KAI Masih Tunggu Hasil Investigasi KNKT soal Tabrakan KA di Cicalengka

KAI Masih Tunggu Hasil Investigasi KNKT soal Tabrakan KA di Cicalengka

Hakim Ghani - detikJabar
Rabu, 24 Jan 2024 16:13 WIB
Evakuasi gerbong dua kereta yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Evakuasi gerbong dua kereta yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024). (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Garut -

PT Kereta Api Indonesia hingga saat ini masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kecelakaan kereta di Cicalengka beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkap VP Public Relationship PT KAI Joni Martinus kepada detikJabar saat diwawancarai di Stasiun Garut, selepas acara peresmian KA Papandayan, Rabu (24/1/2024).

"Masih menunggu hasil investigasi dari KNKT," kata Joni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses investigasi yang dilakukan pihak KNKT dianggap penting untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya.

Kecelakaan yang melibatkan KA Turangga relasi Bandung-Surabaya dengan KA Commuter Line Bandung Raya sendiri, terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Tepatnya di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) lalu.

ADVERTISEMENT

Dalam kecelakaan tersebut, empat orang menjadi korban. Yakni Julian Dwi Setiyono, Ponisam, Ardiansyah dan Enjang Yudi. Selain mengakibatkan korban jiwa, ada 42 orang yang mengalami luka berat.

Terkait kecelakaan kereta api ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya sempat mengatakan ada dugaan kelalaian dalam tragedi tersebut.

"Ada satu kemungkinan, bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran SOP dari faktor manusia, dan hal-hal lainnya yang sedang kita proses," kata Budi Karya, dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi II DPR RI, di Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari detikFinance, Jumat (19/1/2024).

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads