Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (23/1/2024). Mulai dari kecelakaan beruntun yang terjadi di Puncak, Bogor dan mengakibatkan 17 orang luka-luka, hingga nasib memilukan yang dialami warga Cianjur ketika terpaksa ditandu ke rumah sakit.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor
Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di jalur Puncak, Tugu Selatan, Kabupaten Bogor pada Selasa (23/1/2023). Berdasarkan laporannya, 17 orang mengalami luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir detikNews, korban akibat kecelakaan beruntun itu terdiri dari 4 orang luka berat dan 13 luka ringan. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden yang terjadi pada 11.00 WIB tersebut.
Polisi mengungkap dugaan sementara penyebab kecelakaan beruntun tersebut. Kecelakaan itu diduga akibat truk boks yang mengangkut air mineral mengalami rem blong.
"(Penyebab kecelakaan) dugaan sementara rem blong. Iya (mobil boks angkut air kemasan alami rem blong)," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama di lokasi kejadian, Selasa (23/1).
Mobil boks pengangkut minuman kemasan yang mengalami rem blong itu lalu terus melaju kemudian menabrak mobil boks yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak, serta 1 unit minibus dan motor yang hendak menyeberang jalan.
Belum diketahui identitas sopir truk boks. Sopir truk tersebut saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Untuk sopir boks saat ini masih syok, sehingga belum bisa diminta keterangan. Sementara masih di rumah sakit dalam perawatan di IGD. Identitas masih pengecekan. Iya (17 korban luka) termasuk sopir boks," imbuhnya.
Tulisan Mengesankan Bocah SD Lembang
Memiliki tulisan tangan yang rapi dan bagus mungkin bukan sesuatu yang istimewa di mata sebagian orang. Padahal tak banyak juga orang yang tulisan tangannya bagus dan rapi.
Namun belakangan, viral di media sosial seorang bocah kelas 1 SD memiliki tulisan tangan yang bagus dan rapi. Tak seperti kebanyakan anak pada umumnya yang tulisan tangannya masih perlu dilatih dan dikembangkan.
Bocah itu ialah Queensa Safira Callia. Murid kelas 1 di SD Negeri Pancasila, di Jalan Peneropongan Bintang, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Beberapa waktu lalu unggahan guru pendamping kelasnya viral di media sosial. Menunjukkan tulisan tangan bocah yang masih berusia 7 tahun itu rapi dan bagus. Ada tulisan tangan dengan huruf tegak bersambung maupun terpisah.
Saat ditemui di sekolahnya, bocah perempuan yang sangat pemalu itu mengaku sudah belajar menulis sejak usianya masih empat tahun.
"(Belajar menulis) dari umur 4 tahun. Diajarin mama," kata Queensa dengan suaranya yang pelan saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (23/1/2024).
Awal-awal, kata Queensa, ia juga mengalami kesulitan belajar menulis. Terlebih di usia sekecil itu, ia lebih memilih bermain dengan teman-temannya ketimbang harus belajar.
"Awalnya susah (belajar nulis), tapi terus latihan. Jadi akhirnya bisa seperti sekarang. Kalau aku senangnya huruf tegak bersambung," ujar Queensa.
Sementara itu, guru kelas 1-1 tempat Queensa belajar, Sri Nurhayati, mengatakan Queensa memang sudah memiliki keterampilan menulis jika dibandingkan dengan teman-teman seusianya.
"Alhamdulillah, Queensa ini sudah bisa menulis sejak usia 4 tahun. Nah setelah itu dia tinggal melanjutkan saja di sekolah," kata Sri.
Queensa bahkan sudah turut ambil bagian dalam perlombaan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang diadakan di tingkat kecamatan, kabupaten, hingga tingkat provinsi.
"Alhamdulillah dengan bimbingan dari guru kelas 1 dan guru lain di SDN Pancasila ini, Queensa berprestasi dalam menulis dan kesehariannya. Jadi dia sudah ikut lomba dari tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi. Pasti dia masuk peringkat 10 besar," kata Sri.
Menurut Sri, sebetulnya tak hanya Queensa saja murid kelas 1 di SDN Pancasila yang bisa menulis huruf tegak bersambung. Ada beberapa murid lain yang juga seterampil Queensa.
