Sebagai umat muslim, kita tidak hanya dianjurkan untuk mengetahui sifat wajib Allah. Tapi juga penting untuk mengetahui apa saja sifat mustahil Allah. Dengan mengetahui sifat-sifatnya, kita bisa mengenal lebih dalam bagaimana Allah yang sebenarnya.
Sifat mustahil bagi Allah sendiri diartikan sebagai sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh-Nya dan tidak mungkin ditujukan pada kekuasaan-Nya. Dengan mengenal dan memahami sifat-sifat mustahil Allah, tentu akan semakin meneguhkan aqidah Islam dan ketauhidan kita kepada-Nya. Ulasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.
1. Adam
Sifat mustahil bagi Allah yang pertama adalah Adam yang artinya bukan siapa-siapa. Dia tidak mungkin seperti itu, sebab Allah itu sudah pasti ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita semua tahu jika segala yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah SWT. Jadi, mustahil kalau Allah itu tidak ada. Sebagaimana yang tertuang dalam Aurat An-Nahl ayat 3:
خَلَقَ پلَسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُ ونَ
Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn.
Artinya: Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Tuhan lebih tinggi dari apa yang dipersekutukannya. (QS. An-Nahl: 3).
2. Ajzun
Ajzun berarti lemah, dan Allah tentu saja mustahil memiliki sifat yang satu ini. Allah tidak akan seperti itu dan tidak mungkin bisa membuat semua yang ada di muka bumi jika dirinya lemah.
Seperti yang dijelaskan pada Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi:
يَكَادُ ٱلْبِرْقُ يَخْتَفُ عبسرُمُ ْعِهِمْ وَأَبْصْسِرِمْ ۚ إِنَّ اللَّه َ عَلىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa hukum shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir.
Artinya: Petir hampir saja menyambar pandangan mereka. Setiap kali (petir) memancar, mereka berjalan di bawahnya (cahaya), dan bila gelap menerpa mereka, mereka berhenti.
Jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 20).
3. Bodoh
Allah tidak bodoh dan mustahil memiliki sifat ini. Allah mengetahui semua yang ada di muka bumi ini dan tidak mungkin bodoh. Sebagaimana yang tertuang dalam firman-Nya pada Surat Al-Hujurat ayat 18::
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غيبَ السَّمَّوتِ وَٱلَْرْضِ ۚ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun.
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurat : 18).
4. Bukmun
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah bukmun, yang diartikan sebagai bisu. Sudah pasti hal ini tidak mungkin, sebab jika Allah diam saja, tentu mustahil Allah akan menurunkan wahyu kepada para Nabi yang ia utus.
Sesuai dengan yang dijelaskan pada Surat An-Nisa ayat 164 berikut:
وَكَلَّمَ ــلَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمً
Wa kallamallaahu Muusaa takliimaa.
Artinya : Dan kepada Musa Allah berfirman secara langsungz (QS. An-Nisa : 164).
5. Dukun
Dukun menjadi sifat mustahil bagi Allah yang tidak mungkin dimiliki-Nya. Allah itu Maha Mendengar, dan dia tidak mungkin seperti dukun yang tidak mendengar alias tuli.
Allah sendiri berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 127 yang bunyinya:
إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْعَلِيمُ
.....innaka Antas Samii'ul Alim.
Artinya: "...Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah: 127).
6. Fana
Allah tidak fana alias tidak kekal. Tentu saja Allah itu kekal dan tidak akan pernah hancur. Allah tidak akan memiliki awal dan akhir.
Seperti yang terdapat pada Surat Ar-Rahman ayat 27 yang berbunyi:
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ
Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām.
Artinya: Tetapi wajah Tuhanmu yang keagungan dan kemuliaan tetap kekal. (QS. Ar-Rahman: 27)
7. Hudus
Hudus adalah sifat mustahil bagi Allah yang berarti baru. Allah sudah ada sejak manusia belum ada di muka bumi ini, sebab Allah lah yang menciptakan kita. Allah itu adalah yang utama.
Sebagaimana yang tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3:
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli shai`in 'alīm.
Artinya: Dialah Yang Pertama, Yang Akhir, Yang Luar dan Yang Dalam; dan Dialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu,m. (QS. Al-Hadid: 3).
8. Karaha
Karaha berarti terpaksa, dan Allah tidak mungkin memiliki sifat mustahil yang satu ini. Allah tidak akan murka. Ia akan berkehendak dan tidak akan pernah terpaksa atas apapun yang dilakukan-Nya.
Seperti yang tertuang dalam firman-Nya dalam Surat Al-Buruj ayat 16:
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Fa''aalul limaa yuriid.
Artinya: Yang Maha Kuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya. (QS. Al-Buruj: 16).
9. Kaunuhu 'Ajizan
Kaunuhu Ajizan berarti lemah. Allah itu Maha Kuasa dan tidak mungkin lemah. Semua yang ada di muka bumi ini tentu saja terjadi atas izin dan kehendak-Nya.
Selain itu, Allah juga tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk membuat apapun yang Ia inginkan.
