.webp)
Pada Rabu (17/1/2024) pagi, pemandangan tak biasa terlihat di ruas jalan jantung Kota Bandung. Jika biasanya di pagi hari, beberapa titik seperti Jalan Asia Afrika dan Alun-alun Kota Bandung biasa dilalui pengendara yang mulai akan beraktivitas, pagi itu sejumlah masyarakat dan Pimpinan Kota Bandung ramai-ramai menyapu dan membersihkan kembali jalan utama Kota Bandung itu.
Hari ini, Pemkot Bandung menggandeng para pelajar dan komunitas di Kota Bandung dalam kegiatan Bebersih Untuk Asyiknya Trotoar Kota Agar Menyenangkan dan Unggul (BUAT KAMU). Acara ini dilaksanakan dari titik kumpul Cikapundung Riverspot sejak pukul 07.00 WIB.
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung menjadi penyelenggara acaranya. Turut serta Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, aparat kewilayahan, beserta unsur OPD lainnya yang ikut bersih-bersih di hari Rabu pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membuka kegiatan, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyebut BUAT KAMU adalah langkah strategis yang menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan.
"Ruang publik ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan segala keterbatasan, kami menggandeng unsur komunitas. Yuk, kita sama-sama bersihkan ruang publik di sekitar Alun-alun Bandung ini," kata Bambang sebelum turun ke jalan.
"Hari ini fokus pembersihan trotoar dan bollard, sekaligus edukasi masyarakat agar peduli pada lingkungan," lanjutnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan salah satu target Pemkot Bandung di tahun 2024, yakni merevitalisasi ruang-ruang publik agar dapat dinikmati secara maksimal oleh masyarakat.
Bambang menyebut BUAT KAMU di Cikapundung Riverspot ini sebagai titik awal. Menurutnya, kegiatan ini akan dilaksanakan lagi di titik lainnya di Kota Bandung. Bahkan, agenda ini diproyeksikan akan menjadi agenda bulanan.
Dalam acara ini, harapannya masyarakat bisa lebih peduli dan lebih tahu apa saja yang mencemari ruang-ruang publik di Kota Bandung. Ditambah dengan masyarakat bisa menyampaikan aspirasi dan solusi pada Pj Walkot Bandung, Sekda Kota Bandung, hingga dari kedinasan terkait, terkait wajah jalanan Kota Bandung.
"Hari ini kita bebersih untuk kota yang kita cintai, fokusnya di sekitar Alun-alun dan mungkin ke depan akan geser ke sebelah barat Bandung. Terlebih beberapa waktu yang lalu sempat banjir, mungkin karena kita tidak peduli. Jadi hari ini mengajak masyarakat agar lebih peduli pada aset yang kita miliki," katanya.
"Kita siapkan ruang publik agar bisa dinikmati. Seperti di kawasan Alun-alun, ini banyak sekali ruang publik untuk masyarakat," tambah Bambang.
Ia berharap, seluruh pihak dapat sama-sama saling menjaga lingkungan Kota Bandung. Salah satunya dengan membuang sampah serta membiasakan diri mengelola sampah sesuai jenisnya.
"Kami berharap warga Kota Bandung lebih peduli lingkungan. Ciptakan suasana Kota Bandung ini yang benar-benar bersih, indah, nyaman, sehingga kita sama-sama bisa menikmatinya," pesan Bambang.
Sebagai informasi, kegiatan ini melibatkan sekitar 300 relawan dari unsur Pemerintah, pelajar, dan komunitas. Salah satunya yakni 10 murid dari SMPN 43 Bandung.
Ilham, Guru pendamping SMPN 43 Bandung menyebut hari ini ada sepuluh siswanya yang bergabung. Kesepuluh siswa tersebut diakuinya sangat antusias sebab secara sukarela bersedia mengajukan diri.
"Mereka sangat antusias dan senang dengan kegiatan ini. Meski memang capek ya pasti bersih-bersih, tapi banyak unsur yang terlibat sehingga dapat meringankan kalau bersama-sama. Kami kebagian membersihkan ruang publik di Alun-alun Kota Bandung. Setelah selesai, anak-anak boleh izin istirahat agar tidak kelelahan," ucapnya.
Ia pun berharap, seluruh pelajar di Kota Bandung bisa memiliki semangat yang sama untuk menjaga dan membersihkan Kota Bandung. Terlebih, setiap bulan acara serupa juga akan dilakukan di beberapa titik.
Aluna (15) dan Gea (15), dua siswi kelas 3 SMPN 43 Bandung menjadi peserta dalam acara BUAT KAMU. Keduanya rela bangun pagi-pagi berkumpul bersama delapan rekan-rekan sekolahnya untuk bersih-bersih Kota Bandung.
"Seneng dan kemarin kan ada musibah banjir, kita ingin ikut berkontribusi dan ikut meringankan sesedikit apapun potensi sampah yang mungkin terbang ke sungai atau mengotori jalanan. Tadi sih kita ngerasa kesulitan kalau ada sampah di sela trotoar atau dekat drainase. Kebanyakan sampah daun dan gelas-gelas plastik," cerita Aluna.