"Dari 3 rombongan belajar (rombel) kelas 1 ini, banyak sebetulnya yang bisa menulis huruf tegak bersambung, nggak cuma Queensa saja. Cuma memang kebetulan yang viral itu video dari Queensa, alhamdulillah rezekinya mungkin ya," ucap Sri.
Geger Macan Tutul Panjat Pohon di Kuningan
Warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat digegerkan dengan kemunculan seekor macan tutul yang berjalan di atas pohon. Kemunculan macan tutul itu viral di media sosial (medsos).
Video amatir kemunculan macan tutul itu dibagikan akun TikTok @kuninganmass, Jumat (19/1/2024) lalu. Kejadian itu terjadi di Desa Tundangan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan.
Dari video yang dilihat detikJabar macan tutul itu berjalan di atas pohon dan menjadi tontonan warga. Macan tutul itu, disebut warga sebagai maung, padahal maung dalam Bahasa Indonesia adalah harimau.
"Ada maung, ada maung (ada harimau, ada harimau), ada maung naek ka luhur (ada harimau naik ke atas)," teriak perekam.
Meski cahaya video itu tidak cukup jelas, namun terlihat seekor hewan seperti kucing berukuran besar naik ke dahan pohon dan berjalan di dahan pohon. Ekor dari macan tutul itu terlihat sangat jelas.
Dikonfirmasi terpisah kepada BBKSDA Jabar, Humas BBKSDA Jabar Ery Mildranaya membenarkan informasi tersebut. Namun menurutnya, hewan karnivora itu sudah kembali ke hutan.
"Per tanggal 16 Januari jam 03.30 WIB, hasil pemantauan kawan-kawan resort melaporkan macan tutul sudah kembali ke hutan dan telah dikoordinasikan pula dengan Perhutani Kuningan untuk meningkatkan sinergitas pemantauan," kata Ery dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Selasa (23/1/2024).
"Per 17 januari hasil pemantauan melaporkan macan tidak kembali," tambah Ery.
Belum diketuai penyebab macan tutul turun ke pemukiman, menurutnya macan tutul itu masih berusia muda. Remaja," ujar Ery.
Disinggung soal asal-usul macan tutul itu, BBKSDA mengaku masih menelusurinya. Dengan ada kejadian ini, pihaknya terus tingkatkan pengawasan dan koordinasi dengan Perhutani Kuningan.
"Kami tidak dapat detailnya, namun koordinasi dengan Perum Perhutani Kuningan, mengingat kawasan konservasi yang ada relatif kecil (TWA Linggarjati)," pungkasnya.
3 Pemuda Bandung Diduga Dikeroyok Pendukung Capres
Jagat media sosial diramaikan dengan pengakuan 3 pemuda asal Kota Bandung, Jawa Barat. Ketiganya mengaku, telah menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK).
Salah satu akun Instagran yang mengunggah insiden itu adalah @bandungterkini. Dalam narasinya, akun tersebut menyebutkan korban hendak pulang dari arah Swirijaya ke Pasirkoja, Kota Bandung pada Minggu (21/1/2024).
Namun saat tiba di Jalan Inggit Garnasih, korban disebut berpapasan dengan sejumlah orang yang sedang menumpang bus. Mereka yang di dalam bus kemudian mengacungkan 3 jari ke arah korban, lalu dibalas korban dengan acungan 2 jari.
"Dan penumpang bus tersebut keluar dari bus dan melakukan pengeroyokan. Dan kejadian ini korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Regol kota Bandung," tulis keterangan dalam video yang diunggah @bandungterkini.
Dalam video yang diunggahnya, terlihat kondisi korban yang sudah berdarah. Luka tersebut diduga diakibatkan para penumpang bus yang berpapasan dengannya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Regol AKP Aji Riznaldi membenarkan soal kabar tersebut. Namun ia masih menunggu laporan resmi dari korban supaya bisa mengusut kasus itu.
"Belum ada laporan untuk LP-nya, tetapi kita tetap melakukan penyelidikan terkait benar atau tidaknya dugaan TP (tindak pidana) tersebut," kata Aji melalui sambungan telepon seluler.
Meski belum menerima laporan, ia memastikan anggotanya sudah diterjunkan untuk menelusuri kejadian ini. Berdasarkan hasil penelusuran sementara, salah satu korban berinisial I dan berumur 20 tahunan.
"Terkait video viral yang di media sosial, itu betul Kejadiannya ada di wilayah kami di Kecamatan Regol, tepatnya di Jalan Ibu Inggit garnasih, Kelurahan Ciateul," katanya.