10. Kaunuhu Karihan
Kaunuhu Karihan menjadi sifat mustahil bagi Allah lainnya yang tidak mungkin dimiliki-Nya. Kaunuhu Karihan artinya kebutuhan mutlak. Allah itu Maha Mengetahui dan tidak mungkin mutlak.
Semua yang ada dan terjadi di bumi bisa terjadi karena izin dan kehendak-Nya. Jadi, Allah tidak akan pernah terpaksa melakukan hal tersebut.
11. Kaunuhu yang Bodoh
Allah mustahil memiliki sifat Kaunuhu yang Bodoh. Sifat ini tidak sejalan dengan apa yang sudah Allah lakukan, sebab Allah itu Maha Mengetahui dan bisa melakukan apa saja untuk umat manusia yang ada di muka bumi ini.
12. Kaunuhu Assama
Kaunuhu Assama artinya orang tuli. Sudah pasti Allah itu tidak tuli, sebab Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Allah itu akan bisa mendengar apapun yang tidak kita ketahui dan Ia Maha Mengetahui segalanya yang ada di bumi ini.
13. Kaunuhu 'Ama
Mustahil bagi Allah memiliki sifat Kaunuhu 'Ama alias Maha Buta. Allah itu Maha Melihat apa yang tidak bisa kita saksikan dengan pandangan sendiri.
Allah bisa melihat apapun yang Dia ciptakan di dunia ini tanpa terkecuali. Termasuk Dia bisa melihat apa saja yang disembunyikan dalam hati.
14. Kaunuhu Abkama
Kaunuhu Abkama atau bisu menjadi sifat mustahil bagi Allah selanjutnya yang tidak mungkin dimiliki oleh-Nya. Allah itu Mutakalliman alias Maha Berbicara. Allah tidak akan diam dan kalau Allah diam, tidak mungkin sekarang manusia bisa membaca Alquran dan semua hadist yang diturunkannya kepada para Nabi dan Rasul yang diutus oleh-Nya ke bumi.
15. Mayat Kaunuhu
Allah itu bukan Mayat Kaunuhu atau mati. Allah itu kekal dan tidak akan pernah mati, karena ia tidak memiliki awal dan akhir. Allah juga tidak pernah tidur, tidak lupa, dan tidak akan pernah merasa lelah.
16. Mematikan
Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup alias kekal. Sebagaimana yang tertulis dalam Surat Al-Furqan ayat 58:
وَتَوَكَّلْ عَلى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَ
Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii kemperataa.
Artinya : Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup lagi Maha Abadi, dan muliakan Dia dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqan: 58).
17. Mumassalatu lil Hawadis
Mumassalatu lil Hawadis berarti serupa dengan makhluk. Hal ini menjadi sifaf mustahil bagi Allah yang tidak akan mungkin dimiliki-Nya.
Allah itu tidaklah sama dengan makhluk lainnya, sebab dia itu berbeda dengan manusia. Baik secara sifat, perbuatan, dan substansi lainnya. Tidak akan ada siapapun yang wujudnya menyerupai Allah.
Hal ini tertulis pula dalam Surat Al Ikhlas ayat 4 yang berbunyi:
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Wa lam yakul lëe kufuwan aḥad.
Artinya: Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas: 4).
18. Qiyamuhu Bighairihi
Allah itu tidak mungkin bersifat Qiyamuhu Bighairihi atau berdiri bersama orang lain dan membutuhkan orang lain. Perlu kita ketahui jika Allah tidak akan pernah membutuhkan pertolongan siapapun sebab dia itu Maha Kuasa.
Hal ini tertulis dalam firman-Nya di Surat Al-Ankabut ayat 6 yang berbunyi/
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجهِدُ لِنْفْسِۦٓ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِىٌّ ع َنِ ٱلْعَلَمِينَ
Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn.
Artinya: Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan apa-apa) dari seluruh dunia. (QS. Al-Ankabut : 6).
19. Ta'addud
Ta'addud berarti banyak dan Allah tidak akan mungkin alias mustahil memiliki sifat ini. Allah itu Maha Esa dan hanya satu-satunya.
Sebagaimana yang tertulis dalam Surat Al-Ikhlas ayat 1-4:
قلْ هُ اللَّهُ اَحَدٌ ALLَّهُ ٱللَُّ ٱلَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمَ يوُولَدُ وَلْ يَك ُوُ كُفُودٌٌۢ
Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lầu kufuwan aḥad.
Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah-lah Tuhan yang menjadi sandaran segala sesuatu.
Dia tidak memperanakkan dan tidak memperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas ayat 1-4).
20. Umyun
Sifat mustahil bagi Allah yang terakhir adalah Umyun yang berarti buta. Allah itu Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Allah itu mampu melihat apapun yang terlihat dan apapun yang tersembunyi. Tidak ada satu pun di muka bumi ini yang tidak diketahui oleh-Nya.
Seperti yang dituliskannya dalam Surat Al-Hujurat ayat 18:
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غيبَ السَّمَّوتِ وَٱلَْرْضِ ۚ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun.
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurat: 18).
Nah, itulah detikers ke-20 sifat mustahil bagi Allah yang bisa kita ketahui. Semoga dengan mengetahui hal ini, kita semua bisa lebih beriman dan bertaqwa kepada-Nya.