Niat Farhan (34) meminang Sinta ke pelaminan pupus ditelan kenyataan. Kedua sejoli asal Cianjur itu, tak bisa melanjutkan rencana pernikahan yang sudah mereka siapkan. Itu karena mereka dipisahkan maut akibat kebakaran toko material.
Farhan dan Sinta, menjadi korban tewas dari insiden itu bersama seorang pegawai toko material di Jalan Siliwangi, Cianjur pada Selasa (16/1/2024). Mereka diduga tewas setelah terjebak di dalam bangunan yang terbakar, ditambah satu korban lainnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, kebakaran itu dilaporkan terjadi pada pukul 16.15 WIB. Kobaran api kemudian baru bisa dijinakkan petugas pemadam setelah 19 jam lamanya dan jarum jam menunjukan pukul 02.30 WIB.
Jasad Farhan dan Sinta ditemukan terlebih dahulu oleh petugas. Setelah itu, jenazah satu pegawai toko material lainnya ditemukan begitu kobaran api telah dijinakan. Ketiga korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sayang, Cianjur sebelum akhirnya dikebumikan.
Lamanya penanganan kebakaran itu disebabkan karena banyak bahan yang mudah terbakar di toko material. Bahkan, ledakan sempat terjadi saat petugas sedang menangani kebakaran yang melanda toko tersebut.
"Di toko material itu ada tiner, cat, hingga spirtus yang mengandung zat kimia mudah terbakar. Makanya sulit untuk dipadamkannya. Tapi pada akhirnya bisa tertangani," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur Tedi Artiawan.
"Total ada empat unit mobil pemadam, satu unit water Canon Polres, dan 6 mobil tangki yang diterjunkan. Untuk petugas yang dilibatkan lebih dari 100 orang," tambahnya.
Kepergian Farhan pun meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya. Nia Supriati (43), kakak korban, mengatakan Farhan yang saat itu sedang bekerja dikejutkan dengan munculnya api. Bahkan pakaian Farhan sempat tersambar api saat berusaha menyelamatkan diri.
Farhan sebetulnya bisa saja lari dan selamat dalam insiden maut tersebut. Namun tiba-tiba, ia berbalik arah dan merangsek masuk usai mendengar kabar jika Sinta, pegawai wanita toko material yang sekaligus kekasih korban masih berada di musala.
"Ada yang teriak, Sinta masih di mushola. Jadi adik saya langsung kembali masuk dan berusaha menyelamatkan pacarnya (Sinta) di mushola," kata Nia menceritakan kembali detik-detik insiden maut yang menimpa adiknya itu.
Sayangnya, Farhan dan Sinta tak bisa selamat. Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Keduanya terjebak di dalam musala.
Enam jam terjebak dalam kebakaran hebat tersebut, harapan besar korban masih hidup sempat muncul di benak keluarga. Pasalnya keluarga berhasil menghubungi nomor ponsel Farhan dan diangkat olehnya.
"Sempat diangkat saat ditelepon. Sekitar pukul 22.00 WIB masih diangkat. Tapi tidak ada jawaban saat ditanya di mana posisinya. Hanya sempat bilang 'ah', mungkin karena lemas dan sesak," kata dia.
(ral/orb)