"Untuk Laporan kita belum menerima sampai saat ini. Tetapi untuk tindakan kepolisian, kita tetap melakukan penyelidikan terkait adanya tindakan tersebut," pungkasnya.
Warga Cianjur Ditandu Saat ke RS
Cucu Sumarni (36), terpaksa ditandu menyusuri hutan di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Akses jalan yang rusak serta jembatan penghubung yang terputus akibat banjir membuat keluarga menandunya agar bisa dibawa ke rumah sakit.
Aksi keluarga menandu wanita yang sakit parah hingga muntah darah itupun viral di media sosial usai salah satu keluarganya mengabadikan aktivitasnya melalui video.
Dalam video tersebut terlihat Cucu dinaikkan dalam tandu berupa sarung yang digantung pada sebilah bambu. Secara bergantian, keluarganya memikul bambu tersebut menyusuri jalan setapak membelah hutan belantara hingga akhirnya tiba ke jalan utama.
Sutiawan (30), keluarga Cucu, mengatakan saudaranya tersebut sudah mengeluhkan sakit sejak beberapa hari lalu. Kondisinya yang semakin memburuk membuat Cucu harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat secara medis.
"Saudara saya (Cucu) sudah sampai muntah darah. Makanya tidak bisa lagi dirawat di rumah, tapi harus dibawa ke rumah sakit yang jaraknya memang jauh kalau dari Naringgul ini," kata dia, Selasa (23/1/2024).
Menurut dia, tidak adanya akses jalan membuat keluarga terpaksa menandu Cucu yang tengah sakit menyusuri dua hutan di Desa Margasari, Kecamatan Naringgul tersebut.
"Tidak ada akses jalan, makanya ditandu selama dua jam perjalanan dari rumah ke jalan desa. Baru setelahnya dibawa menggunakan mobil ke rumah sakit di Kecamatan Pagelaran," kata dia.
Sutiawan menyebut awalnya jalan ke kampungnya di Kampung Cibuluh bisa diakses dengan kendaraan roda empat, meskipun kondisi jalannya rusak tanah bahkan saat musim hujan dipenuhi dengan kubangan dan lumpur dari tanah merah.
Namun pada akhir 2023 lalu, jembatan yang menjadi akses ke kampungnya putus usai diterjang banjir bandang.
"Akibatnya tidak ada akses untuk mobil. Kalau sepeda motor masih bisa, tapi kan tidak mungkin orang sakit dibawa perjalanan jauh dengan kondisi jalan rusak dengan sepeda motor. Makanya ditandu," kata dia.
Menurutnya warga sakit yang ditandu menyusuri hutan bukan yang pertama, tetapi sudah beberapa kali selama dua bulan terakhir ini.
"Sebelumnya istri saya dan ada juga warga lainnya yang sakit dan ditandu untuk bisa dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Sutiawan berharap pemerintah segera membangun jalan dan jembatan yang baru agar warga di pelosok Cianjur tersebut tidak sulit mengakses kesehatan. "Kami tidak menyalahkan pemerintah, tapi kami berharap ada perhatian. Kasihan warga di sini, jauh dari akses kesehatan dan kini yang sakit harus ditandu menyusuri hutan," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Margasari Kecamatan Naringgul Ajid Sidiarjo, mengatakan akses ke kampung tersebut memang terputus pada November 2023 lalu. "Banjir dua bulan lalu membuat jembatan di wilayah Desa Karyabanti Kecamatan Cidaun yang menjadi akses ke kampung Cibuluh Desa Margasari terputus," ucap dia.
Dia mengungkapkan untuk jalan di wilayah ya memang rusak parah. "Kalau jalan Margasari rusak berat dari sejak dulu apalagi di musim penghujan ambles penuh lumpur," ungkapnya.
Dia mengaku kerap mengusulkan agar jalan tersebut segera diperbaiki. Namun hingga saat ini belum ada respon, sehingga warga kesulitan dsm beraktivitas.
"Setiap tahun kami selalu memohon perbaikan jalan tersebut, namun sampai saat ini permohonan kami belum terkabul. Jalan ini tidak bisa dibangun dengan dana desa (DD) karena status jalan itu jalan Kabupaten yang melintasi Desa Margasari kecamatan Naringgul sepanjang 4 km. Kami berharap segera ada perhatian dari pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat,' pungkasnya.
(wip/sud)