PDIP Cari Pemuda yang Dikeroyok OTK Gegara Acungkan Jari

PDIP Cari Pemuda yang Dikeroyok OTK Gegara Acungkan Jari

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 23 Jan 2024 13:40 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Bandung - Tiga pemuda di Kota Bandung dikeroyok orang tidak dikenal (OTK). Aksi pengeroyokan dilakukan gegara ketiga pemuda ini mengacungkan jari kepada sekelompok orang yang mengeroyok mereka.

Informasi yang beredar, korban diketahui hendak pulang dari arah Sriwijaya ke Pasirkoja, Kota Bandung pada Minggu (21/1/2024). Saat tiba di Jalan Inggit Garnasih, korban berpapasan dengan sekelompok orang yang sedang menumpang bus.

Mereka yang di dalam bus kemudian mengacungkan 3 jari ke arah korban, lalu dibalas para korban dengan mengacungkan 2 jari. Santer kabar aksi pengeroyokan ini terkait dukungan capres-cawapres.

Viralnya kabar pengeroyokan ini membuat PDIP turun tangan. Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan bakal mencari para pemuda yang menjadi korban pengeroyokan untuk mengetahui secara jelas kronologisnya.

"Kami sedang cari korban yang bersangkutan dan ingin mengetahui kronologis sebenarnya yang terjadi," kata Ono melalui pesan singkat, Selasa (23/1/2024).

Ono mengungkapkan, dari informasi yang dia terima, peristiwa pengeroyokan itu dipicu gegara korban berteriak dan mengacungkan dua jari yang jadi simbol salah satu pasangan calon presiden ke arah kerumunan massa usai mengikuti kegiatan kampanye.

"Info awal, yang bersangkutan teriak-teriak nomor dan nama paslon lain di kerumunan massa kampanye," ujarnya.

"Sehingga yang perlu dicermati apakah yang bersangkutan ada pengondisian untuk memancing suasana tidak kondusif dan menyulut emosi peserta kampanye sehingga terjadi keributan dan terjadi dugaan pemukulan itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolsek Regol AKP Aji Riznaldi membenarkan soal kabar pengeroyokan tersebut. Namun Aji mengungkapkan saat ini pihaknya masih menunggu laporan resmi dari korban supaya bisa mengusut kasus itu.

"Belum ada laporan untuk LP-nya, tetapi kita tetap melakukan penyelidikan terkait benar atau tidaknya dugaan TP (tindak pidana) tersebut," kata Aji melalui sambungan telepon seluler. (bba/mso)



Hide Ads