, mahasiswa dapat melakukan pengisian Formulir Rencana Studi (FRS) pada Sistem Informasi Akademik (SIX) setelah memenuhi UKT Semester II 2023/2024 dan UKT semester sebelumnya.

Untuk metode pembayaran, ITB kata Naomi memberikan banyak pilihan yang dilayani oleh beragam bank, mulai layanan virtual account maupun kartu kredit, hingga melalui lembaga non bank khusus pendidikan, yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

"Khusus bagi mahasiswa yang mengalami kendala pembayaran UKT, ITB melalui Direktorat Kemahasiswaan ITB menyediakan prosedur pengajuan keringanan UKT dan Cicilan UKT pada setiap semester bagi mahasiswa," katanya.

"Pada semester II 2023/2024, bagi mahasiswa program S1 angkatan 2022, 2021, 2020, dan 2019, periode pengajuan keringanan UKT dibuka sejak 18 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Sementara itu, periode pengajuan cicilan UKT dibuka mulai tanggal 18 Desember 2023," lanjutnya.

Dengan skema pembayaran yang disediakan, menurutnya pada Desember 2023, sebanyak 1.800 orang mahasiswa telah mengajukan keringanan pembayaran UKT. Dari jumlah tersebut, 1.492 orang diberikan keleluasaan untuk mencicil Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP), 184 orang diberikan kebijakan penurunan besaran UKT untuk satu semester, dan 124 orang diberikan penurunan besaran UKT secara permanen sampai yang bersangkutan lulus dari ITB.

Lebih lanjut, Naomi mengungkapkan, bagi mahasiswa yang belum melunasi UKT atau BPP semester I 2023/2024, Mahasiswa tersebut tidak dapat mengisi FRS. Karena itu, mahasiswa kategori ini dapat mengajukan cuti akademik dan dibebaskan dari tagihan BPP.

"Mahasiswa tidak mengajukan cuti akademik, status kemahasiswaannya pada PD Dikti akan tercatat tidak aktif sehingga masa studi tetap dihitung dan membayar 50% BPP sesuai ketentuan. Seluruh mekanisme administrasi akademik dan keuangan yang diuraikan di atas telah diatur secara rinci melalui Peraturan Rektor ITB," paparnya.

Naomi memastikan, mahasiswa telah mendapat sosialisasi dan dapat mengakses aturan tersebut setiap saat untuk dipahami secara baik. Bahkan jika ada yang masih tidak dipahami, mahasiswa dibolehkan untuk menanyakan ke Direktorat Kemahasiswaan ITB.

Masih kata Naomi, ITB berkomitmen untuk menyediakan solusi bagi mahasiswa jalur SNBP dan SNBT untuk tetap dapat melanjutkan pendidikannya di ITB meski dengan keterbatasan dan kesulitan yang dihadapinya.

"Hal ini ditandai dengan upaya-upaya pemberian akses atas beasiswa dan mekanisme penurunan UKT di atas. Hanya saja penting bagi ITB untuk tetap dapat melakukan proses asesmen yang layak kepada mahasiswa agar penyaluran bantuan-bantuan tersebut dapat diberikan secara adil, tepat sasaran, dan mendidik," tup Naomi.

Truk Tangki Hantam 4 Mobil di Sumedang 1 Orang Tewas

Sebuah truk tangki bermuatan tepung beton menabrak sebuah warung, dua angkot dan dua minibus di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di Desa Padanaan, Kecamatan Paseh, Sumedang, Jumat (26/1/2024) pagi.

Kapolsek Paseh Iptu Tedi Rusmiyadi mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. "Satu unit truk tangki diduga bermuatan tepung beton ini menabrak dua unit angkot dan dua unit minibus," ungkapnya kepada detikJabar di lokasi.

Truk yang mengalami kecelakaan diketahui berangkat dari Padalarang, Kabupaten Bandung Barat hendak menuju ke Jawa Timur. Tiga orang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Korban meninggal dunia, yakni Roni warga sekitar yang diperkirakan berusia 30 tahun, korban tewas tergencet truk.

Dua korban lainnya yang mengalami luka berat, yakni pasangan suami-istri, Cecep (40) dan Ela (38) yang tidak lain adalah pemilik warung. Keduanya kini telah dilarikan ke RSUD Sumedang.

