Psikoterapis dan pelatih karier yang berbasis di new York, Amerika Serikat, Jenny Maenpaa, mengatakan seseorang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau sangat cerdas biasanya mudah dikenali, meski jarang diketahui tanda-tandanya.
Adapun salah satu tanda yang bisa dilihat dari sifatnya adalah menjadi seorang pendengar yang baik. Lantas, apa korelasinya?
Maenpaa menjelaskan, orang-orang yang mampu melihat suatu interaksi secara holistik atau menyeluruh sebagai satu kesatuan biasanya sangat cerdas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterampilan ini juga dikenal sebagai active listening atau mendengarkan secara aktif. Meski menjadi pendengar, orang dengan ciri ini memerlukan lebih dari sekadar duduk diam saat seseorang berbicara.
"Dibandingkan hanya merespons hal terakhir yang lawan bicara katakan dengan hal pertama yang dipikirkan," ucapnya kepada CNBC, Selasa (23/1/2024).
"Mendengarkan secara aktif adalah ketika seseorang dapat mendengarkan Anda secara panjang lebar, benar-benar memahami apa yang Anda katakan, dan tidak menyela," imbuhnya.
Menurut Maenpaa, umumnya pendengar aktif akan merespons dengan pertanyaan karena mereka benar-benar penasaran dengan apa yang lawan bicaranya utarakan.
Selain menjadi pendengar yang baik, orang yang sangat cerdas biasanya tak langsung memotong pembicaraan. Alih-alih memotong pembicaraan, orang dengan keterampilan ini mampu menyimpan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran sampai lawannya selesai bicara.
"Alih-alih menyela untuk mengklarifikasi atau membagikan pemikiran mereka hanya karena Anda mengingatkan mereka akan hal tersebut," tuturnya lagi.
Tak Semua Orang Bisa Jadi Pendengar Aktif
Maenpaa mengatakan, orang-orang sukses menggunakan keterampilan mendengarkan secara aktif untuk membina hubungan dan membangun kepercayaan dengan rekan kerja, atasan dan orang sekitar.
Merujuk pada laporan University of Southern California pada 2020, banyak profesional percaya bahwa mereka adalah pendengar yang aktif. Namun pada kenyataannya, 70 persen dari mereka sebenarnya menunjukkan kebiasaan mendengarkan yang buruk di tempat kerja.
Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan kesalahpahaman dan rusaknya pertemanan serta hubungan kerja. Maenpaa menyampaikan, beberapa orang secara alami diberkati dengan keterampilan mendengarkan aktif sejak dini.
"(Mereka) sering menerima pujian seperti, 'Anda sangat mudah diajak bicara!'" kata Maenpaa.
Kendati demikian, orang lain dapat mengembangkan kemampuan mendengarkan secara aktif melalui sejumlah latihan. Misalnya, mempertahankan kontak mata dengan lawan bicara, duduk diam tanpa banyak bergerak gelisah, serta menunggu hingga lawan bicara menyelesaikan ucapannya.
Maenpaa juga mengatakan, menghayati apa yang dikatakan orang lain daripada hanya berfokus pada pikiran sendiri juga dapat membantu meningkatkan kemampuan ini.
"Pendengar aktif dapat kembali ke poin sebelumnya dalam percakapan dan berkata, 'Apa yang baru saja Anda katakan mengingatkan saya pada sesuatu yang Anda katakan beberapa menit yang lalu,' dan membuat koneksi atau mengambil tema dari percakapan tersebut," terangnya.
Baca juga: Gemini, AI Super Cerdas Pabrikan Google |
Seperti kecerdasan pada umumnya, keterampilan tersebut memberikan banyak keuntungan, termasuk menciptakan hubungan sehat jangka panjang dengan orang-orang sekitar.
"Berbicara dengan seseorang yang merupakan pendengar aktif sering kali membuat seseorang meninggalkan percakapan dengan perasaan dilihat, didengar, dan diakui dari interaksinya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Jarang Disadari, Sifat Ini Bisa Jadi Tanda Seseorang Super Cerdas
(suc/yum)