Sementara terkait penyebab sendiri, kata Tedi, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Gakkum Polres Sumedang. Sopir truk telah diamankan di Polres Sumedang.

Selain itu, petugas saat ini masih berupaya untuk mengevakuasi truk tersebut yang rencananya akan mengerahkan alat berat berupa crane.

Di lokasi, sebuah mobil angkutan kota (angkot) tampak penyek usai tertabrak truk tangki bermuatan tepung beton di Kabupaten Sumedang. Beruntung angkot jurusan Sumedang-Kadipaten bernomor polisi Z 1945 AG tersebut sedang tidak berpenumpang saat kecelakaan terjadi. Posisinya saat itu sedang terparkir di dekat warung sekaligus sebagai garasinya yang berada di pinggiran jalan.

Diketahui, angkot itu biasa dioperasikan oleh Tahyudin (40). Saat kejadian, Tahyudin sendiri sedang berada di sebuah warung kopi di seberang jalan.

Angkot tersebut diketahui merupakan milik pasangan suami-istri, Cecep dan Ela yang juga menjadi korban dalam kejadian nahas tersebut. Keduanya mengalami luka berat.

Setelah lima jam evakuasi, jasad Roni yang tewas tergencet truk tangki akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB. Jasad korban berhasil dikeluarkan dari himpitan truk, material bangunan dan tanah usai dilakukan penyemprotan mobil Damkar.

Penjelasan Haru Suandharu soal Video Pidato Viral Anies Dicintai Jibril

Sebuah potongan video berdurasi 1 menit beredar di media sosial, video itu memperlihatkan pidato Haru Suandharu Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Jawa Barat yang menyebut nama malaikat Jibril dalam pidatonya.

"Hamba itu namanya Anies Baswedan, dia akan panggil malaikat Jibril. Wahai Jibril aku mencintai hambaku yang namanya Anies Baswedan, kabarkan kepada seluruh umat ku ke seluruh makhluk ku bahwa aku mencintai Anies Baswedan," ucap Haru dalam video yang dilihat detikJabar.

Dalam video itu Haru terlihat berdiri di atas panggung yang dikelilingi massa beratribut PKS.

"Maka Jibril akan mengatakan ke seluruh langit di langit seluruh makhluk di bumi, cintailah Anies Baswedan. Maka insyaallah mahluk di langit dan makhluk di bumi semuanya akan mencintai Anies Baswedan, dan mendoakan pada 14 Februari insyaallah Anies Baswedan presiden Republik Indonesia," lanjut Haru.

Saat dikonfirmasi, Haru menyebut, pidato itu dilakukan saat menghadiri kampanye di Bekasi. Haru kemudian menjelaskan maksud dari pidatonya tersebut yang menyebut-nyebut malaikat Jibril.

"Iya itu kan lagi kampanye di Bekasi ya. Itu live, terus kemudian saya bilang kalau Pak Anies mau menang ya tanggal 14 datang ke TPS, coblos nomor satu, kalau Pak Anies menang ya kita doakan mudah-mudahan Pak Anies dicintai oleh Allah SWT," kata Haru saat dihubungi, Jumat (26/1/2024).

"Karena kalau sudah cinta seorang hamba, Allah akan panggil malaikat Jibril. Katakan Jibril aku mencintai dia dan kamu sampaikan ke penduduk langit, karena Allah mencintai hamba itu, maka penduduk langit dan bumi mencintai hamba itu. Ya kalau sudah dicintai penduduk bumi insyaallah Pak Anies menang," imbuhnya menjelaskan.

Haru sendiri tidak mempermasalahkan viralnya video tersebut yang mendapat banyak komentar miring. Dia mengungkapkan, tidak ada salahnya sebagai seorang muslim berdoa agar Anies Baswedan menang dalam Pilpres 2024.

"Iya biarin aja yang mau miring komennya. Kok bawa-bawa Allah, ya kan kita bukan negara sekuler, boleh kita berdoa semoga Pak Anies dimenangkan sama Allah, kan gak apa-apa begitu," ujarnya.

Haru juga membantah terkait narasi membawa nama malaikat Jibril dalam tim sukses Anies. Menurutnya tidak pernah dirinya menyampaikan hal tersebut.

"Terus ada yang komen, waduh bawa-bawa malaikat Jibril jadi timses, emang yang bilang malaikat Jibril timses siapa, kan gak ada. Jadi itu mah komentar yang mengomentari komentar," pungkasnya.

Haru kemudian mengirimkan video utuh saat berpidato di Bekasi. Berikut pidato utuh Haru:

"Bapak Ibu ingin Pak Anies jadi presiden? Tahu caranya bagaimana? Gimana caranya? Oke, tanggal 14 Februari siap datang ke TPS? Siap coblos nomor 1? Insyaallah. Saya mau ceritakan sebuah kisah. Jika Allah SWT mencintai seorang hamba, dan kita berharap hamba itu namanya Anies Baswedan, dia akan panggil malaikat Jibril. Wahai Jibril, Aku mencintai hamba-Ku yang insyaallah namanya Anies Baswedan. Kabarkan kepada seluruh umat-Ku, seluruh makhluk-Ku, bahwa Aku mencintai Anies Baswedan. Maka Jibril akan mengatakan kepada seluruh makhluk di langit, seluruh makhluk di bumi, cintailah Anies Baswedan. Maka insyaallah makhluk di langit dan mahkluk di bumi semuanya akan mencintai Anies Baswedan dan mendoakan pada 14 Februari insyallah Anies Baswedan presiden Republik Indonesia. Siap Bekasi memenangkan Anies Baswedan 80 persen? Siap menang satu putaran? Pasangan presiden nomor 1 cukup menang satu putaran,".

Eks Bupati Subang Pamit dari PDIP, Demi Dukung Prabowo-Gibran

Mantan Bupati Subang periode 2018-2023 Ruhimat pamit dari Partai PDI Perjuangan. Ia mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke Kantor DPC PDIP Subang pada Jumat (26/1/2024).

Ruhimat menyampaikan, ia yang sebelumnya merupakan Ketua Dewan Pertimbangan DPC PDIP Subang tersebut mengaku berpamitan ke partai tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

"Saya sengaja datang ke kantor DPC PDIP Subang dalam rangka untuk saya pamit kepada partai, tadinya saya pikir ada pengurus tapi ternyata ada sekretariat. Pada kesempatan ini saya pamit dari partai PDIP dan saya menghaturkan terima kasih kepada partai. Meskipun saya bukan kader, tapi saya sudah diberikan kesempatan untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan," ujar Ruhimat kepada awak media.

Ruhimat mengatakan dirinya akan mengikuti arah politik dari sosok Joko Widodo (Jokowi) serta mentor politiknya, yakni Maruarar Sirait.

Dalam pilpres 2024 ini, menurut Ruhimat, dia akan terus mengikuti langkah politik ke depan bersama Maruarar Sirait, salah satunya mendukung penuh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk melanjutkan kepemimpinan dari Jokowi.

"Waduh, kalau dukungan terhadap Pak Prabowo, saya memiliki keyakinan Pak Prabowo satu-satunya kandidat yang kita tahu berdampingan dengan anak Pak Jokowi yang saya banggakan, jadi itu otomatis dong. Apapun alasannya, ini membutuhkan berkesinambungan untuk kemajuan Indonesia, sehingga saya ikut arah Pak Jokowi dan Bang Ara," ungkapnya.

Sementara itu, penyerahan langsung dari KTA PDIP Ruhimat sendiri ini juga diikuti oleh ratusan simpatisan pendukung Ruhimat.

Sementara itu, Perwakilan DPC PDIP Subang merespons pengembalian KTA PDIP yang dilakukan Ruhimat. DPC PDIP Subang mengaku kaget dengan pengembalian KTA, sebab belum mendapatkan pemberitahuan kepada Sekretariat DPC PDIP Subang.

"Tadi dia (Ruhimat) menyerahkan KTA PDI Perjuangan, kita sebagai sekretariat partai akan kami sampaikan kepada pimpinan partai yaitu Pak Iman. Kalau dari kami kaget karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, soalnya kita sedang menyiapkan acara kampanye akbar Ganjar besok, tiba-tiba kedatangan Pak Ruhimat ya mau gimana lagi harus kita terima," kata Kepala Sekretariat DPC PDIP Subang, Epik Hadiat.

Menurut Epik, DPC PDIP Subang sendiri secara legowo menerima dengan keluarnya Ruhimat dari DPC PDIP Subang. Sebab lanjut Epik, perbedaan arah politik merupakan hal yang wajar.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads